Bagian 3

5.9K 686 42
                                    


Macau menemui dokter Top. Melihat kedatangan Macau, dokter Top pun tersenyum dan mempersilakan Macau untuk masuk ke dalam ruangannya. Dokter Top membuka kulkas kecil pada ruangannya dan memberikan Macau air mineral. Dokter Top tahu bahwa kali ini Macau datang bukan untuk berobat.

"Apa ada yang dapat aku bantu?" Tanya dokter muda tersebut, Macau mengangguk.

"Semenjak kehadiran Pete kau jarang untuk datang dan bercerita, bahkan hampir jarang aku melihatmu buruk."

"Phi Pete membuat segalanya baik." Ujar Macau dengan tersenyum, tetapi senyuman tersebut hanya sesaat, senyuman itu memudar ketika Macau menarik dalam nafasnya.

"Ada apa?" Tanya dokter Top kembali.

"Phi Top, apa tidak ada jalan lain untuk Phi Pete?" Dokter Top tersenyum, ia sudah menebak akan hal ini, Macau akan membahas Pete. Sebenarnya bukan hanya Macau, Tankhun, Kinn bahkan Porsche kerap kali membahas kesehatan Pete.

"Semua tergantung pada Pete. Selama Pete mempertahankan anaknya, sulit untuk mengobatinya."

"Tetapi Phi.... Aku mendapatkan informasi bahwa kemoterapi sebenarnya tidak membahayakan kandungan, apa tidak dapat membujuk Phi Pete untuk melakukannya?" Dokter Top hanya tersenyum, ia memajukan badannya dan mengusap lembut kepala Macau.

"Seperti itu, tetapi tetap saja banyak hal yang dapat diperhatikan, pertama kemungkinan terjadinya kelahiran prematur, lalu berat badan bayi yang lahir akan sangat kecil dari ukuran normal, lalu tidak semuanya dapat dikatakan baik-baik saja. Dosis yang diberikan tergantung dari perkembangan Kanker pasien. Kami sudah membujuk Pete, tetapi ia ingin melahirkan anak itu dengan sehat." Macau hanya terdiam dan menunduk, wajahnya nampak sangat kecewa.

"Tetapi aku masih bernegosiasi dengan Pete. Aku mengatakan bahwa ia akan dapat bertahan dengan mempertahankan anaknya dan melakukan pemulihan di rumah, asalkan ia mau menuruti. Tetapi aku tidak menjamin seratus persen. Khun sendiri sudah memintanya menyerah dan melakukan pengobatan secara benar, tetapi ia terlalu bersikeras. Yah, tidak dapat dipungkiri, bahwa banyak resiko pula, tahap kemoterapi ataupun radioterapi tidak menjamin, ada beberapa efek samping dari obat-obatan itu, salah satunya meningkatkan sel darah putih, Pete takut semakin parah dan ia tak akan melakukannya. Aku tidak tahu jelasnya, tetapi yang Pete alami bukannya faktor gen. Penyakitnya terjadi dari trauma otak yang ia alami beberapa tahun lalu. Mungkin karena benturan saat ia menjadi bodyguard keluarga utama, atau...." Dokter Top melihat Macau.

"Karena Hia... bukannya Phi ingin mengatakan itu?" Dokter Top mengangguk.

"Khun Vegas pernah memperlakukannya tidak baik bukan? Pete tidak mengatakannya, tetapi aku sempat mendengar bahwa Khun Vegas pernah menyekapnya. Mungkin pukulan keras mengenai kepala belakangnya dan membuat kerusakan di beberapa sarafnya. Kerusakan yang Pete alami pada bagian lobus temporal, dan ini mempengaruhi tingkat emosi, fungsi pendengaran dan memori pada Pete. Khun Vegas harus mengetahui ini, tapi Pete tidak ingin Khun Vegas mengetahuinya, karena ia mengetahui bahwa Khun Vegas akan memaksa Pete menggugurkan bayinya." Macau hanya diam.

"Phi Pete sangat inginkan bayi itu, aku pun ingin, tetapi jika buruk untuk phi, aku sangat tidak ingin."

"Pete tahu bahwa Khun Vegas sangat mencintainya, ia pasti akan memilih Pete ketimbang anak itu. Tetapi, aku sangat yakin Khun Vegas pasti akan senang mendapatkan anak dari orang yang sangat ia cintai. Hal ini sangat jarang terjadi, maka dari itu Pete sendiri takut khun Vegas merasa bahwa dirinya aneh. Kau tahu?" tanya dokter Top, Macau mengangkat kepalanya dan melihat dokter Top yang tersenyum.

"Pete menamai bayinya Venice."

"Venice?" Dokter Top mengangguk.

"Sebuah nama kota di Italy, ia sengaja menamainya itu karena anak itu memiliki Pa bernama Vegas, dan memiliki Paman bernama Macau. Nama kalian berasal dari sebuah kota, dan Pete ingin anak itu sama dengan kalian. Venice Kornwit Theerapayakun." Macau tersenyum.

Sorry (VegasxPete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang