"Mau kemana?"
Jungmo menghela nafas ketika minhee lagi-lagi melamun menatapi jalanan luar. Mata minhee kosong, tapi tangannya masih mengusapi kepala yunseong yang berbaring dipangkuannya.
"Sayang??"
"Mau ke kedai eskrim"
"Syukurlah kamu denger, makan dulu ya tapi"
"Iya"
Mendekat untuk mengecup pipi minhee, jungmo tersenyum ketika minhee sudah terkikik ceria kembali.
Ia sudah minta maaf karena lagi-lagi tak jadi menginap, minhee yang katanya sedang ingin ditemani dirumah.
Seperti takut dan penasaran akan sesuatu, tapi si tampan tak ambil pusing, jika memang ada masalah minhee pasti akan cerita sendiri.
"Yunseong...sini ke mamah"
Anjing kecil itu menggonggong lucu lalu keluar dari kamar minhee dan melompat ke pangkuan 'mamanya'.
"Kamu bisa berubah jadi manusia kah? Kamu yang tiap malem meluk aku? Kamu sebenarnya apa? Iya kah? Jawab yunseong~"
Yunseong hanya memiringkan kepala bingung saat ditanyai minhee.
"Huhu, tapi kamu lucu banget"
Minhee sudah mencoba begadang, tapi tak bisa, entah kenapa padahal ia sudah minum segelas kopi.
Seperti sudah diatur. Jika ia memang disentuh, kenapa saat terbangun tak merasa pegal atau sakit diarea tubuhnya? Kenapa seperti tidak terjadi apa-apa? Bahkan ia tidak lelah setelahnya.
Jika memang mimpi kenapa terasa begitu nyata?
Dan ia minhee merasa takut lagi, malah merasa penasaran dengan yang ia alami.
"Jangan-jangan gue gila kali ya"
Yunseong menggonggong ribut, seolah tak setuju dengan ucapan minhee.
"U-yunseong sayang mamah ya. Sini cium!"
Lama bermain dengan yunseong, minhee tanpa sadar tertidur disofa empuknya sambil memeluk husky tampan itu.
Kemudian matanya terbuka dan yunseong tak ada direngkuhannya. Lelaki tampan itu muncul lagi, kali ini lebih sopan karena memakai baju-mungkin sudah beli pikir minhee.
Tak bisa bergerak lagi, minhee diam saja saat lelaki itu menggendongnya ke kamar.
Kali ini tidak ditelanjangi, minhee hanya dipeluk.
"Sebentar lagi kamu akan tahu semuanya. Tahan sedikit lagi"
Minhee tertidur kembali.
.
End
