Bagian 4

5.8K 641 56
                                    

*Bagian yang tercetak miring dan tebal menandakan flashback*

***


Vegas hanya menatap ruangan dimana Pete dilarikan, jantungnya berdegup sangat cepat. Ia tidak tahu mengapa Pete sampai seperti ini. Tak lama seorang perawat keluar dari ruangan tersebut. Vegas segera menghampiri perawat tersebut. Ia akan menanyakan kondisi Pete sebenarnya, tetapi perawat itu hanya bungkam tak menjawab. Tak lama, Macau pun datang. Ia menyusul karena mendengar keributan sebelum Vegas pergi. Wajahnya terlihat begitu cemas.

"Hia." Vegas mencoba tersenyum dan mengusap kepala sang Adik.

"Apa yang terjadi dengan Phi Pete? Aku mendengar keributan, dan salah satu pengawal mengatakan Hia marah dan membawa Phi dengan cemas."

"Aku masih menunggu, awalnya Pete hanya demam, tetapi tiba-tiba ia histeris karena merasa sakit pada kepalanya." Macau terdiam, ia ingin mengatakan yang terjadi, tetapi Pete tidak memperbolehkannya. Tetapi, cepat atau lambat Vegas akan mengetahuinya.

Di dalam sana Pete pun tersadar, Dokter Top mencoba memanggil Pete, tetapi Pete tak merespon ucapannya beberapa saat. Dokter Top tak menyerah, beberapa saat Pete mulai merespon.

"Pete.. kau dapat mendengarku?" Pete mengangguk pelan.

"Khun Vegas yang membawamu. Kondisimu semakin menurun, tingkat kau merespon pun sudah sangat menurun. Sebaiknya kau mempersiapkan diri, besok kita akan melakukan pengobatan. Aku tidak ingin kau semakin buruk."

"Tidak perlu aku baik-baik saja." Ujar Pete, dokter Top hanya melihat Pete.

"Kau punya pilihan. Kau melakukan pengobatan atau Khun Vegas tahu hal ini." Itu bukan pilihan, tetapi ancaman bagi Pete, Pete hanya terdiam. Ia menghela nafas beratnya.

"Jika aku melakukan pengobatan, apa kau dapat menjamin aku dan Venice selamat?"

"Asal kau mau bekerja sama." Pete hanya memejamkan matanya sesaat.

"Jika sampai ia terluka, aku benar-benar tidak ingin hidup."

"Kau melakukan itu apa kau tidak memikirkan Khun Vegas?" Lagi-lagi Pete terdiam. Pete sendiri tak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia benar-benar dalam sebuah dilema, ia tak menginginkan meninggalkan Vegas dan membuat Vegas terluka lagi karena kepergiannya, tetapi disisi lain Pete tak mau membuat masalah pada kandungannya. Baginya, apapun ia akan lakukan, tak peduli rasa sakit asalkan anaknya dapat terlahir dengan normal dan sehat.

"Kondisimu tidak dapat diprediksi, kau mungkin akan kehilangan sedikit demi sedikit respon, dan penurunan pendengaran atau pun sedikit memori ingatan, aku tidak dapat menjamin untuk hal itu, kau tidak mungkin melakukan operasi karena kau sendiri sedang mengandung. Pete, dengarlah, obat-obatan kemoterapi tidak akan membuat anakmu mati."

"Tetapi ia akan terlahir dengan lemah." dokter Top terdiam dan menghela berat nafasnya.

"Kau menjadi keras kepala dan tidak dapat diajak bekerja sama. Kemana Pete yang dulu? " Pete hanya terkekeh. Ucapan dokter Top seperti Tankhun.

"Apa yang kau tertawakan? Aku tidak akan main-main kali ini. Aku akan mengatakannya kepada Khun Vegas."

"Tidak perlu, aku akan melakukan apa yang kau mau, tetapi rahasiakan ini dari Vegas."

"Benar-benar keras kepala. Terserah, aku akan  menuruti asal kau dapat bekerja sama. Aku akan mempersiapkan segalanya besok untuk kemoterapi pertamamu."

"Tetapi..."

"Percayalah Pete, akan baik-baik saja. Aku akan memperjuangkan Tuan muda keluarga minor." Pete hanya terkekeh.

Sorry (VegasxPete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang