2🐺

97 92 33
                                    

KRINGGGG......KRINGGGG

Bel pulang yang sudah berbunyi beberapa menit lalu, tidak membuat seseorang beranjak dari tempatnya sejak tadi, Karin yang menatap langit biru menghela nafas panjang dan beranjak.

"Rin,lu ke mna aja,"ucap Clara.

"Gak kemana-mana kok kenapa,"tanya Karin yang menatap Clara.

"Lu liat aurel gak"tanya Clara yng menyerahkan tas milik Karin

"Ntah,gua pulang dulu"ucap Karin yang beranjak dari hadapan Clara

"Ada apa dengan kalian berdua, jangan sampai karena kesalahan satu orang membuat kita berhenti bersahabat,"monolog Clara

Karin yang  berdiri di hadapan gerbang sekolah menunggu kehadiran sang supir,Karin yang melihat ke sekeliling arah tidak sengaja melihat seorang gadis yang di perlakukan manis oleh ayahnya sendiri,iri pasti ada dalam hati Karin.

"Rin bareng gak,"ucap Clara

"Gk,gua nunggu supir gua jemput aja lu duluan aja"ucap Karin dengan senyum tipis

"Yaudah,gua dulu"ucap Clara yng memasuki sebuah mobil berwarna hitam

Karin yng melihat Clara sudah pergi  hanya menghela nafas,Karin yng berjalan menuju sebuah halte dan menunggu kehadiran supirnya di sana, Karin yng menunggu hampir satu jam lebih merasa bosan,Karin yang mengeluarkan ponselnya dan mencari sebuah kontak di ponselnya dan menelponnya.

"Hallo,ma bisa jemput Karin"ucap Karin yang masih menunggu jawaban dari seberang

"Mama,sibuk"ucap seseorang di seberang sana

Tuttt,,,,tuttt

"Sudah gua duga"monolog Karin

Karin yang melihat jam di ponselnya yng sebentar lagi akan malam, berusaha mencari sebuah taksi atau angkutan umum yang menuju arah rumahnya.

"Maaf,non saya telat jemput tadi mobilnya mogok terus mang lupa untuk ngabarin non,"ucap mang  Ujang yng keluar dari mobil dan meminta maaf.

"Tidak apa mang,"ucap karin yng sudah memasuki mobil.

Karin yang duduk diam dan menatap ke arah jendela dengan tatapan sedih dan sedikit kecewa dengan hidupnya,apa Karin tidak bisa memutar waktu sebentar saja jika tidak bisa,apa Karin bisa bertukar posisi dengan kehidupan orang lain Karin ingin tahu rasanya di prioritaskan oleh keluarganya.

Karin yang sibuk dengan pikirannya tanpa di sadari bahwa Karin sudah memasuki kawasan rumahnya.

"Non,kita sudah sampai,"ucap mang Ujang dari kursi pengemudi

"Ah,iya mang saya turun ya"ucap Karin yang membuka pintu mobil

"Iya,non"ucap mang Ujang.

Karin yng sudah keluar dari mobil langsung memasuki rumah,Karin yang melihat suasana rumah sepi, sunyi tidak ada keberadaan kedua orangtuanya, sangat menyebalkan Karin berharap hari ini mereka ada di rumah tapi nihil.

"Non, sudah pulang"ucap bik inem dari arah dapur dengan membawa makanan malam

"Sudah bik,Karin ke atas dulu ya"ucap Karin dengan senyum tipis

"Iya non"ucap bik inem

Karin yng memasuki kamarnya dan mengunci pintu kamarnya,Karin yang langsung membanting dirinya di kasur dan menutup mata sejenak,Karin yang membalikan tubuhnya dan menatap langit kamarnya yng di penuhi oleh hiasan bintang.

"Gua boleh bahagia gak"monolog Karin yng menatap hiasan bintang yng tergantung di langit kamar

Karin yng terlalu banyak bermimpi,dan terlalu Banyak berharap apakah semua harapan dan mimpinya akan terjadi atau sebaliknya.

TOOK......TOKKKK....

"non,ayo turun dulu makan malamnya sudah siap"ucap bik inem dari luar kamar

"Iya bik"teriak Karin

Karin yng beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi, tidak butuh lama untuk Karin membersihkan diri,Karin yang selesai mandi dan memakai pakaian santai.

Karin yng menatap dirinya sendiri di pantulan cermin, hanya tersenyum sinis hidupmu sangat menyebalkan Rin,Karin yng turun dan menatap tidak minat ke arah meja makan.

"Mama belum pulang bik"ucap Karin yng menarik kursi dan mendudukkan dirinya

"Belum non,"ucap bik inem yng menyajikan makanan untuk Karin

"Seperti biasa"

Karin yang makan dengan hening dan hikmah, tanpa memikirkan kedua orangtuanya Karin yng sudah muak selalu berusaha untuk tetap baik-baik saja.

"Bik,karin sudah selesai mau ke atas dulu ya"ucap Karin yng sudah berdiri dari tempat duduknya

"Iya non"ucap bik inem dengan ramah

Karin yang beranjak pergi menuju kamarnya,Karin yng berdiri di balkon kamarnya dan  menatap langit malam yng cerah dan di hiasi dengan bintang dan bulan yng mampu membuat Karin terpesona dengan keindahan Langit.

Karin yng merasa tidak nyaman dengan cuaca dingin, beranjak masuk dan menenggelamkan diri di lipatan selimut tebal miliknya,dan memainkan ponselnya yng ntah apa yang lakukan dengan ponselnya.

Karin yng berdoa dalam tidur, agar dia mendapatkan keberuntungan sekali saja dalam hidupnya walaupun itu sesaat, Karin yng mengharapkan adanya keajaiban yang di berikan semesta untuknya.

Karin yang menutup matanya sejenak,dan menghembuskan nafasnya selaku membuka matanya perlahan.


"Gua sangat berharap untuk mendapatkan keberuntungan sekali saja"monolog Karin yng menutup matanya.


















































Jangan lupa ninggalin jejak ya,jgn lupa vote juga Kaka.......

Sorry kalau masih banyak typo heheh,,, makasih.

semesta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang