Memasuki ruangan ayah dan ibundanya, Putri Aksara pun berteriak begitu keras hingga membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkejut.
"Ayahhhhhhhhh" teriaknya.
"Ada apa putriku?" ucap Raja Adirata yang tengah duduk berdua bersama istrinya di ruangannya.
"Aku mau ikut Kak Andrian ke hutan, boleh kan?"
"Ke hutan? Tidak, tidak boleh." kali ini Ratu Sarika yang berbicara.
"Kenapa bunda? Aku janji tidak akan menyusahkan kakak, aku janji akan jaga diri baik-baik, aku janji."
"Tap-" ucapan Ratu Sarika terpotong.
"Baiklah ayah mengijinkanmu, tapi dengan satu syarat."
"Apa?"
"Jangan lama-lama dan harus jaga diri baik-baik."
"Baik ayah, aku menyayangimu." ucap Putri Aksara lalu mencium pipi sang ayah.
Putri Aksara pun kembali berlari pergi meninggalkan ruangan ayah dan ibundanya untuk menemui Pangeran Andrian.
"Kenapa mengijinkannya? Bagaimana jika terjadi apa-apa padanya?" ucap Ratu Sarika yang sedikit kesal dengan suaminya karena sudah mengijinkan Putri Aksara ikut ke hutan.
"Andrian ada bersamanya, lalu apa yang perlu kita takutkan?" ucap Raja Adirata.
•••••
Memasuki area hutan, Pangeran Andrian selalu meminta Putri Aksara untuk selalu berada di dekatnya. Hal itu ia lakukan karena ia takut ada suatu hal yang tidak ia inginkan terjadi pada adiknya, sekalipun ia ada bersamanya.
"Selalu di dekatku, jangan jauh-jauh." ucap Pangeran Andrian.
"Hmm" Putri Aksara bergumam.
Sesampainya disana, mereka melihat ada seekor anak rusa yang tengah berdiam diri di pinggir semak-semak belukar. Putri Aksara yang melihat itu ingin segera memburunya, namun terhalang oleh kakaknya yang tidak mengijinkannya.
"Lihat rusa itu kakak?" ucapnya.
"Iya aku melihatnya."
"Aku panah?"
"Tidak Aksara, rusa itu masih kecil, jangan membunuhnya."
"Dia itu mangsa kita kakak, kita tidak perlu memandang entah rusa itu masih kecil atau tidaknya."
"Tidak, kau tidak boleh membunuhnya, kita cari mangsa yang lain saja."
"Aku mau rusa itu."
"Jangan Aksara, kita tidak boleh membunuhnya. Ayo ikut denganku, kita cari mangsa yang lain saja."
Pangeran Andrian kembali berjalan dengan kudanya, sedangkan Putri Aksara tetap mengamati rusa kecil itu. Tanpa kakaknya tahu, ia mengambil busurnya lalu memanah rusa kecil itu. Sayangnya, bukan rusa yang terkena panahnya, melainkan seorang gadis yang berusaha menyelamatkan rusa itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
AMBARAWA : Curse Of Love
FantasíaAkankah cinta harus berakhir lantaran maut yang memisahkan antara sepasang kekasih yang memang ditakdirkan untuk hidup bersama? Bagaimana menurutmu? Menurut sebagian orang, kematian mungkin merupakan akhir dari segalanya, namun ada juga yang percaya...