Pagi ini Raina sedang bersiap siap untuk pergi ke sekolah, tak lama dia turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama keluarganya.
Saat di meja makan Raina melihat kedua orang tua nya yang sudah menunggu di sana.
"Pagi ma, pah," sapa Raina sambil duduk tepat disebelah sang mama.
"Pagi juga sayang," ucap kedua orang tuanya.
Sebelum makan Raina sempat melirik kursi yang berada di sebelah papah nya. "Abang kemana pah?" tanya nya
"Abang kamu tadi sudah pergi dari tadi, katanya ada urusan, jadi pergi pagi pagi banget." jawab mama nya
"Urusan apa pagi pagi gini sudah pergi, gak biasanya abang kaya gitu kayaknya ada yang gak beres nih," ucap Raina dalam hati
Biasanya sang abang akan pergi kuliah jam 8, tapi ini tumben sekali sudah baru jam segini sudah tidak ada dirumah.
"Memangnya urusan apa ma, pah?" tanya Raina
"Papa juga enggak tau sayang, mungkin urusan kuliah," jawab sang papa
"Iya, mending sekarang kita makan aja, keburu kamu telat juga," ujar mama
Setelah mama Raina berucap demikian, semuanya melakukan rutinitas sarapan pagi dengan tenang, hanya ada dentingan suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Itu dikarenakan, di keluarga Andreas tidak boleh ada yang bicara saat makan.
Setelah menyelesaikan sarapan paginya, kini Raina melangkah menuju teras rumah untuk memasang sepatu nya.
Setelah sampai di teras Raina mendapat papah nya yang sedang minum kopi ditemani sang mama tercinta.
"Ra kamu berangkat nya bareng papah atau naik mobil sendiri?" Tanya papah kepada Raina
"Bareng papa aja, soalnya nanti pas pulang Raina bareng sama Keisha," jelas Raina pada papah nya
"Ya sudah kalau gitu, yuk kita berangkat sekarang," ucap sang papa
"Oh ya mama mana pah?" tanya Raina saat tidak melihat keberadaan sang mama. Padahal tadi berada disini.
"Lagi di dapur," jawab papa
"Ma, Raina sama papah mau berangkat." teriak Raina
Dian, sang mama bergegas menuju teras karna teriakan dari anak nya itu.
"Kebiasaan banget main teriak teriak aja" kesal Dian, yang dibalas cengiran khas seorang Raina
"Heheh maaf ma," ucap Raina
"Lain kali jangan gitu Ra kamu itu perempuan, kalau ngomong itu harus yang lembut jangan main teriak teriak kek gitu," omel mama nya
"Ihss pagi pagi udah di omelin aja," sebel Raina
"Iya iya ma, Raina gak akan gitu lagi," ucap Raina dengan raut wajah sebal
"Iya udah kita berangkat sekarang, keburu macet jalan nanti" ucap papah nya
Sebelum Raina dan papah nya berangkat, mama Raina menyalimi tangan suaminya lalu papah Raina mencium kening istrinya itu.
Begitu pun dengan Raina dia berpamitan kepada mama nya
"Ma, Raina berangkat sekolah dulu" pamit Raina
"Oh ya ma, nanti Raina pulang nya telat soalnya mau pergi ke mall sama Keisha dan Mauren, boleh kan ma?" ijinnya pada mama nya
"Pulang nya jangan malam Rai,"
"Siyap ma."
"Yuk pah kita berangkat." ajak Raina, lalu pergi memasuki mobil sang papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO & RAINA ( Lanjut Di Fizzo)
Teen Fiction[WAJIB VOTE AND FOLLOW ❤️} Seperti kisah pada umumnya, menikah karena dijodohkan. Sangat klise sekali bukan? Tapi itulah yang di alami oleh Raina dan Elvano. Tidak saling mengenal. Tidak pernah saling sapa walaupun satu sekolah. Tapi berakhir menjad...