manager-nim (2)

557 33 11
                                    











Yunseong merenggangkan badan setelah bangun dari tidur singkatnya. Singkat ya karena ulahnya sendiri, mengernyit ketika pundak bawahnya agak perih.

Bangun setelah meminum air diatas nakas minhee hingga tandas. Yunseong menyingkap tirai jendela melihat pemandangan langit pagi yang cerah.

Lalu berkaca di cermin seukuran manusia dipojok. Memperhatikan tubuh atas telanjangnya, mengusap beberapa tanda merah pemberian minhee di area dada.

"Ck, pantes aja ngilu"

Karena menahan desahan, minhee menjadikan pundak yunseong sebagai pelampiasan cakaran jari lentiknya.

Samar suara air muncul didalam kamar mandi. Yunseong tersenyum usil lalu masuk kesana begitu saja.

"Hyung!"

"Ya?" Ujar yunseong cuek, ia malah melepas celanannya dan berdiri dibawah shower.

Minhee mendengus melihat pemandangan porno didepannya, walaupun mungkin sudah sangat sering melihat ketelanjangan yunseong.

"Kok kamu sudah selesai sih"

"Ya aku cepetin dong. Hyung kalau udah bangun pasti ngajak lagi"

"Kan kangen. Kita udah lama nggak main"

"Ngajak tapi maksa"

"Halah kamu tinggal kesundul aja"

"Dikira nggak sakit apa?! Mau gantian posisi??"

"Ampun sayang"

"Dasar om-om, aku keluar dulu keburu anak-anak bangun duluan. Mau sarapan apa?"

"Duh kaya diperhatiin istri-awh!"

"Hyung berisik!"

"Kamu ngapain cubit puting hyung???"















Selesai sarapan, minhee paling akhir menyerahkan piringnya pada taeyoung yang sedang giliran mencuci. Yunseong sudah ke depan entah melakukan apa dengan seongmin dan hyeongjun.

Sedangkan wonjin ke kamar ingin tidur lagi. Hari ini mereka bebas jadwal, yunseong memperbolehkan mereka melakukan apapun.

"Jadi semalam manager-hyung menginap?"

"Iya"

"Tidur dikamar minhee-hyung lagi?"

"Iya tae, kenapa?"

"Kalian tidak macam-macam kan?"

Minhee menatap jengkel taeyoung yang memang kadang posesif terhadap dirinya.

"Jangan mulai deh. Yunseong-hyung udah punya istri"

Taeyoung sudah tersenyum lagi tanpa tahu minhee mulai gondok perasaannya.

"Maaf hyung, nanti ku belikan eskrim deh. Temani aku menonton ya"

"Okay"

Minhee balas tersenyum lalu membiarkan taeyoung merangkulnya. Tidak tahu saja mereka, yunseong dengan wajah tanpa ekspresi sudah menguping dibalik tembok.












"Eskrim dari manager-hyung!"

Teriakan senang dari seongmin menghentikan langkah taeyoung dan minhee yang sudah terlihat rapi.

Wonjin menoleh, "kalian mau keluar?"

"Iya. Aku ingin jalan-jalan dengan minhee-hyung"

Minhee diam saja dan mulai paham situasi. Pasti tidak diijinkan

"Aku sudah membelikan kalian eskrim, disini saja tidak usah keluar" ujar yunseong tanpa menatap minhee dan taeyoung.

"Tapi-"

"Tae, kita bisa lain waktu"

"Tapi jarang minhee-hyung mau ku ajak"

"Aku janji"

"Ah, araseo"

Minhee dan taeyoung bergabung duduk dikarpet menerima sendok dari hyeongjun.

"Ah, gimana kalau kita live??"

Minhee tersenyum, "boleh"

Mereka mulai ketika yunseong mengangguk.

Ditengah acara makan dan menjawab pertanyaan dari fans. Yunseong menjauh saat ponselnya berdering.

Lima anak yunseong langsung sumringah.

"Itu pasti istrinya manager-nim"

"Mereka sudah menikah 5 bulan. Sangat manis karena kami sudah pernah berkunjung kesana" heboh hyeongjun.

"Istrinya sangat cantik!"

Minhee tersenyum miring sembari mengumpati yunseong dalam hati.







.




End

Good Boy Gone Bad | HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang