Chapter 11

865 79 2
                                    

Tidak ada yang bertanya alasan mata Taehyung terlihat sembab, dan tidak ada juga yang bertanya mengapa Jimin menggunakan riasan wajah padahal jadwal mereka hanya berlatih dan merekam lagu, tidak seperti biasanya.

Sepanjang berlatih, baik Jimin dan Taehyung tidak pernah melepaskan topi dan masker mereka, tidak sekalipun. Terlihat normal memang. Namun tidak bagi yang lain, tidak bagi yang tahu alasan sebenarnya mereka menggunakan aksesoris tersebut.

Meski setidaknya melihat interaksi kedua insan itu yang sudah kembali seperti biasa, layaknya lem dan kertas, memberikan kepastian dan ketenangan bagi yang lain bahwa apapun yang terjadi di antara mereka sudah selesai. Bahwa mata sembab yang mereka lihat merupakan hasil dari rangkaian penyelesaian masalah, apapun masalahnya.

Dan, mungkin ada juga hubungannya dengan Jin yang menceritakan apa yang dia dengar semalam pada member yang lain kecuali Jungkook.

Bahwa Jimin sudah tahu.

Entah mengapa hal itu membawa kelegaan pada keempat member yang lain. Taehyung yang percaya pada mereka untuk menunjukkan kelemahannya, reaksi Jimin yang baik, berkurangnya beban hati karena harus merahasiakan hal sebesar itu dari yang lain. Intinya, mereka sangat lega. Tinggal maknae mereka saja yang masih berada di kegelapan.

Saat ini, member BTS sedang merekam lagu untuk comeback mereka bulan depan. Jungkook sedang melakukan gilirannya. Sementara menunggu, yang lain memilih berpencar di gedung agensi.

Suga dan Namjoon ikut di dalam studio rekaman untuk memantau jalan rekaman, memperhatikan Jungkook dari balik kaca. Jin pergi ke kantin untuk membeli kopi. Hoseok sedang berlatih tarian, membuat koreografi untuk projek solonya bersama salah satu pelatih tari.

Di gedung HYBE, BTS mempunyai dua ruang latihan tari yang hanya bisa digunakan oleh member BTS sendiri. Saat ini, Jimin dan Taehyung memilih berdiam diri di ruang latihan yang satunya lagi.

Keduanya terlihat sedang bersantai, mengingat Jimin mendapatkan giliran rekaman terakhir sedangkan Taehyung mendapatkan giliran merekam ke enam. Masih ada tiga member lagi sebelum Taehyung. Mereka sedang bersandar pada kaca besar yang menempel di dinding. Taehyung hanya diam tak melakukan apa - apa sedangkan Jimin memainkan ponselnya.

"Kau sudah minum obat, Tae?" tanya Jimin, menutup ponselnya dan mengalihkan pandangannya pada Taehyung yang sedang bersandar di pundaknya.

Taehyung mengangguk, "Sudah tadi" jawab Taehyung

Melihat Taehyung yang kembali berkutat dengan pikirannya membuat Jimin penasaran apa yang sedang namja itu pikirkan. Dahi yang mengkerut, bibir bawah yang di gigit, bertumpu pada satu tangan di bawah dagu, helaan nafas lelah yang tak kunjung berhenti. Jimin tahu tanda - tandanya ketika Taehyung sedang memiliki beban pikiran.

"Apa yang sedang kau pikirkan, Taehyung ah?" tanya Jimin, meletakkan tangannya di puncak kepala Taehyung.

"Apa lagi memangnya...." respon Taehyung

"Tentang penyakitku tentu saja" lanjut Taehyung

"Apakah sangat memburuk? Aku ingin ikut ke dokter juga bersamamu pada saat pemeriksaan yang selanjutnya" tanya Jimin

Taehyung menggidikkan bahunya, "Kata dokter seperti itu tapi aku nerasa baik - baik saja" kata Taehyung

"Mungkin salah periksa" kata Taehyung.

Jimin mendengus mendengar respon tak acuh sahabatnya. Terkadang Jimin benar - benar heran dengan sahabat 4D nya itu. Perkataan dokter yang memang sudah ahlinya saja masih dibilang salah bicara.

"Lagipula bukan itu tepatnya yang aku pikirkan" kata Taehyung

"Lalu apa?" tanya Jimin, mengerutkan alisnya.

Don't Say Goodbye || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang