chap 6

239 37 15
                                    

*・゚゚・*:.。. CHAPTER 6 .。.:*゚:*:✼✿*・゚゚

------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------------------------------------------------

"[Name]" Nama yang tertangkap dengan sangat jelas di indera pendengar ku

Bukan lah itu Nama yang di katakan kakak?

Oh, atau mungkin ini bukan lah [name] yang dibicarakan kakak, melainkan [name] yang lain?

"Shss, berpikir optimistis lah yuri!" Tekan ku kepada diri sendiri

Pintu yang tertutup menjadi terbuka, menampakkan Sesosok orang yang sedang keluar darinya, sesosok gadis dengan rambut yang terurai dengan pakaian yang menbalut tubuh nya dari atas hingga bawah, dan tentu nya jangan lupa dengan apron hitam yang ia kenakan

"Hmm, jadi gadis ini yang dikatakan kakak?" Pikirku dan menatap gadis itu yang sedang melangkah kan kaki nya

Bukan kah dia sedang sakit waktu itu?,oh ya demam tinggi, tapi bukan kah tampaknya ia telah sembuh total? , daya imunitas gadis itu bagus juga..

Gadis itu melangkah kan kakinya, dengan raut muka kebingungan sembari mencari sesuatu di kantong nya, beberapa saat kemudian raut mukanya kembali membaik, kurasa ia telah menemukan yang dicarinya

Gadis itu menggenggam sebuah karet berwarna maron, lalu mengikat rambutnya, namun menyisihkan beberapa surai nya di bagian depan,lalu melanjutkan langkah nya, sampai ketempat pemberhentian nya sekarang

Hmm, jadi dia adalah seorang barista

Untuk tampilan fisik gadis ini cukup cantik?, eh, tidak tidak, kakak lebih cantik dari pada wanita manapun!

Gadis ini lumayan, dengan manik mata yang seakan akan bersinar, kulit putih rata rata dan rambut yang berkilau jika terurai

Yah walaupun masih lebih cantik kakak sih

Namun [name] kurasa walaupun ini pertemuan pertama kita, akan aku kasih kamu 5/10 untuk kali ini

Gadis itu mulai mengobrak-abrik hal hal di sekeliling meja nya, menggiling, meracik, mencampur, hal itu dilakukan sang gadis dengan cepat, dan bahkan membuat latte art diatas kopi tersebut, tak heran karena ia adalah seorang barista. usai hal tersebut, sang gadis  mengangkat kepalanya keatas, lalu memencet bel yang berada disamping nya

"Ding" Bunyi yang dihasilkan oleh bel itu tentunya

Namun.., apakah aku hanya salah lihat?

Cuman 2 detik, tapi sekilas manik gadis itu dan milikku saling menatap, dan dirinya dengan cepat mengukir senyuman saat 2 detik itu berlangsung..

Dan apa yang terjadi pada diriku?

K-kenapa diriku merasa sangat berbunga-bunga?,seakan-akan ada kupu-kupu yang mengelitiki perut ku, saat gadis itu memberi senyuman kepada ku?

Ha.., kurasa ada yang tak beres dengan perut ku, kurasa aku harus memeriksakan nya ke dokter

------------

Sudah 7 jam berlalu, dan sekarang apa yang aku lakukan?

Aku hanya duduk di tempat semula dan menatap ke hamparan kaca tembus pandang yang berada di samping ku, sembari melihat kerumunan yang sedari tadi berjalan kesana dan kemari, huft agak membosankan emang tapi aku tidak tau mau kemana lagi..

Beberapa jam yang lalu sekitar jam 2,aku menelepon dominic berharap bisa bertemu dengan nya sekarang, namun na'as nya, ia sedang sibuk dengan pacar nya, tak mungkin kan aku menggangu hubungan mereka?

Aku ingin pulang namun dia rasa ia masih belum ingin pulang, sungguh aneh tapi nyata..

"Huft" Helaan ke 97 yang telah ia keluarkan dari mulut nya sedari tadi, entah mengapa ia menghitung nya tanpa sadar..

"Permisi tuan, ini cheesecake nya" Suara tersebut kini membuat ku mengalihkan pandangan ku, kearah orang yang sedang berbicara itu

"[Name]" Benak ku saat melihat kearah gadis ini, siapa sangka tiba tiba gadis ini menghampiri nya?

Tidak ada ramalan yang mengatakan bahwa gadis ini akan menghampiri nya, apalagi cheesecake ini, ia bahkan tidak memesan nya, lantas mengapa tiba tiba gadis ini datang dan memberinya?

"Maaf seperti nya saya tidak memesan nya" Balas ku

"Tidak apa apa tuan, saya yang berinisiatif memberinya" Balas nya dengan mengukir senyum lebar diwajah nya, yang lantas membuat yuri kembali merasakan gejolak perasaan yang sama, seperti yang ia rasakan saat bertatapan dengan sang gadis

ia memalingkan muka nya dari hadapan sang gadis, karena ia takut sang gadis akan tau bahwa muka nya sedang memanas saat ini.

"T-tuan apakah disini panas?, atau tuan demam?" Tanya gadis itu dengan binggung karena melihat kondisi yuri saat ini

"Sial" Umpatan itu langsung keluar dari mulut nya, namun untung nya ia mengatakan itu dengan bergumam, berharap sang gadis tidak mendengar nya, seperti nya setelah ini yuri harus memeriksakan tubuh nya ke dokter terdekat

"Haha, t-tidak k-kok, aku juga tidak k-kenapa k-kenapa" Suara gugup pun keluar dari mulut nya

Hei, yuri apa kau se-malu itu berbicara dengan nya?

------------------------------------------------------------

Apakah kalian mencium sesuatu?
(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

C u in next chapter~

°✤ 𝙄𝙣 𝘿𝙞𝙚 𝘾𝙤𝙣𝙜𝙧𝙚𝙙𝙞𝙖𝙢𝙪𝙧  [ᴜɴ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang