Hari ini adalah hari di mna Riska Aprilia Yuswandari di makamkam, seluruh keluarga besar Riska menangis melihat Riska yng akan di kubur,Karin yng tidak henti-hentinya menangis melihat Riska yng di tutupi dengan tanah.
Karin yng melihat ibu Riska mendekat dan menatap ibu Riska dengan mata yng yng penuh dengan cairan bening,Karin yng ingin memeluknya dan ingin menenangkan ibu Karin tapi.
Plak....
Pipi Karin panas setelah mendapat tamparan dari ibu Riska,apa dia salah datang ke pemakaman temannya sehingga dia mendapatkan perilaku tidak baik.
"Pembunuh"ucap ibu Riska dan beranjak pergi.
Karin yng menatap orangtuanya berharap orang tuanya membelanya ternyata tidak mereka pergi begitu saja, sedang Clara dan Aurel diam menatap Karin yng menangis dan menggeleng kepalanya bahwa yng di katakan ibu Riska itu tidak bener.
"Km emang pembunuh Lin"ucap aurel di telinga Karin dan pergi
"R-ra aku tidak pembunuh kan, kejadian itu terjadi dengan cepat"ucap Karin yng berharap Clara menjawabnya tidak.
"Ayo pulang"ucap Clara dengan menggandeng tangan Karin.
Karin yng tiba di rumah dan tidak mendapati siapapun di rumah, Karin beranjak ke kamarnya dan mengunci dirinya,Karin yng melihat langit yang mendung dan hujan berjalan ke balkon dan merentangkan tangannya.
"Tuhan,apa Karin bisa bertemu dengan Riska dan nenek suatu saat nanti,bukan sekarang tapi nanti kalau Karin lelah atau capek"ucap Karin yng menatap langit yng sedang hujan.
"Karin tidak pembunuh kejadian itu terjadi begitu cepat sehingga Karin tidak menyadarinya"ucap Karin yng berjongkok dan menangis dengan memeluk lututnya.
Karin menangis dengan keras begitupula dengan hujan yng turun dengan deras, seolah semesta tau jika seorang penghuninya sedang bersedih dan hancur dengan kehilangan,Karin yng merasa basah karena rintikan hujan menatap langit dan menangis.
Karin beranjak dari balkon menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya,Karin yng selesai Menganti pakaiannya mendudukkan dirinya di tepi kasurnya dan merebahkan dirinya.
Flashback off........
Karin yng mengelus batu nisan hanya terdiam sejenak dan berdoa untuk Riska,Karin yng menceritakan tentang kehidupan dia dan impian dia seakan Riska mendengarnya dan menjawabnya melalui angin.
"Andai lu gak dorong gua, Clara dan Aurel lu masih di sini ris"ucap Karin yng menabur bunga.
"Udah lama banget lu pergi ris,gua kangen sama lu kangen banget gua harap kita bisa bertemu"ucap Karin yng berdiri dari posisinya semula.
"See you"ucap Karin dan beranjak menuju pintu keluar TPU.
Karin berjalan tidak tau mau kemana,yng penting Karin bisa merasa tenang dan damai Karin yng melihat sebuah toko yng menjual es krim di seberang jalan,Karin yng mendekati toko tersebut dan melihat menu dan memesan.
"Pak,es krim cup 3 ya"ucap Karin ke penjual es krim.
"Rasa apa mbak"tanya penjual tersebut.
"Cokelat sama green tea"ucap Karin dan di anggukin oleh penjual es.
Karin yng mendudukkan dirinya di sebuah kursi,dan menatap ke jalanan yng padat di Lalui oleh pengendara yng berlalu lalang,Karin yng tidak menyadari jika seseorang duduk di sampingnya.
"Serius bener liatin, jalananya tidak akan ilang atau bengkok"ucap orang tersebut.
"Hah,km kapan duduk di situ"tanya Karin yng kaget sekaligus bingung dengan kehadiran sosok manusia itu.
"Daritadi sih"ucapnya
"Oh gitu ya"ucap Karin
"Kenalin nama gua regan,Regan Alvin alexzo"ucap orang tersebut dengan menjulurkan tangannya.
"Karin Adila "ucap Karin yng menerima juluran tangan orang itu.
"Lu ngapain malam-malam di sini"ucap regan yang menatap Karin.
"Gua tadi dari pemakaman sahabat gua"ucap Karin yng menatap Regan balik.
Karin yng menatap Regan merasa tidak asing dengan mata hitam pekat itu, seakan pernah liat dan memandangnya tapi di mna,Karin yng terhipnotis oleh tatapan tenang sekaligus mematikan.
"Teman lu mati"tanya Regan.
"Tidak dia tewas dan kehabisan nafas"ucap Karin yng mengalihkan pandangannya.
Karin yng melihat seorang pelayan toko membawakan pesanan Karin,yng berisi 3 cup es dan di tambah air mineral,Karin yng antusias menerima es tersebut dan melahapnya dengan pelan.
Karin yng tidak pernah memakan es krim selama kehilangan sahabat,dan sekarang dia bisa merasakannya ya walaupun itu tidak semenyenangkan makan es krim dengan Riska.
"Doyan apa lapar mbak"ucap Regan yng menatap Karin yng sudah memakan dua cup es krim.
"Lu mau"tawar Karin.
"Gua alergi coklat"ucap Regan yng menatap Karin dengan lembut.
"Yaud"ucap Karin yng melanjutkan makannya.
Karin yng selesai dan membayar pesanan, hanya duduk diam dan menatap kucing di pinggir jalan yng sedang guling guling di hadapan kucing jantan.
"Cih, murahan"ucap Karin yng menatap kucing itu.
"Ha, murahan siapa"tanya Regan yng bingung dengan ucapan Karin
"Itu kucingnya murahan, kenapa harus guling-guling kalau langsung bisa kan bisa langsung bilang"ucap Karin yng kesal.
"Lebih baik lu gua antar pulang dah, daripada makin parah kan"ucap Regan yng megeggam tangan Karin.
"Tapi gua masih ingin di luar"ucap Karin yng menatap Regan.
"Gak"ucap Regan yng menaiki motornya.
"Naik"ucap Regan.
"Maaf "ucap Karin yng memegang pundak Regan untuk menaiki motor besar milik Regan.
Karin yng di bonceng oleh Regan hanya diam dan menatap Regan dari kaca spion,Karin yng melihat jalanan dan melihat langit malam yang agak terang.
Karin yng tidak sengaja memeluk pinggang Regan dan menaruh kepalanya di bahu Regan,dan menatap Regan dari kaca spion, sempurna dan tampan itu lah yng bisa menjelaskan tentang dia.
"Rumah lu di mna" ucap regan yng memulai pembicaraan.
"Ha apa gua gak dengar"ucap Karin yng meninggikan suaranya.
"Rumah lu di mna"ucap regan yng meninggikan suaranya agar Karin mendengarnya.
"Di @!#+#-#:@@-@&"ucap Karin.
"Oo, rumah lu di jalan merak,blok c,no 4"ucap Regan.
"Kok ngerti njir,di cowok dari planet bumi kan"monolog Karin yng heran dengan Regan.
Karin yng menatap jalanan kompleks rumahnya yng sepi,dan tidak memiliki penghuni karena sudah terlelap dalam mimpi indah mereka,Karin yng merasa jika Regan memberhentikan motor,Karin turun dari motor besar milik Regan dan menatap ke garasi.
"Makasih"ucap Karin yng menatap Regan dengan tatapan senang.
"Iya,gua dulu ya"ucap Regan yng di anggukin oleh Karin.
Karin yng memandang kepergian regan sehingga tidak lagi terlihat oleh mata Karin, beranjak masuk dan mencari keberadaan bik inem.
"Bik,bik inem"ucap Karin yang menutup pintu.
Jangan lupa ninggalin jejak dan vote kok ........
Makasih
![](https://img.wattpad.com/cover/314164628-288-k289150.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta
Short Storymaaf kalau banyak typo bertebaran. "kita punya keinginan, tapi semesta punya kenyataan, kenyataan yang memperjelas semuanya, bahwa kita memang tak akan pernah bisa bersama" - - - - - - - - -"selamat menjelajahi petualangan baru dengan pemeran utama...