"Bukan Tuhan tidak tau sedihmu, tapi Tuhan tahu bahwa kamu kuat"
-Mark Lee-
***
"Jadi gimana hasilnya?"
Senja hanya menggeleng, "Maaf Bebi, gue kayak nya mau nyerah aja deh" Ucapnya sambil meremas kertas yang ia pegang.
Bebi terdiam dengan jawaban Senja, "Jangan nyerah ya" Sambil mengelus punggung Senja.
Angin berhembus, Senja berjalan kearah pembatas, "Iya Beb. Tapi gue gak janji ya" Lirihnya.
"Gue juga mau egois Beb, sekali aja" Lirih Senja.
"Jangan sekarang Ja, gue--" Jeda, Bebi tak mampu untuk melanjutkan kata-katanya.
"Ja, jangan okey" Air mata Bebi mengalir, memeluk Senja detik itu juga.
"Peluk gue yang erat Beb. Peluk gue..."
"Gue gak kuat Beb, boleh ya gue egois" lirih Senja
Tak ada respon dari Bebi. Bebi masih terus mengeluarkan air matanya, masih dengan memeluk Senja. Bebi berkata lirih, "Ja, lo boleh egois. Tapi nanti ya, lo harus tetep bertahan"
Tak ada sahutan dari Senja, Senja masih bergeming, isakkan tangis Senja tak bisa lagi ia sembunyikan. Senja terisak dipelukan Bebi, memeluk sangat erat tubuh Bebi. Menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan.
Mereka berdua masih dengan air mata yang masih terus menerus menetes.
"Ja, Ayo pulang"
Mereka berdua berjalan beriringan menuju parkiran, "Helm nya Ja" Ucap Bebi memberikan helm Senja.
Senja memakai Helm pemberian dari Bebi itu. Tak ada percakapan dari keduanya, yang ada di fikiran mereka hanya tentang ketakutan.
"JA, NANTI KITA MAIN KE KEBUN TEH YUK" Ajak Bebi sambil berteriak takut Senja tak mendengar.
"HAH?"
Tuhkan, Senja emang budek kayanya.
"Budek ni anak" Lirih Bebi.
"GUE DENGER YA BEB! ENAK AJA LO, GUE GA BUDEK YA" Teriak Senja tepat di kuping Bebi yang terhalang helm.
"Padahal omongan gue lirih" Bebi tersenyum miris.
"MAIN KE KEBUN TEH HAYU" Teriaknya sekali lagi.
"AYO, HARI MINGGU YAA" Jawab Senja.
Bebi mengangguk tanda setuju, setelah itu hanya ada percakapan ringan antar sahabat itu. Bebi, maupun Senja sesekali tertawa mendengar lelucon receh dari Bebi.
"Bebi gue laper" Ucap Senja
"Ayo mampir dulu ke warung mang Ujang" Ujar Bebi yang diangguki oleh Senja.
"Beb, lo tau gak?"
"Gak"
"Belum jancok!" Kesal Senja
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Twilight [ END ]
Подростковая литератураCinta bisa menyenangkan dan juga bisa membuat sakit di waktu yang bersamaan. Perkara cinta yang ghaib bisa merubah segalanya. Tak tau apa yang di pikirkan manusia ketika ia jatuh cinta, karena yang mereka tau cinta itu anugerah yang Tuhan titipkan. ...