Yet To Come : Jimin

101 7 0
                                    

Hiks

Hiks

Hiks

Aku tidak bisa membendung kesedihanku~

Bagaimana tidak sedih? Kisah remaja sekolahanku akan segera berakhir.

Sedih ketika aku pikirkan perpisahan dengan ruang kelas yang bersejarah, saksi kenakalan remajaku dengan Taehyung dan teman-teman lainnya.

Sedih ketika aku ingat bagaimana perjuanganku untuk belajar dan mendapatkan posisi ranking kelas. Walaupun tidak berhasil menjadi nomor 1, setidaknya berada di urutan ke 2 membuktikan kerja kerasku.

Sedih ketika aku ingat bagaimana giatnya aku berusaha untuk mengejar pujaan hatiku. Min Yoongi noona yang aku temui di masa sekolah ini.

Masa ini adalah masa yang penuh dengan kenangan bagiku. Masa yang menjadi titik mulaku menjadi dewasa karena seorang wanita galak yang berhasil menggetarkan hatiku.

Aku bertanya-tanya, apakah moment terbaik dalam hidupku itu masa Senior High School ini? Atau ketika bertemu dengan Min Yoongi?

Hah! Pusing!

Aku belum bisa menentukan jawaban yang pas. 

Aku mendudukkan diriku di lapangan basket yang sepi ini. Kalau di halaman utama dan aula sedang ramai dengan kegiatan saling berpelukan teman-temanku, ada yang mengajak adik kelas juga, ada yang mengajak kekasih mereka. Contohnya tidak jauh! Pasangan Taehyung-Jungkook dan Jaehyun-Taeyong yang harus dipisahkan diacara ini.

Aku iri tentu saja! Melihat sahabat-sahabatku yang didampingi orang tersayang diiringi pikiran mereka untuk masa depan! Orang tua kami memang datang ke acara ini, tapi sudah pulang setelah acara inti selesai. Karena saat ini adalah acara bebas yang disiapkan panitia OSIS.

Duk duk duk

Aku melihat sebuah bola basket memantul dekat kakiku. Seingatku tidak ada latihan basket dan tidak ada yang akan menggunakan lapangan basket karena sepi. Apalagi ini lapangan outdoor yang sangat panas~

"Hei, Jimin-ssi?", bisa kudengar sebuah suara yang lembut dan manis dari sampingku. Aku yang sedang menatap bola di dekat kakiku tentu penasaran dengan sumber suara itu.

"HAH! Yoongi noona?! Ini bukan mimpi kan!", teriakku kesenangan. Suaraku menggelegar di lapangan sepi ini melihat sosok yang sangat aku rindukan dan aku cintai ini.

"Hei! Jangan teriak bodoh! Iya, ini aku!", kata Yoongi noona dengan galak padaku.

Grep

Tidak menunggu aba-aba siapapun, aku bermodal nekat saja memeluk sosok itu! AKu ingin berbagi kesedihan dengannya walaupun ia tidak eh, belum menerimaku!

Bisa kurasakan tubuh Yoongi noona menegang! Ah~ Pasti ia kaget. Hihihi, Jimin-ssi! Siap-siap ya apa yang akan kau terima nanti! Aku berucap dalam hati menyemangati diriku.

"Awh! Kenapa Jimin-ssi? Kau memelukku terlalu kencang!", Yoongi noona berucap sambil menepuk punggungku. Tepukan itu berubah menjadi buaian lembut menenangkan di punggungku, sangat menenangkan kesedihanku.

"Noona~ Aku sedih, tapi bahagia juga! Sedih harus berpisah dengan teman-temanku. Tapi aku bahagia karena sebentar lagi aku akan bertemu noona terus di kampus!", kataku dengan senyuman setelah melonggarkan pelukan kami.

Senyum manis dari Yoongi noona tercetak di wajahnya. Seolah membenarkan kata-kataku barusan. Melihat senyum itu membangkitkan pertanyaanku tadi yang belum bisa terjawab. Aku ingin meminta saran noona! Harus!

"Noona, bisakah aku katakan momen terindah dalam hidupku adalah ketika bertemu noona? Atau, bisa tidak momen perpisahan dengan teman-temanku adalah momen terbaiknya?", tanyaku.

Yoongi noona terlihat berpikir. Sepertinya ia berusaha menjawab pertanyaanku.

"Jimin-ssi? Kau katakan itu momen-momen terindah dalam hidupku? Bagaimana dengan momen-momen sebelum itu? Atau momen-momen yang belum terjadi? Perlu kau tahu, banyak hal yang belum terjadi dalam hidup ini. Bagiku, momen-momen yang terjadi adalah momen yang berharga tapi bukan menjadi akhir momen terbaik dalam hidup. Kau masih ada janji padaku! Aku menunggu kau mewujudkan janji itu! Aku berharap ketika saat itu tiba, our best moment bisa terjadi dan menjadi awal baru bagi kehidupan ini", kata Yoongi noona sambil berdiri menatap langit.

'Belum terjadi ya? Benar! Aku harus mewujudkan janji yang aku buat bagiku dan bagi noona!'

"Noona, aku tidak bisa berbohong denganmu. Mungkin bagimu momen-momen pertemuan kita tidak ada apa-apanya, tapi bagiku momen itu adalah momen-momen yang berharga bagi kenangan kita di masa depan. Jadi, aku bersumpah padamu noona. Aku akan memenuhi janjiku padamu! Aku bersumpah dengan hidupku! AKu harap noona bisa sabar menungguku!", kataku pada Yoongi noona. Aku masih duduk dan noona berdiri, tapi pandangan kami bertemu. 

Mataku seolah membaca dukungan dari mata Yoongi noona! Aku harap itu benar! Aku akan berusaha semampuku untuk membuat momen-momen yang belum terjadi dalam hidup kami! AKu pastikan! Momen itu adalah momen-momen terbaik dalam hidup kami!

Min Yoongi!

Tunggu momen itu akan terjadi!

AKu berjanji, our best moment akan tercipta dilingkup penuh cintaku, cintamu, dan kebahagiaan kita bersama~

.

.

.

To Be Continued

Holla!

Aduh, terima kasih lho yang kemarin komen dan ngasih koreksi~ Jujur, aku baru sadar itu aku buat kesalahan di chapter yang penting T-T

Maaf banget readers deul~

Semoga suka ya dengan cerita ini~

Vote, Like and Comment Juseyo~

Eh btw, apakah ada yang menonton KinnPorsche The Series?

Aku niat buat cerita pakai tokoh dari sana wkwkkwkw


Thank U

Bestregards,

AFEELLOVE

FOX feat BUNNY (Taekook GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang