8.

221 39 8
                                        

Setelah permintaan dokter untuk dibuatkan roti, selama berhari-hari Taehyun selalu bangun pagi. Membuat kue dengan riang dan setelah matang ia akan puas dengan hasil buatannya.

"Buk buk coba ibuk makan... gimana? rasanya udah pas?" takut seperti kegagalan pada bolu sebelumnya, setiap setelah matang bolu yang Taehyun buat akan diberikan pada ibunya terlebih dahulu.

Ibu Taehyun mengangguk mengangkat ibu jarinya untuk memberi penilaian yang baik. Setidaknya tidak seburuk bolu pertama yang Taehyun buat.

"Kamu tuh suka ya sama dokter Kai?" pertanyaan ibu Taehyun yang tiba-tiba membuat Taehyun menghentikan aktivitasnya. Ia menatap matanya ibunya, "engga" ujarnya menyela sambil menggeleng kuat.

"Ibuk ga percaya, kamu itu udah aneh sejak Dokter Kai datang loh. Apalagi sekarang, kamu bangun pagi terus, bikin bolu juga, terus dianter ke puskesmas. Apa jangan-jangan kamu jualan ya dipuskesmas?" tebak Ibu Taehyun asal, mencoba mendapatkan kebenaran akan tingkah aneh putranya semata wayang.

"Uang bapak ibuk kan banyak ngapain aku jualan dipuskesmas, ibuk nih ngasal" menghindari mata ibunya yang semakin tajam menatapnya, Taehyun pura-pura menyusuni bolu. Tidak lupa membagi tiga bagian itu untuk dokter Kai, Ryujin dan juga Sunoo.

Malas berdebat ibu taehyun memutuskan untuk pergi, sebelumnya ia sudah mencatat bahan-bahan yang Taehyun mau yg akan dititipkan ke pak Suga sebagai tukang sembako didesa.

Tepat pukul 8 pagi, Taehyun bergegas kepuskesmas. Seperti biasa ia akan mengintip sedikit terlebih dahulu kedalam ruang kerja mereka, lalu meletakkannya dimeja Ryujin.

"Taehyun" Taehyun kenal suara itu, suara dokter Kai yang setiap memanggilnya membuatnya berdesir.

"Pagi, dokter" ucap Taehyun malu-malu. Hari ini dokter Kai terlihat begitu keren dengan kemeja biru muda yang sangat cocok untuknya. Kai lalu merogok sakunya dan mengeluarkan uang selembaran untuk diberikan pada Taehyun.

"Buat kamu" Taehyun menatap heran selembara uang yang diberilan Kai padanya.

"Buat apa dok? Dokter kan ga punya utang sama aku" Kai tertawa, wajah terheran Taehyun yang lucu benar-benar membuat moodnya naik.

"Ya... buatin bolu tiap hari kan pake bahan, nah jadi aku kasi ini buat beliin bahan-bahannya" Taehyun menggeleng kuat, dia ikhlas. Lagipula, selama ini Ibu dan Ayahnya selalu menyuruhnya membeli ini itu, bukan hanya kesawah terus.

"Uang aku ada kok dok, jadi ga perlu" Taehyun mendorong tangan Kai.

"Kalo gitu dipasar malam nanti, aku yang traktir kamu. Kamu jangan nolak ya" Taehyun mana bisa menolak, wajah dokter Kai yang mendekat padanya membuatnya hanya mampu mengangguk.

Dokter ini benar-benar tau cara menaklukkannya.

Setelah selesai mengantar ke puskesmas, Taehyun mendatangi kebun keluarga Sunoo. Mereka tidak bisa kesawah karna medannya tidak cukup baik untuk Sunoo yang sekarang berjalan masi menggunakan tongkat.

"Nih buat kamu" Taehyun langsung duduk disebalah Sunoo.

"Wihh tau aja aku lagi pengen, tapi ini ga gosong kan yang kamu kasih" Sunoo menatap Taehyun curiga.

"Makan aja, syukur aku bawain" Taehyun lalu fokus menatap hamparan perbukitan disebrang yang kelihatan dari tempatnya duduk. Bahkan atap-atap dari desa seberang terlihat dari sini.

Taehyun suka duduk seperti ini, menikmati angin yang menerpanya digubuk kecil sitengah kebun atau sawah.

"Kamu nanti ke pasar malam?" Taehyun menoleh lalu mengangguk.

"Sama dokter Kai yaa... eeee" Sunoo menyipitkan matanya untuk menggoda Taehyun. Taehyun yang digoda hanya memukul lengan Sunoo pelan.

"Apaan sih, makan atuh itu bolu harus diabisin" Sunoo cemberut. Menyadari perubahan wajah Sunoo Taehyun menatapnya seakan bertanya kenapa.

i wanna be with u - ningtyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang