Ayah Jahat

118 19 5
                                    

"Ayahhhhhhh" teriak Pangeran Elbrata yang membuat Raja Andrian menoleh ke arahnya.

"Ada apa El, kenapa hmm?" ucap Raja Andrian yang langsung berjongkok di depan putra kecilnya itu.

"Ayah aku mau beltanya, boleh?"

"Tentu saja boleh, nanya apa hmm?"

"Apa aku ini anak tidak baik ayah?"

"Tidak baik? Siapa yang mengatakan seperti itu hmm?"

"Aku tidak bisa mengatakan huluf ell ayah, belalti aku bukan anak yang baik."

"Tidak seperti itu El."

"Tadi ada yang meneltawaiku ayah."

"Siapa? Kakak Ara?"

"Bukan"

"Terus siapa hmm?"

"Ayah Angga."

Mendengar itu langsung saja Raja Andrian mengingat masa kecil mereka, siapa sangka semuanya terjadi kembali saat ini.

"Sekarang katakan pada ayah, dimana Ayah Angga?" ucap Raja Andrian.

"Ayo ikut aku." ucap Pangeran Elbrata lalu memegang tangan ayahnya yang besar untuk mengikutinya pergi menuju tempat dimana Pangeran Anggara berada.

Sebenarnya ini adalah siasat dari Pangeran Anggara, dia memang sengaja meminta Pangeran Elbrata sendiri yang membawa ayahnya menuju padanya. Keduanya berniat untuk memarahi Raja Andrian bersama-sama.

"Sudah sampai, ini dia penjahatnya Ayah Angga." ucap Pangeran Elbrata seraya membawa ayahnya bertemu dengan Pangeran Anggara yang saat ini sedang berada di taman kerajaan.

Mendengar itu Raja Andrian sedikit kebingungan, ia bertanya-tanya apa yang sebenarnya anaknya rencanakan bersama dengan adiknya itu.

"Sejak kapan ayah jadi penjahat El?" ucapnya.

"Sejak ayah meneltawai Ayah Angga."

"Kapan ayah menertawai Ayah Angga hmm?"

"Bukan ellllllll Angga, tapi errrrrrrrr." kali ini Pangeran Anggara yang berbicara.

Raja Andrian yang mendengar itu langsung saja tersenyum seraya tertawa, ia sebenarnya sudah tau apa yang direncanakan oleh adiknya itu, tapi ia hanya berpura-pura untuk mengikuti permainan mereka.

"Lihatlah El, ayahmu menertawakan ayah kan?" ucap Pangeran Anggara dengan raut wajah memelas.

"Ayah tidak boleh sepelti itu, tidak boleh ayah." ucap Pangeran Elbrata seraya langsung memeluk kaki Pangeran Anggara.

"Sekarang kau tidak sayang sama ayah lagi El?" ucap Raja Andrian yang sedikit cemburu kala melihat anaknya memeluk adiknya dibandingkan dirinya. Walaupun ia tau bahwa ini hanyalah sebuah bercandaan saja, tapi tetap saja ia sedikit cemburu.

"Tidak apa-apa ayah, aku akan selalu ada bersamamu." ucap Putri Kiara yang juga memeluk kaki Raja Andrian.

Melihat itu kini Pangeran Anggara yang dibuat cemburu oleh putri kecilnya.

AMBARAWA : Curse Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang