⚠️lokal
.
"Lu"
"Lo, anjing"
"Sampeyan"
"Lu! Gue males!"
"Astagfirullah! Begitu saja ribut!"
Semua menatap changuk, yunseong yang baru saja bangun dan dipipinya tercetak motif dari karpet anyam rumah mereka.
"Iki enek opo ta cuk?"
"Gini seong, mereka pada nggak mau bayar sewa kontrakan pertama. Padahal rumah bu raya cuma sebelah"
"Lah lu sendiri ngapain, ustad?" Seloroh junho
"Hehe, saya ada janji ke rumah temen. Bye guys"
"Sialan!" Umpat minseo buat alex terkejut, putra keraton itu belum terbiasa ternyata.
"Jun-"
"Nggak. Gue mau kencan aja ama dongyun. Yuk beb"
"Eh? Anjir?"
Dongyun yang diam saja bermain ponsel diseret junho.
"Yaudah ya mas, sampeyan aja. Saya ada urusan dikamar" pamit alex sopan ke yunseong.
Minseo sudah ngibrit menjauh.
"Ah elah, kaya mau ketemu presiden aja mereka"
Bu raya biasa saja. Malah yunseong dibuatkan es teh dan diajak mengobrol.
"Kalau mau lihat-lihat gapapa mas, saya mau ambil buku sebentar. Saya butuh catatan data kalian"
Yunseong mengiyakan dengan sopan. Bu raya ini janda beranak satu dan kaya raya, punya beberapa rumah yang dikontrakan, usaha catering, salon. Yunseong dan teman-temannya tadi kebetulan mengontrak di yang paling dekat.
Karena diijinkan tadi, yunseong berdiri dan melihat-lihat rumah bu raya. Tidak terlalu mewah namun cukup membuat kagum. Dimeja ujung ada 3 foto anak bu raya ketika masih kecil. Menggemaskan dengan pipi seperti bakpau yang sering dibelikan ibuknya dikampung.
Ah baru ngontrak udah kangen rumah.
"Eumh~"
"Cuk kaget, suara apaan tuh-"
Pandangan yunseong terhenti pada seorang pemuda yang tengah tertidur di sofa ruang tengah. Kulitnya seputih susu dan wajah yang ayu.
Yunseong terpesona, pemuda itu berbalik tidur menghadap sofa. Kaos tipisnya tersingkap menampakkan sedikit pinggang dan punggung yang hampir buat yunseong ngiler.
"Oh, itu minhee. Anak ibu satu-satunya, emang kalau udah enak dikit langsung molor nggatau tempat. Sama kaya kamu dan hyeop. Minhee besok mulai kerja"
Jantung yunseong hampir jatuh ke lambung saat bu raya tiba-tiba sudah disampingnya.
"Cakep anaknya ya bu, mas minhee"
Bu raya tertawa "Nggak cocok dia dipanggil mas, umur doang dewasanya mah"
'Dek boleh apa ya' -hwang yunseong jatuh cinta.
.
Tbc
