Pulang bersama

658 63 0
                                    


  Naruto memasuki kelas setelah mengobati luka Sasuke. Saat itu kelas ricuh karena sudah hampir jam pulang. Naruto mengemas tasnya dan milik Sasuke juga sebelum duduk di kursinya.

Tingtingtungtong

Hp Naruto berdering, seseorang menelfonnya. Ia segera mengangkatnya dan mendekatkan handphone ke telinganya, berbisik perlahan.

"Ada apa guru?"

Pihak lain menyampaikan informasi, lalu wajah Naruto menggelap, aura di sekitarnya bukan lagi Naruto si berandal kecil yang selalu mengganggu Sasuke.

"Apa dia bahkan belum puas?"

Nada dinginnya menggetarkan telinga orang di seberang.

"Apa menurutmu dia akan pernah puas? Sebelum dagingnya bercampur tanah, maka dia akan terus menghisap darah"

Naruto menggertakkan giginya lalu berbisik pelan.

"Kalau begitu lakukan seperti rencana awal, akan merepotkanmu lagi kali ini, guru Jiraya"

Ponsel dimatikan dan selang beberapa lama bel pulang berbunyi.

Naruto membawa tas Sasuke bersamanya, berencana pergi ke UKS untuk menjemput Sasuke untuk pulang bersamanya.

.

Sesampainya di ruangan Sasuke beristirahat, Naruto langsung mengubah raut wajahnya dan memaksakan senyum.

"YO SASUKEE~"

Sasuke yang tengah berbaring tenang langsung mengalihkan pandangannya pada Naruto, dan begitu melihat wajahnya, ia mengeryit.

"Hei Sasuke, aku membawakanmu tasmu, ayo pulang bersama hari ini aku akan memboncengmu dengan sepeda dan.."

"Ada apa?"

Naruto berkedip dua kali, linglung, sebelum akhirnya bertanya balik sambil tersenyum.

"Apa maksudmu dengan 'ada apa'? Tidak ada.."

"Kau sedang kesal, apa yang membuatmu kesal?"

Naruto kembali ling lung. Bagaimana Sasuke bisa menyadari mood nya begitu cepat?

Namun setelahnya senyum alami tersungging di bibirnya. Dengan manja berjalan menuju ranjang Sasuke dan duduk di kursi di samping ranjang. Mengeluh sambil menggosokkan tangan Sasuke ke pipinya.

"Huu~ Sasuke~ Hari ini para tua bangka sialan yang bajingan itu menggangguku lagi~"

.

Sasuke merasa tak nyaman saat tangannya di pegang. Namun ia biarkan karena itu adalah Naruto.

'bukan berarti terasa buruk'

Setelah Naruto pergi, Sasuke di ruangan hanya duduk diam dan beristirahat, selang beberapa waktu bel pulang berbunyi dan Narutopun datang. Tapi ada yang aneh di wajah tersenyumnya, ia mengerutkan sedikit sudut alisnya.

'siapa yang membuatnya kesal?'

Ternyata tetua Uzumaki mulai mengganggunya lagi. Tak ayal sebagai pewaris sah satu-satunya keluarga Uzumaki, banyak kerabat yang ingin menjatuhkannya juga. Sasuke tahu itu, dan ia tau seberapa menjengkelkannya dikekang oleh seseorang.

"Apa moodmu memburuk karena mereka?"

Sasuke entah bagaimana reflek mengelus kepala Naruto dengan tangannya satu lagi.

"Benar..., Tapi tidak usah dipikirkan, kalau Sasuke mau menemaniku ke pasar malam hari ini, moodku akan membaik. Sasuke... Pergi denganku?"

'Mata rubah sialan itu'

"Haah, baiklah. Menemanimu hari ini, lagian sudah lama kita tidak bertemu"

"Waah! Sungguh? Kalau begitu mari kita pulang bersama dan bertemu lagi nanti malam di taman lentera!"

"Baiklah"

Naruto mengencangkan senyumnya, lalu menduselkan wajahnya ke telapak tangan Sasuke yang tadi depegangnya.

'Geli'

Author: "Don't forget to vote 👇⭐

My Life (NARUSASU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang