BAB 3 keluarga dan cinta

18 10 0
                                    

dari hari ke hari, minggu ke minggu, dan bulan kebulan perasaan aku ke seanpun juga bertambah, serta hati ini juga nggak sanggup melihat sean dekat dengan siapapun entah itu dengan cewek maupun dengan cowok, aku sering berfikir apakah perasaan suka ini salah atau dilarang, sekarang pertengahan tahun kami sekolah, dan kami juga aktif di ekstrakurikuler sekolah yang mana aku sudah resmi jadi tim inti dibola voly dan begitu juga dengan sean yang menjadi tim inti dibola basket.
minggu depan sekolah akan mengadakan turnamen setiap cabang olahraga setingkat kabupaten dan banyak sekolah setingkat SLTA yang ikut serta dalam turnamen tersebut, sepulang sekolah waktu itu pelatih kami memilih siapa saja yang bakal main tetap diturnamen tersebut, awalnya aku nggak terlalu berharap bisa dapat menjadi pemain tetap karena aku fikir aku bisa saja membuat kesalahan besar nantinya dan itu adalah hal yang paling aku takutkan, namun pelatih waktu itu menunjuk aku buat menempatkan posisi menyerang, mendengar hal itu aku terkejut dan bertanya kenapa nggak yang lain aja yang mengambil posisi itu tanyaku, mendengar hal itu pelatih mengatakan kalau aku akan menjadi penyerang utama di set satu, dua dan tiga dan diset dua terakhir aku akan digantikan dan aku akan mengambil penyerang pendukung kata pelatih.
sepulangnya latihan tersebut sean sudahenunggu aku didepan gerbang sekolah, saat itu sean bertanya gimana latihannya apakah sudah siap buat minggu depan tanya sean dengan semangat, aku menunduk dan berkata kalau hari ini latihanku tidak baik karena aku dipilih menjadi penyerang tetap kataku dengan lesu, mendengar hal itu sean berkata bagus dong kalau aku menjadi penyerang tetap kata sean senang, aku langsung menjelaskan menjadi penyerang utama itu tanggung jawabnya sangat besar dilain sisi kita harus memukul atau menyerang disisi lain kita juga diwajibkan memblokir bola yang masuk kedaerah kita kataku kepada sean dengan mengeluhkan semua itu.
mendengar itu sean memegang kedua pipiku dan berkata kalau aku pasti bisa, hatiku sangat berdebar - debar dan jantungku juga bedetak kencang melihat tatapan sean tersebut, saat itu aku juga mengatakan kalau setiap hari mulai besok aku dan tim akan latihan setiap hari kataku, sean bertanya termasuk hari minggu tanya sean, medengar hal itu aku mengiyakan dan berpamitan buat pulang, sean menawarkan gimana sampai turnamen aku nginap dikosnya saja kan lebih dekat dan aki juga nggak perlu capek - capek bolak balik kata sean tersenyum kepadaku.
aku bertanya apakah boleh selama itu tanyaku, sean langsung berkata mengapa tidak kan dia juga ada teman di kossan biasanya dia cuma sendirian kata sean agak murung, melihat raut wajahnya yg seperti itu aku memegang bahunya sambil berkalau aku bakal tinggal tapi dia juga harus minta izin kepada mama dan papaky pulang dulu kataku, mendengar hal tersebut seanpun setuju dan seneng banget akan hal itu, akhirnya sore itu aku pulang bersama sean kerumahku dan dijalan aku berkata kepada sean kalau nanti dikeluargaku dia harus terbiasa yaa kataku karena keluargaku lumayan rempong orangnya.
mendengar itu sean mengatakan kalau hal itu nggak masalah dan dia juga senang dengan hal itu kata sean, sesampainya dirumah aku langsung membuka pintu dan bertanya langsung apakah makan malam sudah siap, mama langsung menjawab udah dong karena malam ini kita bakal makan besar kata mama, aku langsung berkata" pas banget dong aku juga bawak sahabatku pulang yang sering ku ceritakan kepada mama dan papa.." kataku dengan senang, mama berkata" pergi mandi dulu sana dan ajak juga sean buat mandi serta pinjamkan beberapa bajumu buat malam ini.." kata mama kepadaku, sean bertanya kepadaku" apa maksudnya am.." tanya sean bingung.
aku berkata" maksud mama adalah kamu nginap disini malam ini" kataku dengan tersenyum, sean langsung menolak " jangan lah am aku takut merepotkan kamu" kata sean menolaknya, aku langsung membantahnya " kalau kamu menolak ntar mamaku, dan lagi aku sering ceritakan kamu kepada mereka berdua, mereka juga menyukaimu, udah lah mandi dulu yuk" kataku sambil melemparkan handuk, melihat itu sean dengan gugup berterimakasih dan bertanya lagi" apakah kita mandi berdua.." tanya sean gugup.
aku mengatakan pasti dong emang kenapa, kan kita sama laki - laki kataku dengan bingung, akhirnya saat itu sean membuka bajunya dan seketika kotak - kotak perutnya langsung terpampang dengan jelas, melihat itu dengan alasan alu langsung bertanya kenapa kotak - kotak perutnya lebih keras dariku tanyaku sambil menyentuh perutnya, sebenarnya didalam hatiku aku sangat nafsu liat tubuh sean yang kekar, putih dan lagi dia juga tampan membuat hatiku meronta - ronta melihat tubuhnya.
menurutnya kalau sudah ada aja sudah bagus dari pada aku gendut dan lentur kayak yang lain kata sean kepadaku sambil tertawa kecil. akhirnya setelahnya kami mandi bareng di kamar mandi, selesai mandi aku langsung meminjamkan kaos dan celana pendek buat sean pakai malam ini, aku sengaja memberikan baju yang sama dengan yang aku pakai sekarang biar asik aja dan dibilang kek kembar, sesampainya di meja makan mama tersenyum - senyum melihat kami berdua berkata kalau dia kayak punya anak kembar aja kata mama tertawa kepada kami.
waktu makan ibu menghidangkan semua masakan dari sayuran sampai lauk seperti ayam dan yang lainnya, semuanya mulai makan namun aku sangat heran melihat sean yang hanya mengambil sayuran saja dan tidak mengambil lauk yang ada, dengan kesal melihatnya seperti itu akupun langsung mengambilkan sepotong ayam goreng buat dia makan, melihat itu sean berbisik kepada aku kalau dia itu nggak boleh makan ayam karena elergi, mendengarnya aku berkata lah kok sama aku juga elergi akan ayam, melihat sean dan aku berbisik - bisik mama bertanya apa yang kami bicarakan dan kenapa harus bisik - bisik seperti ini tanya mama yang mulai kesal.
aku langsung menjelaskan kalau sean itu elergi dengan ayam kataku ke mama, " kok bisa sama dengan kamu yaa..." tanya mama dengan lucu sendiri, aku juga sangat heran kenapa elergi ku juga sama dengan sean dan akhirnya papa langsung berkata jangan fikirkan hal yg kebetulan kita lanjut makan aja kata papa kepada semuanya, akhirnya kami semua tertawa canggung disaat itu juga, malam itu kami makan dengan penuh bahagia dan mengobrol satu sama lain sebagaimana ciri khas keluargaku yang agak rempong kalau ada tamu.
malam itu aku dan sean masuk ke dalam kamar ku bersiap - siap buat tidur, sesampainya dikamar sean langsung bercerita kepada ku kalau keluargaku sangat humoris sekali kata sean, mendengar hal itu aku langsung mengatakan kepada sean yg benarnya keluargaku nyinyir karena berkata terus selagi ada bahan pembicaraan, saat itu aku mengajak sean buat tidur karena besok harus latihan buat acara turnamen nanti kataku kepada sean, akhirnya seanpun mau dan kqmipun tidur dikasur yang sama malam itu.

EMPTY OF HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang