Taehyung terbaring lemah masih tak sadarkan diri di atas ranjang rumah sakit sementera member yang lain hanya dapat melihatnya tanpa melakukan apa - apa. Mereka merasa tidak berguna karena tidak bisa melakukan apa apa tentang hal ini.
Setelah ditangani dokter tadi, kondisi Taehyung berhasil distabilkan. Walaupun disertai dengan berita buruk dari sang pria di jas putih. Operasi Taehyung tak dapat ditunda lebih lama lagi.
It's either that or losing him to death.
Alasan Taehyung drop adalah jantungnya yang memburuk lebih cepat dari perkiraan. Jika telat sedikit saja maka Taehyung akan masuk dalam masa kritis.
Yang hanya bisa mereka lakukan sekarang adalah menunggu Taehyung bangun dan membujuknya lagi untuk setuju melakukan operasi.
Mereka semua ingin kesembuhan bagi Taehyung tentunya. Dan mereka sudah bertekad untuk membuat Taehyung menjalani pengobatan yang diperlukan. Semoga bujukan enam orang akan lebih ampuh dari bujukan tiga orang.
"Namjoon, Hoseok, dan Jungkook akan sampai sebentar lagi. Dia bilang manager Lee sedang memberi tahu agensi tentang semua ini" ujar Jin memberi tahu setelah ia baru saja mendapatkan pesan dari sang leader.
Tidak bisa lagi dirahasiakan dari agensi, tidak setelah melihat Jin lari seperti orang gila membawa Taehyung yang pingsan di pundaknya.
Jimin dengan pelan mengelus permukaan tangan Taehyung, ia rindu bercanda dengan Taehyung, rindu melihat senyumnya. Rindu dengan Taehyung yang sehat dan baik - baik saja. Meskipun ketika ia pikirkan lagi, selama ini Taehyung tak pernah baik - baik saja.
"Tae, bangun..." bisik Jimin, mengenggam tangan kiri Taehyung. Tak mendapatkan respon apa - apa membuat Jimin ingin menangis.
"Bagaimana dengan Jungkook?" tanya Suga
"Namjoon bilang ia sedang menangis kuat, merengek ingin cepat sampai kesini" kata Jin
"Apa itu artinya dia sudah tak marah lagi pada Tae?" tanya Suga
"Kuharap begitu" kata Jin
"Hyung, kenapa Taehyung belum bangun juga?" tanya Jimin
"Sabar, Jimin ah... Sebentar lagi" kata Suga, mengusap punggung Jimin.
"Aku tak mau kehilagannya hyung" kata Jimin
"Tak ada yang mau hal itu" kata Jin
"Kita usahakan dan doakan yang terbaik" tambahnya.
Bersamaan dengan itu, pintu ruangan inap rumah sakit di belakang mereka terbuka dengan cepat, sedikit dibanting malahan.
Pelakunya ternyata adalah maknae BTS, Jeon Jungkook yang dengan cepat menghampiri Taehyung. Wajahnya terlihat basah kuyup dengan air mata yang masih mengalir dan keringat yang bercucuran. Dilihat dari napasnya yang tersengal - sengal, bisa dipastikan namja itu berlari ke sini. Kedua hyungnya yang lain, Hoseok dan Namjoon, menyusul masuk ke ruangan tak lama setelahnya.
Matanya juga sangat sembab dan rambutnya acak - acakan. Sungguh ia terlihat berantakan.
Tanpa diduga, Jungkook terjatuh berlutut di samping ranjang. Kedua tangannya dengan gemetar meraih tangan Taehyung sebelum mengenggamnya, membawanya mendekat ke pipinya. Para member yang lain terkejut melihat ini tapi tak mencoba untuk mencegahnya.
"H..hyung... Tae.. Taehyung hyung..." isak Jungkook
Jungkook terisak kuat, air mata turun deras membasahi pipi dan jatuh ke tangannya dan tangan milik Taehyung.
Pemandangan itu mengiris hati kelima member yang lain. Membuat air mata mereka menggenang di pelupuk. Bahkan Jin yang sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menangis di depan adik - adiknya sepertinya sudah sangat dekat untuk mengingkari janjinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say Goodbye || BTS
Fanfiction"Taehyung ah kenapa kau merahasiakannya?" "Kenapa baru sekarang?" "Kumohon, aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal" "Tidak!" "Kau tidak akan pergi kemana mana!" "Relakan aku, kumohon..."