tiba - tiba... ada ketokan dari luar akhirnya aku dengan cepat mengecup bibir sean dan setelahnya mendorong sean sambil meninggalkan sean sendirian didalam toilet, aku bahagia sekali sampai berjalan menuju ke kelas aku sempat bergumam sendiri " kan... dia itu bikin aku nggak bisa marah...." gumamku kesal - kesal seneng, sesaat didekat kelas aku bertemu dengan karina " hai kar... kenapa udah keluar emang sudah selesai " tanyaku bingung, " karena itulah aku keluar, guru menyuruhku buat mencari kamu dan sean, mana sean...? "tanya karina bingung melihatku sendirian.
dikala aku hendak menjawabnya sean langsung mengatakan " sorry kar... tadi liam minta buat nungguin lagi buang air tadi, tapi malah aku ditinggal sendiri " ucap sean sambil mengusap rambutku dan mengalihkan pembicaraan, setelah itu tanpa berkata sepatah katapun karina langsung menggenggam tanganku dan mengajak kami berdua untuk masuk kedalam kelas, aku menoleh ke sean dan dengan melihat ekspresinya saja aku sudah tau kalau sean jealous lagi melihat aku dengan karina, aku kasih kiss bye ke sean, didalam kelas kami semua kembalu kekelompok dan kali ini aku dengan sean duduk berdekatan dan tidak berjauhan lagi seperti sebelumnya.
bahkan kami berdua menyatukan kedua kursi kami, baru saja menyatukan kursi teman satu kelompok heran sambil bertanya kenapa kami berdua menyatukan kursi kami, aku langsung beralasan kalau itu biar kami berdua lebih sama - sama aja kalau lagi mengamati buahnya ucapku kepada teman - teman satu kelompokku. sepulang sekolah kami berdua pergi latihan kelapangan masing - masing, di kos pas lagi ganti baju sean memelukku dari belakang dengan berkata " yang... biaa nggak kita begini terus " ucap sean sambil menopang dagunya dipundakku.
" sayang...bakal gini asal kita saling menjaga hati sama lain " ucapku sambil memegang kedua tangan sean yang sedang memelukku karena terlalu menikmati, jadinya kami telat menuju lapangan untuk latihan, disaat itu kami berlarian menuju sekolah, sesampainya digerbang sean memanggilku, baru saja aku menoleh sean langsung mengecup bibirku dan setelahnya langsung pergi sambil menyemangatiku menuju kelapangannya, dan aku juga langsung pergi kelapangan dengan senyuman yang mengembang karena ulah sean tadi, dilapangan entah ada apa yang terjadi aku sangat gampang sekali memukul bola dan mencetak skor.
di jam istirahat hendak menuju tas buat minum, tiba - tiba saja karina datang membawakan minum, saat itu aku serba salah karena lain sisi karina temanku dan sean adalah kekasihku, akhirnya akupun minum air dari karina, di saat lagi minum tiba - tiba karina melappi keringatku, awalnya aku menolak namun karina mengatakan " kenapa sih li.... tenang dong biar keringatmu bisa ke lap semua " ucap karina membentakku, dan pada akhirnya terpaksa aku mengikuti kemauan karina, saat dilapin keringat sambil minum, secara tak sengaja aku menghadap ke pintu lapangan, alangkah kagetnya aku melihat sean yang membeku menatapku dengan karina.
sean langsung pergi sambil membuang ke tong sampah air minum yang dia bawa, melihat itu aku langsung lari mengejar sean, namun karina menghentikanku dengan bertanya " mo kemana li... kenapa mukamu cemas gitu " ucap karina mencengkram tanganku " minggir aku mo ngejar seseorang " ucapku sambil lari menyusul sean, dengan panik aku langsung memungut air minum dari tong sampah, setelah ketemu airnya aku langsung berlari mengejar sean, sesaat berlari akhirnya aku melihat sean berjalan dengan lesu, aku berlari mengejarnya dan memeluknya dari belakang sambil mohon maaf kepadanya, sean hanya diam sambil menepis tanganku, melihat itu aku langsung beteriak " yaudah kalau kamu nggak mau memaafkanku, aku akan meminum habis air minum yang kamu bawa " ucapku, awalnya sean tidak menghiraukanku, namun setelah tutup botol berbunyi sean langsung berbalik dan menepis air minum ditanganku " kenapa sih kamu payah sekali, air itukan sudah kotor..... kenapa kamu nekat sekali sih...." ucap sean memarahiku.
tanpa berfikir panjang aku langsung memeluk sean sambil mengatakan " ini kan juga demi kamu, jangan marah lagi ya.... plisss...." ucapku terus meminta maaf kepada sean, akhirnya dengan melotot sean mengangguk, melihat itu aku meminta sean buat menatapku, namun sean tidak mau malahan dia terus membuang muka sambil melotot, melihat dia seperti itu akupun langsung memaksanya dengan mengecup bibirnya, tapi sean malah langsung menahannya sambil mengatakan " yang... jangan gitu nanti orang - orang pada liat " kata sean sambil menahan mukaku " biarin aja, biar semua orang tau kalau aku hanya satu buat kamu dan akan tetap seperti itu selamanya..." ucapku terus mendekatkan mukaku ke mukanya " jangan sayang.... sana latihan nanti telat lagi " ucap sean tersenyum padaku, aku memeluk erat sean " janji dulu... kalau kamu nggak marah " ucapku sambil mengulurkan kelingkingku, dengan tersenyum sean juga mengulurkan kelingking, melihat itu akupun kembali bahagia mengecup bibirnya dan tersenyum " sana pergi..." ucap sean, namun aku hanya tersenyum saja tanpa bergerak.
" lah kenapa nggak jalan...." tanya sean bingung, " air minum buatku mana.... kan tadi sudah kamu buang dari tanganku..." ucapku minta air minum dengan manja, sean langsung menggelitikku mengatakan " kamu ini... kenapa lucu banget sana minta tuh ke cewek kamu tuh si karina itu..." ucap sean dengan terus menggelitik perutku, " ntar kalau aku minum dari karina lagi ntar kamunya ngambek lagi..." jawabku terus menggoda sean, " hmmm..... apa kamu bilang, masih mau gitu lagi..." ucap sean memelukku sampai sesak, " iya - iya... tapi lepasin dulu sesak sayang... " ucapku dengan meminta maaf kepada sean kalau aku nggak bakal mengulanginya lagi.
" sayang.... hmm jadi nggak ada air yang baru buat aku nih.... tega liat pacarnya kehausan kayak gini " ucapku manja ke sean, " hmm... gimana yaaa..." ucap sean terus menggodaku balik, " haa... haa... sayang mah gitu, aaa
... aaa.... aaa.. pokoknya aku mau minum haus...." ucapku sambil duduk dengan menghentak-hentakan kaki ke tanah, minta dibeliin minum, tiba - tiba diepanku sebotol air minum yang dipegang oleh tangan putih dan
sedikit berurat, melihat air minum itu aku mulai menatap tangan tersebut sampai kemuka, aku membeku menatap mukanya karena dia sangat ganteng, melihat aku yang membeku tersebut sean langsung mengambil air air dari cowok itu sambil mengatakan " aku haus sekali zer... buat aku aja yaa..." ucap sean langsung meminum habis air tersebut."haaa.... aku mau air minum dari kamu... kalau nggak aku nggak mau berdiri" ucap ku sambil mengerucutkan bibir, akhirnya sean menarik tanganku, "maaf yaa.... aku jadi mengganggu waktu kalian berdua, aku duluan yak se... semuanya udah nunggu kamu dilapangan" ucap laki - laki tadi meninggalkan kami, dikala itu sean menggandengku menuju warung buat mengganti minum yang tadi, selesai membeli air minum aku mengajak sean dulu buat duduk dibangku taman sekolah, dibangku tersebut kami istirahat sambil minum dan baru saja aku selesai minum aku mulai beraksi dengan meletakan kepalaku diatas paha sean, melihat itu sean meletakan airnya dan seanpun mengusap - ngusap rambutku, " oh iya... sayang cowok yang tadi itu siapa kok dia kenal kamu?" tanyaku penasaran, " oh... zero dia adalah teman satu tim denganku, emang kenapa tanya begitu.... jangan bilang kalau kamu suka dia...." ucap sean memalingkan muka.
" sayang.... seharusnya aku yang nanya hal tersebut kepada kamu gimana sih" ucapku kesal sambil menggigit paha sean, " ahh... sakit..., sayang nggak mungkinlah aku suka sama dia karenakan hanya ada kamu didalam sini" ucap sean sambil meletakan jari tunjuk didadanya, baru saja aku akan mendekatkan mukaku kemuka sean tiba - tiba zero muncul lagi sambil memanggil sean buat lanjut latihan, mendengar hal tersebut aku langsung membuang muka sambil membelakangi sean, " see..... ini siapa kok dari tadi aku perhatiin kalian berdua sangat dekat, udah kayak leluarga aja" tanya zero, dikala sean hendak menjawabnya aku langsung memotongnya mengatakan kalau aku adalah temannya, "diliat dari penampilannya pasti dia anggota tim volly sekolah ya" tanya zero lagi, " iya... aku anggota tim volly sekolah, oh iya sepertinya aku juga harus latihan, dada sampai ketemu lagi..." ucapku mencium pipi sean dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua, aku merasa hancur sekali karena aku nggak bisa jujur didepan orang kalau aku dengan sean itu sebenarnya sepasang kekasih.
....................
lanjutannya di bab selanjutnya😀
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPTY OF HEART
Novela JuvenilDua orang yang mempunyai perasaan yang sama tapi terlalu naif untuk mengungkapkan nya. "Sebenarnya aku udah dari lama suka sama kamu." ucap Liam Sean terkekeh pelan mendengar pengakuan dari Liam tersebut "Aku juga udah dari lama memperhatikan kamu...