chap 9

169 29 0
                                    

*・゚゚・*:.。. CHAPTER 9 .。.:*゚:*:✼✿*・゚゚

------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------------------------------------------------

Bunyi bel sekolah mengema keseluruh ruangan di sekolah tersebut, semua orang yang mendengarnya pun bergegas menyimpan barang barang nya. Kecuali orang orang yang akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pada hari itu

Sorakan gembira para murid pun terdengar karena bunyi bel tersebut. Inilah yang dinanti nantikan oleh para murid, lonceng pulang yang mereka agung-agungkan sebagai penyelamat mereka dari sekolah yang bagaikan neraka. Namun senyuman para murid murid seketika sirna melihat keadaan langit.

Langit yang tadinya cerah menjadi tertutupi oleh beberapa awan gelap, awan gelap yang tadinya hanya 1/2 kawanan menjadi banyak dan menutupi langit kota itu. seutuhnya, rintikan air pun jatuh dari awan itu dan membasahi tanah

disaat orang lain yang menggugurkan niat nya dan memilih untuk berteduh didalam gedung sekolah, walaupun mereka tau waktu menjadi taruhan nya. pemuda ini dengan anehnya tetap mengkokohkan niat nya untuk pergi ke stasiun terminal untuk menempuh jalan pulang

Dengan cepat pemuda itu melangkahkan kakinya, berlari diantara rintikan air hujan. Suara langkah kaki yang berlarian pun terdengar merdu disela sela suara rintikan hujan, tercampur dengan percikan air yang disebabkan oleh larian sang pemuda, pemuda itu berlari kencang menggunakan tas sekolah nya sebagai pelindung kepalanya, tanpa menghiraukan tas berserta bukunya yang mungkin basah karena tindakan ini.

Tindakan nekat pemuda ini pantas di acungi jempol

Karena aksi nekat nya, pemuda ini sampai dengan cepat di stasiun tersebut, walaupun tadi dia hampir tergelincir di kubangan air karena berlari

"Akhirnya sampai" Gumam pemuda ini diikuti oleh desahannya penat nya, penampilan pemuda ini sangat kacau, dari atas sampai bawah basah kuyup, yah itulah resiko yang harus di tanggung oleh sang pemuda karena tindakan beresiko nya

Ditengah sang pemuda yang sedang bersin ada seorang gadis yang menyodorkan sapu tangan kearah sang pemuda

"Douzo" Dengan sigap sang pemuda mengambil nya tanpa pikir panjang

"a-arigatou gozaimasu etto.. " Gugup sang pemuda sambil menundukkan Kepala nya "[name] desu" Ucap gadis menyahuti sang pemuda "haik, arigatou gozaimasu [name] san" Ucap yuri menunduk sekali lagi

"Ie ie daijoubu desu" Jawab [name] "dan kamu?" Seakan langsung tau maksud dari perkataan [name] pemuda itu menjawab lantang "yuri briar desu" Sambil menatap [name] dan menggaruk belakang Kepala nya yang sama sekali tidak gatal

"Haik, yoroshiku onegaisimasu" Ucap nya dengan senyum terukir di wajah [name], lalu [name] pun langsung mengalihkan perhatiannya, disebabkan anak kecil yang kini sedang menarik tangan nya "one chan" Ucap anak kecil tersebut dengan raut muka waspada terhadap yuri saat ini

"Haik, doushite?" Ucap [name] yang saat ini sedang berlutut untuk berbicara dengan anak kecil yang merupakan keponakan laki-lakinya. "Kenapa one chan berbicara dengan om om itu" Omongan tersebut pun terlontar dari mulut keponakan [name] dengan lantang

Lantas yuri yang mendengar nya langsung menyanggah perkataan anak kecil tersebut "HEI, AKU MASIH BERUMUR 16 TAHUN MASA KAU TEGA MEMANGGILKU OM OM" Ujar yuri tak Terima dan memandang anak kecil tersebut dengan sinis

[Name] yang menyaksikan hal tersebut pun memandang keduanya yang kini sedang beradu mata, hening sejenak...

"AHAHAHAHA" Tawa [name] pun memecahkan keheningan antara kedua orang tersebut, yang lantas membuat yuri dan keponakan nya memandang nya dengan tatapan binggung dan tak Terima

------------------------------------------------------------

To be continued....

°✤ 𝙄𝙣 𝘿𝙞𝙚 𝘾𝙤𝙣𝙜𝙧𝙚𝙙𝙞𝙖𝙢𝙪𝙧  [ᴜɴ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang