Chapter 05 : Ayangnya Aldean

174 35 83
                                    

Memang sudah menjadi kegiatan rutin, Geng Oncom selalu nongkrong di depan minimarket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memang sudah menjadi kegiatan rutin, Geng Oncom selalu nongkrong di depan minimarket. Entah apa yang mereka cari. Yang jelas, selain tukang martabak dan tahu bulat, hanya ada para bencong dan wanita berpakaian seksi yang selalu berkeliaran di sekitar sana.

Aldean menyesap rokoknya. "Lam, lo mending nonton anime, dah, dari pada ngikut mangkal."

"Jir, Aldean, lo gak tau aja si Alam otaknya udah gak beres. Dia suka nonton begituan," bisik Abil yang malah terlihat sengaja agar Alam mendengarnya.

"Parah lo, Lam, nanti susah cari jodoh," imbuh Aldean terkekeh menanggapi jokes Abil.

"Sembarangan lo berdua. Si Abil, tuh, yang kamaren nonton di WC," balas Alam sambil menyalakan rokoknya.

"Kata siapa?" kaget Abil.

"Iya, bangsat, pas gue izin bareng lo buat ngerokok lo malah nonton."

Abil menggeleng kecewa. "Fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan."

"Kata orang yang gak ngaca!" balas Alam, mendelik malas. Sedangkan Aldean tertawa keras melihat kedua temannya yang tidak mau kalah.

"Waduh, Neng, jadi pacar A'a sabi, lah," goda Abil pada sosok wanita yang bertepatan melewati mereka.

"Sorry, lo bukan tipe gue," balas cewek ber-make up menor itu tanpa berniat menatap Abil sama sekali.

Tawa Alam seketika pecah, dirinya berpesta melihat Abil ditolak mentah-mentah. "Mampus! Sadar diri lah, goblok!"

"Si anying ... amit-amit, ih, dasar lonte!" Abil memandang najis cewek yang sudah melenggang itu.

"Sabar ... sabar! Risiko jadi orang kurang tampan," kata Aldean menepuk pundak Abil.

Alam ikut-ikutan. "Lo pacaran sama kucing aja, noh!"

Abil menepis tangan Alam. "Fak lo! Wibu!"

"Kok gue kangen Rachel?" ucap Aldean dalam hati. Lantas dia langsung mengeluarkan ponselnya.

***

Rachel akhirnya bisa merebahkan diri setelah merasa punggungnya sakit karena menamatkan novel tebalnya.

Ting!

Notifikasi berbunyi. Rachel dengan segera mengambil benda gepeng yang tergeletak di atas nakas.

Aldean Pradipta
Tidur belum?

Rachel Azalea
Mau apa cepetan

Aldean Pradipta
Judes banget, sih, Ayang

Rachel Azalea
Najis

Rachel tidak habis pikir. Mengapa Aldean begitu alay? Yang benar saja, Rachel sangat geli dengan kata-kata anak itu.

Aldean Pradipta
Jadi pacar gue, ya, nanti dikasih permen kaki

✔. ₊ The Piyak AddictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang