PART 7🦋

285 23 0
                                    

Seluruh siswa-siswi akhirnya mengakhiri pelajaran, bertepatan dengan bel pulang sekolah yang berbunyi.

Semua murid keluar dari kelas menuju gerbang sekolah dengan kendaraan nya menuju kerumah masing-masing.

Berbeda halnya
dengan Raina dan kawan-kawannya yang sedang di kantin membeli minuman, suasana dikantin terlihat sepi hanya ada beberapa murid yang mungkin masih ingin menghabiskan uang di sana.

"Pulang naik apa Ran?"tanya Keisha sambil memakan potongan roti yang di makan bersama Mauren.

Raina yang sedang bermain hp terlihat sedikit kebingungan,"emmm anu gue di jemput, ya di jemput" jawabnya meyakinkan.

Hanya di balas anggukan oleh Keisha, setelah itu mereka bertiga menghabiskan makanannya hingga tandas tak tersisa.

Disaat sedang bersantai suara notif membuat Raina mengalihkan pandangan nya ke benda pipih tersebut.

Ting !

+628576××××××××

Bruan klr gue tgg di prkrn!

Raina hanya berdecak melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya, bisa dilihat jika raut wajah Raina langsung tidak bersahabat.

" _Dia pikir gue ga ngerti apa yang dia kirim pakek singkat segala typing nya_" gerutu Raina dalam hati.

Me.

Bentar.

Setelah membalas pesan itu, ia langsung memasukan hpnya kedalam tas sekolahnya lagi.

Raina menoleh ke dua sahabat nya, padahal ia sedang menikmati waktu bersama sahabat nya, tapi ada saja halangan nya.

"Gue duluan, sopir gue udah nunggu di depan." pamitnya sambil mengambil jajan Mauren yang sedang ia pegang.

"Hati-hati di jalan, kabari gue kalau sampai" saut Keisha sedikit teriak.

Di tempat yang berbeda namun masih di lokasi yang sama terlihat beberapa siswa sedang terlihat bersiap untuk pergi keluar kelas.

"Kumpul dulu ngapa sih Van, lagian juga ini masih siang" kata Alex berdiri di depan Vano yang sedang membereskan buku-bukunya.

"Ho,o bener apa kata Alex. Lagian lo tumben sih gak mau ngumpul, gak biasanya." timpalnya sedikit curiga.

Sedangkan Vano hanya diam saja tanpa ada minat menjawab pertanyaan yang sedang sahabatnya lontarkan.

"Mama gue nyuruh pulang lebih awal." jawabnya singkat

Setelah itu ia berdiri dan pamitan kepada teman-temannya untuk pulang terlebih dahulu, menyisahkan tatapan heran dari mereka.

Beberapa saat kemudian sang pengirim pesan telah sampai di area parkiran lebih dulu sebelum si penerima datang.

"Ni anak kemana sih udah gue suruh nunggu di parkiran Malah nggk ada." gerutunya dengan raut wajah kesal. Ia sedang menunggu Raina yang tidak kunjung datang juga.

5 menit kemudian Elvano melihat Raina berjalan kearah parkiran sambil celingak celinguk,seolah memastikan tidak ada yang melihat mereka berdua.

"Aneh banget si nih anak." batin Vano mengernyit heran

"Cewek aneh." ucap nya setelah Raina ada di depan nya dengan bersedekap dada.

"Apa Lo bilang! gue cewek aneh! Lo kali yang cowo aneh, typing aja singkat-singkat, lo kira semua orang tau apa yang lo kirim ha?!" Kesalnya dengan raut wajah merah padam terlihat jika Raina juga tak kalah kesal nya 

"untung aja gue pinter, jadi tau apa yang Lo kirim tadi." lanjutnya sambil melirik matanya.

"Bagus kalo lo pinter," Pujinya dengan sedikit menyindir.

"Nih pakek." ujarnya sambil memberikan helm kepada Raina, Setelah itu Raina mengambilnya dan memakainya.

Tanpa banyak bicara lagi Vano dan Raina pergi dari area parkiran menuju butik yang sudah di kirimkan alamat nya oleh sang Mama.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang berbicara di antara mereka berdua, hanya ada keheningan di antara mereka. Raina sangat bosan sekali tidak ada yang ia bicarakan sama Vano.

Ia hanya bisa menatap jalan melihat bangunan bangunan rumah yang tertata rapih sepanjang jalan, namun pada akhirnya ia membuka suara untuk menghentikan keheningan diantara mereka berdua.

"Van." panggilnya, hanya di balas deheman sama Vano, karna ia terlalu fokus menatap jalan.

"Sebenarnya kita mau kemana?" tanya nya.

"Ke butik" ucapnya.  Raina tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang Vano ucapkan barusan.

"Ha?ke pemakaman" katanya sedikit teriak dengan raut wajah mengernyit, "ngapain anjir!" tanya nya heran.

"Butik" jawabnya lagi dengan suara yang lebih keras dengan intonasi yang dingin.

"Iya tau anjir, ke kuburan kan?" Jawabnya lagi dengan kekeh.

"Cantik-cantik kok budeg" gerutunya pelan.

"Apasih ga jelas Lo" sewot nya tak kalah ngegas.

Kurang lebih 15 menitan akhirnya mereka berdua sampai di tokoh butik. Untuk memilih baju pengantin yang akan Raina pakai



















Ok sampai disini dulu ☺️

Jangan lupa vote and komen ☺️🌹
Maaf banget up nya lama🙏


Kamis 06 Oktober 2022

ELVANO & RAINA ( Lanjut Di Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang