PART 8🦋

367 23 4
                                    

Sedari tadi Raina sibuk memilih gaun pengantin, begitupun dengan Vano yang sibuk memilih tuxedo.

Raina keluar dengan memakai gaun yang sangat indah dan terlihat sangat cantik.

Raina keluar dengan memakai gaun yang sangat indah dan terlihat sangat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bukan visual cuma contoh gaunnya saja)

"Gimana menurut lo?" tanya nya dengan lesu, karna sedari tadi ia bolak balik mengganti gaunnya karna kecerewetan Vano. Yang menurutnya gaunnya terlalu terbuka atau apalah itu, jadilah ia bolak balik ganti gaunnya.

"Terlalu terbuka." ucap nya

Setelah itu tante Widia dateng berjalan kearah Raina. "Gimana masih gak cocok lagi sayang?" tanya nya lembut

"Nggak tau tuh tan, capek Raina sama Vano dari tadi gak cocok mulu," gerutunya sebal

"Yang bener dong Van kasian Raina nya, dari tadi tante liat bolak balik ganti gaunnya. Ini berat loh Van, lagian ini bagus kok," jelas tante Widia

"Itu terlalu terbuka tan, aku gak suka. Emang dia mau pamer body apa," ucapnya yang langsung membuat pipi Raina memerah, antara malu dan marah.

"Yaudah bentar biar tante aja yang pilihin, tante yakin kamu pasti suka sama gaunnya." ucapnya, setelah itu tante Widia pergi mengambil gaun yang begitu indah dan cantik untuk Raina pakai.

"Coba yang ini, tante yakin kamu gak bakal bisa protes," ucapnya sambil menyerahkan gaun yang tadi ia ambil kepada Raina.

Setelah itu Raina pergi ke ruang ganti untuk kembali mengganti pakaiannya. Beberapa menit kemudian Raina keluar dengan menggunakan gaun yang begitu indah sampai Vano tidak berkedip melihatnya.

 Beberapa menit kemudian Raina keluar dengan menggunakan gaun yang begitu indah sampai Vano tidak berkedip melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bukan visual cuma contoh gaunnya saja)

Tante Widia yang melihat itu hanya terkekeh, dia bilang juga Vano pasti tidak menolak untuk yang satu ini.

"Cantik," gumamnya pelan, namun Raina masih mendengarnya dengan jelas.

"Hah? Ngomong apa lo barusan?" Tanya Raina

Vano diam tanpa menanggapi ucapan Raina, dia masih terpana dengan kecantikan Raina. Ralat mungkin gaun nya, Vano kan manusia dengan gengsi yang tinggi.

"Lo tuh kenapa sih Van?" Tanya Raina lagi, dia heran melihat Vano seperti patung jadi jadian.

"Kedip dong Van, kamu ini kayak gak pernah liat orang cantik aja deh," ucap tante Widia, disertai godaan kecil. "Gimana ini udah cocok belum di pakai sama Raina?" lanjutnya

"Hah-- ah i-iya ba-bagus kok," jawabnya gugup

Sedangkan Raina hanya bisa berfikir kenapa Vano jadi gugup begitu.

"Yang bener jawab nya, gue udah capek banget ini mana laper juga," ucapnya sebal. Sungguh saat ini dia ingin pulang, terus makan, mandi dan tidur.

"Iya bagus, udah ambil yang itu aja," ucapnya jangan lupakan mukanya yang datar.

Gengsi bilang mas.

Setelah itu tante Widia membantu Raina untuk mengganti kembali pakaiannya. Selama menunggu, Vano hanya diam dan berfikir.

"Masa iya sih gue udah suka sama dia" gumannya pelan.

"Hah gak itu gak mungkin, masa iya seorang Elvano yang tampan ini bisa suka sama cewek cerewet bin nyebelin itu sih" lanjutnya sambil menggerutu pelan

Raina yang baru saja keluar dari dalam ruang ganti melihat Vano berbicara sendiri, dahinya mengerut kenapa dia sudah mirip seperti orang gila saja. Pikir nya

"Kayaknya emang gila gegara terpesona karna kecantikan gue" ucapnya narsis sambil berjalan ke arah Vano yang sedang berguman sendiri.

"Kehabisan obat lo?" Tanya Raina saat tiba di depan Vano, membuat Vano terkejut. Tapi dengan cepat dia menormalkan raut wajahnya.

Vano yang mendengar itu hanya diam tanpa merespon.

Raina yang melihatnya hanya memutar bola matanya malas,sebel saat Vano yang hanya diam tidak meresponnya.

"Lo kenapa tadi ngomong sendiri?,udah gila? Apa terpesona sama gue?" Ujarnya dengan percaya diri

"Sialan, gue gak gila ya. Lagian gak sopan banget lo ngatain calon suami gila, mau dosa lo?" jawab Vano, "dan ya satu lagi lo jelek ya kali gue suka sama lo yang bodinya kurus" lanjutnya yang tanpa sadar ia menyunggingkan senyum tipis ke arah Raina yang sedang cemberut kala ia mengucapkan kata calon suami.

"Dih bodi gue itu bagus ya enk aja lo bilang gue kurus" ucapnya sebel

Bukan nya menjawab pertanyaan Raina, Vano malah tertawa setelah itu mengajak Raina untuk makan terlebih dahulu dan pulang. Tak lupa mereka berpamitan kepada tante Widia dan mengucapkan terimakasih.

Sedangkan Raina hanya bisa diam mengikuti Vano. Karna jujur dia memang sudah sangat lapar dan capek. Jadi jalan terbaik adalah diam dan menurut biar cepat selesai dan sampai rumah untuk mandi dan tidur.






























Hai gimana sama part ini?
Sorry banget ya aku up nya lama banget 🙏
Jangan lupa follow akun author _pitrok
Dan follow juga akun ig @yslayndl_  author untuk info update Elvano dan cerita lain nya

Follow akun tiktok @_pernahbahagia

Jangan lupa vote and Komen 🦋

ELVANO & RAINA ( Lanjut Di Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang