Pasar Malam

3 3 0
                                    

"Karena tokoh utama dalam ceritamu itu adalah dirumu sendiri"
-Lost Twilight -

"Liat deh bianglalanya." Tunjuk Senja sembari mendongak.

Bumi melihat kearah bianglal yang sedang memutar itu, "mau naik?" Tanya Bumi, melihat mata Senja yang berbinar melihat bianglala yang tengah berputar dihadapan mereka.

"Ngga." Jawabnya

"Kenapa? Keliatannya kamu suka." Ucap Bumi sambil menggenggam tangan Senja.

Senja melihat kearah Bumi, "Kata siapa?" Tanya Senja menautkan kedua alisnya.

"Kamu gak suka?" Tanyanya lagi

"Aku cuma suka ngeliatnya aja, kalo naik nya nggak." Jawab Senja membuat Bumi manggut-manggut.

"Sama kaya hujan, aku suka hujan, tapi untuk main di bawah guyuran hujan aku gak suka." Senja menatap kearah Bumi, "Bikin demam" kekehnya.

"Kenapa lo kayanya yakin banget kalo gue suka sama lo?" Tanya Senja pada Bumi.

"Tadi aku kamu'an, sekarang udah lo gue aja." Ucap Bumi tersenyum

"Sorry" Senja memalingkan wajahnya, melihat sekitar, "Kayanya gue mau permen kapas deh."

"Tunggu ya, aku beli dulu" Bumi beranjak dari tempat duduknya.

Senja lagi-lagi menghela nafas dengan dalam, "Kayanya emang gue salah jatuh cinta sama lo" Ucap Senja pelan, "Lo terlalu baik ternyata." Lanjutnya.

Bumi kembali duduk, "Ini" Ucapnya membuat kaget, karena sedari tadi ia hanya melamun.

"Ngelamunin apa sih?" Tanya Bumi sambil menyelipkan anak rambut Senja.

"Aku pernah bawa kamu ke suatu tempat gak? Kayanya belum ya?" Tanya Senja beruntun.

Bumi hanya menggelengkan kepalanya, "Tempat apa tuh?" Ucap Bumi sambil tersenyum lebar, menyomot permen kapas dari tangan Senja.

"Ish Bumi, ambil dari sini, jangan dari tangan gue. Ini udah gue makan tadi!" Kesal Senja.

Bumi hanya terkekeh, "gapapa tau Ja, katanya kalo makan atau minum dari tempat yang sama, berarti sama aja kita ciuman." Tutur Bumi membuat mata Senja mendelik.

"Dih!"

"Besok kan hari Minggu, gimana kalo kita sepedaan keliling komplek?" Senja bertanya pada Bumi.

"Ah besok ya? Ogah ah, mau bangun siang." Bumi menyenderkan kepalanya ke bahu Senja.

"Dasar pemalas" Ucap Senja sambil terus memakan permen kapasnya.

"Ja, tadi kamu nanya kan? Kenapa aku yakin kamu suka sama aku? Aku gak tau Ja, tapi emang hati aku ngasih taunya gitu. Kalo emang kamu gak sayang ataupun gak cinta sama aku, kenapa sampe sekarang bertahanya? Kalopun kamu cuma main-main sama aku, kayanya gak bakalan selama ini deh kita pacarannya." Tutur Bumi membuat Senja tersenyum karenanya.

"Iya deh si paling tau Senja'nya." Kekeh Senja

"Iya dong, kamu kan Senja'nya aku." Ucap Bumi terkekeh.

"Pulang yuk? Gak kerasa kita udah mau dua jam di sini. Padahal cuma liatin orang lalu lalang aja."

"Seru tau liatin orang lalu lalang itu" Kekeh Bumi.

"Ayo" Bumi berdiri, sambil menggenggam tangan Senja.

"Mau nyebrang mas?" Tanya Senja membuat Bumi lagi-lagi terkekeh.

"Iya nih neng, saya bawa pacar soalnya. Takut hilang." Ucap Bumi sambil berbisik di akhir katanya.

***

Mereka sudah sampai dirumah Senja, "Jangan mampir yah, udah malam soalnya. Pasti orang rumah udah pada tidur." Ucap Senja sambil memberikan helm pada Bumi.

"Iya Sayang." Jawabnya, membuat pipi Senja memerah.

"Apaan sih kamu, sayang sayang peang." Kesal Senja

"Kenapa? Kamu salting yah?" Ucap Bumi sambil terkekeh.

"Engga yaa!" Kesal Senja yang sialnya membuat Bumi tertawa.

"Harus dibiasain manggil sayang tau! Biar pas jadi suami istri gak kaget." Goda Bumi sambil menaiki turunkan alisnya.

"Apaan coba"

"Emang kamu gak mau punya suami kaya aku? Udah mah Ganteng, pinter, baik hati, rajin menabung, pengertian, pekaan banyak lagi deh" Tutur Bumi membanggakan dirinya sendiri.

"Prett" Jawab Senja

Bumi tertawa, "Fakta kok" Kekehnya.

"Udah sana pulang." Usir Senja

"Gih masuk, aku tungguin kamu sampe masuk rumah." Kata Bumi

"Udah kamu dulu aja"

"Kamu aja sana"

"Bumi ih!" Kesal Senja

"Yaudah aku pulang dulu ya?" Ucap Bumi mendapatkan anggukan dari Senja.

"Hati-hati Bumi" Ucap Senja.

Bumi menyalakan motornya, namun sebelum ia berangkat Bumi tertahan oleh Senja, "Bentar" Ucap Senja membuat Bumi bertanya

"Kenapa?"

Senja melihat kanan dan kiri, celingak-celinguk membuat Bumi pun mengikuti Senja.

"Kenap--"

Cupp~~~

Senja mencium bibir Bumi begitu saja, setelahnya dia pergi dengan sedikit berlari kearah rumahnya.

Demi apapun, Bumi menahan jeritan, ini belum waktunya untuk berteriak fikir Bumi, tapi Bumi tidak bisa menahan rasa bahagia ini.

Dia buru-buru pergi, meninggalkan pekarangan rumah Senja, ia terus tersenyum sepanjang jalan. Perasaanya kacau hanya dengan satu kecupan dari Senja.

"Sialan gue salting berutal"

***

Makasih deh udah baca, tinggal vote nya aja nih:(

Typo kasih tau ya, soalnya langsung up ga di baca lagi hehehe, mau ada dosen soalnya.

Gue udah kuliah hihihi, mau pamer sama para readers kalo gue udah kuliah awokawok. TAPI TUGAS NUMPUK ANJER><

Apa si gue kaya si paling kuliah aja bangsat 😭🙏

Cimarga 2022
/Bad.bisangel

Lost Twilight [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang