Raina memilih dress yang simpel untuk makan malam kali ini, jangan lupa make natural yang menghiasi wajah. Gak perlu aneh aneh, bukan acara penting juga kan? Pikir Raina di dalam benak nya
"Ini sebenarnya kita mau makan kemana sih ma?" tanya Raina
"Makan malam sama rekan kerja papa," bukan mamanya yang menjawab, tapi papa nya
Raina mendengus kesal, "kenapa aku sama abang harus ikut juga sih pa, oke deh kalau abang ikut tapi aku gak perlu."
"Lagian juga cuma acara makan malam doang" timpalnya lagi
"Yaudah sih dek, papa ingin aja, ajak kamu sama abang buat sesekali hadiri acara kaya gini. Biar gak diem di kamar mulu, kaya ayam," ucap papa nya sambil senyum
Rania menghela nafas setelah mendengar jawaban dari papa nya. Padahal dia mode mager banget, pengen rebahan aja dikamar. Maklum aja, kan kaum rebahan time.
Setelah semua siap, mereka semua bergegas untuk berangkat ke sebuah restoran ternama di Jakarta.
Hanya butuh setengah jam untuk sampai di tempat tujuan. Saat sudah di di restoran, ternyata rekan kerja yang akan makan malam dengan keluarganya sudah datang.
"Assalamualaikum," ucap mama Raina
"Wa'alaikumussalam, akhirnya dateng juga" ucap seorang wanita yang masih cantik, walau Raina yakin usianya sudah hampir setengah abad.
"Maaf banget ya kita telat, sudah dari tadi ya kalian nunggu?" Tanya mama Raina, jangan lupa aksi emak emak kalau ketemu teman pasti cium pipi kanan dan kiri.
"Enggak juga kok, kita juga baru aja datang. Eh iya yuk duduk dulu," ucap wanita itu
"Eh iya kabarmu bagaimana jeng, baik kan?" ucap wanita itu yang ternyata bernama Sella, kepada Dian mama Raina.
"Alhamdulillah baik jeng, kamu sendiri gimana kabar nya udah lama banget kita nggak ketemu," tanya balik mama Raina
"Alhamdulillah baik juga," jawab nya seraya tersenyum
"Eh iya sampai lupa, kenalin ini anak anak aku. Ini Reno anak pertama aku," kata papa sambil menujuk abang Raina. "Kalau yang satunya itu si bontot Raina, agak bandel orangnya," sambil menunjuk Raina.
Raina mendengus kesal, apa apaan ini papa nya itu. Kenapa pakai segala buka kartu.
Kan jdi malu kalao buka kartu
"Aduh cantik pisan anak kamu yang terakhir na, yang pertama juga gak kalah gantengnya," ucap Sella
Sella cukup terpesona melihat kecantikan Raina, gak salah pilih emang dia.
"Makasih tante," ujar Raina malu
"Kamu sekolah di mana? Terus kelas berapa?" tanya Sella
"Kalau tanya satu satu dong ma," jawab suaminya
Sedangkan Sella hanya tersenyum mendengar perkataan suami nya. Dia terlalu senang, dan tidak sabar.
"Anak kamu mana Rey," tanya papa Raina, saat tidak melihat anak dari rekan sekaligus sahabat nya ini.
"Masih di jalan, mungkin sebentar lagi sampai,"
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya seorang yang di tunggu datang juga.
"Maaf om tante saya datang nya terlambat, tadi ada sedikit kendala dijalan," ucap pemuda itu dengan sopan
"Eh, iya gak apa apa kok. Sini sini duduk," jawab mama Raina
Sedangkan Raina sibuk dengan ponselnya, sampai tidak merasa kalau ada seseorang yang duduk di depan nya.
Sedangkan Reno sedari tadi greget melihat adeknya, karna sedari tadi sibuk dengan dunianya sendiri. Benar benar anak itu emang.
"Rain," panggil Abang nya dengan pelan, lebih tepatnya berbisik, tapi tetap saja Raina masih tidak merespon.
"Rain," panggil nya lagi, tapi lagi lagi Raina masih tidak merespon.
"Raina." Panggil nya sambil mendendang kaki Raina
Raina meringis pelan, dan menatap abangnya tajam. "Shhh apasih bang, sakit tau," jawab nya sambil melihat ke arah abang nya
"Rain gak boleh gitu sama abang, gak sopan." Peringat papah nya
"Abang duluan tuh,"
"Udah udah"
"Oh iya Rain, kamu sekolah di mana sayang? Tadi bunda tanya belum di jawab loh sama kamu," tanya Sella
"Aku sekolah di SMA Bangsa tante," jawabnya
"Jangan manggil Tante atuh, panggil bunda aja ya,"
"Eh iya tan- ah maksudnya bunda," ucap nya dengan sedikit gugup.
"Yaudah kita langsung mulai saja ya acaranya," ucap suami Sella
"Acara apa om?" Tanya Raina
"Loh kamu belum beri tahu Raina, Bar?" tanya suami Sella, yang di jawab dengan gelengan oleh papa Raina.
"Kita mau bahas perjodohan kamu sama Vano anak om," ucapnya
Raina cukup terkejut mendengar jawaban dari Om Rey, karna menurut nya ini terlalu tiba tiba.
"Apa?! Ini maksudnya apa ya?" Tanyanya, kenapa pakai acara jodoh jodohan sih. Dia masih sekolah loh, ini prank ini pasti.
Sedangkan Vano hanya diam saja, karna dia sudah diberitahu oleh sang bunda dan papa nya.
"Jadi acara makan malam ini, sebenarnya untuk membahas hal yang tidak penting ini mah, pah?" ucap Raina dengan emosi
"Tenang dulu Rain," ujar Abang nya
Raina menatap ke arah pemuda di depannya, dan terkejut untuk kesekian kalinya. "Lo?" ucap nya
Sedangkan yang di tunjuk hanya diam dengan raut wajah datarnya.
"Ngapain lo disini?" tanya Raina lagi, dan lagi lagi Vano hanya diam menatap Raina datar.
"Jadi kalian berdua sudah saling kenal?" Tanya bunda Vano
"Enggak/iya," jawab mereka bersamaan, apa apaan ini kenapa tidak sama jawabannya.
"Jadi yang benar ini kalian sudah saling kenal apa enggak?" Tanyanya lagi
"Iya," ucap Vano datar
"Terus kenapa tadi kamu bilang enggak kenal Rain?" tanya Reno, menatap Raina.
Raina hanya diam tanpa ada niatan menjawab pertanyaan dari abangnya.
"Kita satu sekolah pah," jawab Vano seadanya
"Wah bagus dong itu," ucap mama Raina heboh
Follow ig aku ya @yslayndl_
Hai guys apa kabar? Lama nggk pernh up nih aku soalnya lagi sibuk banget hehehe
Gimana" masih ada yang nungguin cerita ini up Ndak?
Jangan lupa vote and komen ☺️🎊
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO & RAINA ( Lanjut Di Fizzo)
Teen Fiction[WAJIB VOTE AND FOLLOW ❤️} Seperti kisah pada umumnya, menikah karena dijodohkan. Sangat klise sekali bukan? Tapi itulah yang di alami oleh Raina dan Elvano. Tidak saling mengenal. Tidak pernah saling sapa walaupun satu sekolah. Tapi berakhir menjad...