Kemana Arahnya?

3 3 0
                                    

"Jika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menangis, setidaknya kamu perlu menemukan satu alasan untuk tersenyum"
-Huang Renjun-

****

"Emang lo udah ngerasa kalo Senja itu cinta sama lo Sak?"

"Ja, Senja tuh udah cinta sama gue. Cuma, dia tuh gengsi di tambah cuek aja." Bumi yang selalu positif thinking terhadap Senja.

"Lo udah berapa lama anjir pacaran sama dia, apa pernah hubungan kalian selayaknya orang pacaran?!" Kesal Raja menjitak kepala Bumi, "Bego kok di pelihara, aneh." Serkas Raja.

Begitulah Raja, omongannya yang selalu ceplas-ceplos selayaknya perempuan, namun dibalik itu semua Raja tidak ingin Bumi terus merasakan cinta sepihak.

"Cinta gue ke Senja gak pernah berkurang Ja, gue juga aneh." Cengir Bumi, membuat Raja pusing dibuatnya.

"Sak, maneh nyaho te."

"Hente." Jawab Bumi, sebelum Raja menyelesaikan omongannya.

"Danguken hela ai maneh. Nih ya, si Santi geus boga kabogoh tacan?" Tanya Raja.

"Teuing, tue mikiran si Santi da."

"Udahlah, lu mah, setiap cewek di tanyain mulu anjir. Gamon mah diem aja deh." Ledek Bumi sambil tertawa.

"Kemarin urang liat si abil bareng cowok kitu di mall." Curhat Raja

"Pantes atuh"

"Pantes naon?" Tanya Raja bingung.

"Makin gamon Hahahah" Bumi tertawa, Raja yang melihat itu hanya bisa kesal. Karena kenyataannya memang benar adanya.

Raja masih belum bisa melupakan cinta pertamanya itu. Mungkin orang lain hanya tau, jika Raja adalah laki-laki playboy yang selalu memainkan hati perempuan.

Memang benar adanya, namun itu bentuk perjuangan Raja untuk melupakan satu orang saja.

Rasanya berat ketika melihat orang yang masih kita cinta sudah mencintai orang lain.

***

"Ja, gapapa kan? Muka lo pucet banget sumpah." Panik Beby melihat wajah pias Senja.

Senja menggeleng "Ngga Bi, kayanya ini cuma kecapean, ditambah lagi gue lagi dateng bulan." Jawab Senja membuat Beby menghela nafas lelah.

"Ayo ke UKS aja." Ajak Beby yang di angguki oleh Senja.

Senja tidak akan menolak, karena ia sekarang sedang butuh istirahat. "Jangan bilang Bumi." Ucap Senja yang tak di jawab oleh Beby.

"Bi" Panggil Senja lirih, meminta jawaban.

"Iyaiya, lo tenang aja." Kesal Bebi sambil menuntun Senja ke UKS.

Setelah sampai di UKS, Senja merebahkan tubuhnya ke atas kasur UKS.

"Gue beliin bubur ya?"

"Gak usah, gue udah sarapan kok." Tolak Senja, yang lagi-lagi mendapat helaan nafas gusar dari Bebi.

"Cepet sembuh Ja. Gue ke toilet sebentar." Ucap Bebi.

Sebelum pintu UKS tertutup Senja berucap, "Gak bakalan Sembuh juga." Lirihnya yang masih terdengar oleh Beby.

Beby mengurungkan niatnya untuk ke kamar mandi, ia berlari kembali ke dalam, memeluk Senja dengan isakan tangis yang terdengar pilu di telinga Senja.

"Bi, lo gak boleh gini. Gue juga biasa aja kok." Ucap Senja dengan nada yang bergetar.

"Ja, lo kuat banget. Gue sayang sama lo, bertahan demi orang tua lo, demi gue, demi Bumi juga." Isakan itu benar-benar membuat seseorang di luar sana berhenti untuk berjalan.

"Iya Beb, gue akan coba untuk terus bertahan."

"Ada apa?" Batinnya.

Pintu itu di buka, menampakkan Raja yang berdiri dengan wajah bertanya'nya.

"Apa?" Ucapan dengan Nada dingin.

Senja dan juga Beby terdiam tanpa berniat untuk menjawab.

"Secret kah?" Tanyanya lagi. "Senja atau lo Bi yang punya penyakit?" Double kill, Raja adalah manusia terpeka yang Senja temui.

"Ga jelas lo! Mending pergi sana, ènek gue liat muka lo." Ucap Beby sambil mendorong tubuh Raja dari pintu.

Setelah itu, mereka berdua menghela nafas lega, "Hampir." Ucap mereka berdua.

***

"Aku cuma punya kamu, sampai kapanpun"

-Bumi

Maaf udah ilang, makasih udah vote.
Jangan lupa makan ya, jangan begadang juga.
@putriyndaaa [Instagram]

Cimarga 2022
/Bad.bishangel

Lost Twilight [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang