chap 16

64 12 1
                                    

-------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------------------------------------------

"Yor, apakah kau tak memiliki baju lain? Ini sedikit kebesaran untukku.. " Gugup ku ketika melihat pantulan diriku pada cermin kediaman forger itu

"Sudah tidak ada lagii, LAGIPULA KAU SANGAT KAWAII MENGGUNAKAN PIYAMA INI [NAME]!!" Ucap yor mengacungkan kedua jempolnya padaku , yang membuat ku sedikit tersipu karena pujian yang ia lontarkan

"Baiklah, aku pinjam telepon sebentar, ya, yor. bisa repot kalau dia mencariku yang tak kunjung pulang" Ucapku yang langsung di setujui oleh yor

Yep, aku sekarang berada di kediaman forger. Kenapa bisa begitu?

Jadi.. Begitu tiba di tempat tujuan kami ternyata yor tengah menunggu kedatangan yuri, yang tentunya jarang yor bertindak sedemikian rupa, bahkan yor terkejut ketika melihat ku yang basah kuyup bersama yuri, apalagi dengan jas yuri yang bertengger di bahu ku

"A-annu.. Nee-san ini tak seperti yang kelihatannya kok" Gugup yuri

"J. E. L. A. S. K. A. N. I. N. I. D. I. R. U. M. A. H" Ucap yor penuh penekanan, dengan senyuman yang sedikit mengerikan

°^°

"Halo?"

"Oiii, aku hanya ingin mengabari bahwa aku tak akan berada di rumah malam ini, aku menginap di rumah yor"

"Secara tiba tiba?"

"Yah begitulah, yor memaksaku, dan lagipula ini sudah malam"

"Baiklah"

".. "

Sambungan telepon itu pun kemudian di putuskan oleh sebelah pihak, "huft" Hela [name] meregangkan tubuhnya, lalu berjalan menuju dapur. Menyantap makanan yang sedari tadi belum di sentuh nya

°^°

Kamar yuri

Yuri tengah menatap langit langit kamarnya, dan merenung tentang apa yang terjadi sebelumnya. Dan kalau di ingat ingat. dia jadi merasa pernah mengalaminya, namun kapan?

"Sepertinya gadis yang memberi sapu tangan nya itu dan keponakannya-" Gumam yuri, belum sempat ia melanjutkan gumaman nya, yor datang menginterupsi renungan nya

"Yuri sepertinya kita harus bicara" Ucap yor dengan senyuman di wajahnya, namun dengan memancarkan aura membunuh

"H-haik neesan" Gugup yuri mulai mengingat kembali, apakah ia melakukan kesalahan terhadap kakaknya itu

"Jadi apakah ada yang ingin kau jelaskan padaku? ^_^ senyum yor yang bagai mengancam, yang pantas membuat yuri dengan spontan langsung berbicara

" NEE-SAN ITU TAK SEPERTI YANG KAU BAYANGKAN. AKU TAK BERBUAT MACAM MACAM PADA [name] AKU TAK MENGAJAKNYA UNTUK BERMAIN HUJAN HINGGA DIRINYA BASAH SEPERTI ITU. DAN JUGA AKU MEMINJAMKAN JAS KU KEPADANYA KARENA KEMEJA PUTIHNYA YANG TERKENA HUJAN MENJADI TEMBUS PANDANG, TAPI BUKAN HANYA ITU AKU MEMINJAMKAN NYA KARENA TAKUT IA TERKENA FLU. AKU TIDAK BERSALAH" panik yuri berbicara panjang lebar, sambil melayangkan tangan nya di udara dengan muka yang agak merona. berharap apa yang di sampaikan nya di tanggapi dengan positif oleh kakak nya itu

"Hanya itu saja?" Ucap yor dengan penekanan, bukan nya ia tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh adiknya itu, hanya saja seseorang yuri briar biasanya tidak akan menutupi hal sekecil apapun terhadap dirinya. Walaupun itu hal yang paling memalukan sekalipun. Dan oleh karena itu yor merasa janggal dengan perkataan yuri barusan seperti ada bagian yang tak ia ceritakan

"E-e-etto... " Gugup yuri dan memalingkan wajah nya berlawanan arah dari yor, "A P A" Tekan yor

"J-jadi tadi aku dan [name] tidak sengaja berpelukan" Gugup yuri, kini wajahnya merona sepenuhnya.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

'Kusso apakah neesan tidak suka jika aku memiliki sesuatu dengan teman baiknya' panik yuri

"Pfft, HAHAHA" Tawa yor yang di balas dengan muka tercengang yuri

"Fufufu, kau sudah besar ya yuri, akhirnya kau menyukai seseorang selain aku. Waktu emang cepat berlalu ya" Goda yor padanya

"Me nyu kai?" Wajah yuri memerah padam, yang di susul dengan tawa yor sekali lagi

°^°

"Hatchim!" Lagi lagi [name] bersin, dan selain itu ia merasa kupingnya memanas, apakah ada orang yang membicarakan nya tanpa sepengetahuan nya, sialan

"Nih [name]" Mendegar hal tersebut [name] hanya bisa mendongkakkan kepalanya menuju sumber suara. Dan disanalah ia melihat loid, ya satu satunya orang yang tidak ingin dia temui saat ini

"Arigatou, tapi aku tetap tak ingin mendegar negosiasi mu itu. Walaupun aku berutang budi padamu" Ketus [name] pada loid yang di balas dengan kekehan dari loid

"Hidoi ne angen sparkle" Ledek loid

"M a n t a n a g e n, padahal umurmu masih muda agen senja, kenapa kau mudah lupa sih" Balas [name] tak Terima

"Yare yare, padahal ketika kau mendengar tentang hal ini, kau pasti akan menyesal tidak mendengarkan ku sejak awal"

"Aku tidak mau mend-" Ucapan [name] terpotong oleh loid "keponakan mu ternyata masih hidup, dan kini menjadi se-" Blom selesai loid mengatakan nya [name] sudah melayangkan garpu yang di genggam nya kearah loid

"Kau sangat menguji kesabaranku yah ^^ .kalau saja kau bukan suami yor, aku pasti akan melakukan hal yang lebih padamu. Berterimakasih pada yor agen senja" Ucap [name] lantang "lagi pula aku sudah tak ingin berurusan dengan mata mata" Gumam [name] dan meninggalkan loid sendiri

-----------------------------------------------------

Jangan lupa vote!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

°✤ 𝙄𝙣 𝘿𝙞𝙚 𝘾𝙤𝙣𝙜𝙧𝙚𝙙𝙞𝙖𝙢𝙪𝙧  [ᴜɴ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang