Karin berdiri di depan gerbang menunggu mang Ujang menjemputnya,Karin yng melihat ke sekeliling arah dan mata terkunci dengan sosok di seberang jalan yng berdiri dengan melambaikan tangannya.
Karin yng melihat sosok tersebut melihat kebelakang siapa yang di cari,dia bukan siswa di sini dan knp dia di sini menjemput siapa.
"Rin mau bareng"ucap Clara yng berdiri di samping Karin.
"Nggk ra gua nunggu mang Ujang aja"ucap Karin.
"Gua duluan"ucap Clara yng meninggikan Karin.
"Iya"ucap Karin yng dengan tersenyum simpul.
Karin yng melihat Clara yng menyeberang menuju sosok yng sejak dari tadi berdiri dengan memegang sebuah helm di tangan kanannya .
Karin menghembuskan nafasnya dia selalu saja melihat kejadian-kejadian yng tidak penting atau bahkan yng membuat dia iri,Karin yng berjongkok untuk menunggu kehadiran mang Ujang yng sudah satu jam lebih tidak kunjung datang.
Brummm......brummmm....
Suara motor yang tidak asing bagi Karin dan dia sudah mengenali siapa sosok yang mengemudi motor tersebut.
"Mau bareng gak?"ucap sosok tersebut dari balik helm nya.
Karin yng menggelengkan kepalanya sebagai jawaban,dia takut di saat dia pulang orang tua di berada di rumah.
"Yng bener daripada lu nunggu jemput yng ntah kpn datang apalagi sekarang sudah mau mlm"ucap regan dari atas motornya dan melepaskan helm nya.
"T-tapi, yaudah ayok"ucap karin yng berdiri di samping motor besar milik regan.
"Yaudah naik,jgn lupa pakai helm ntar di razia"ucap regan yng menyerahkan sebuah helm ke Karin.
"Dapat darimana lu helm?"ucap Karin yng sedang memakai helm di kepalanya.
"Punya teman,buru naik keburu malam"ucap regan.
"Iya,maaf ya pundak lu gua pegang"ucap Karin yng memegang pundak regan untuk naik ke atas motornya.
"Udah"ucap regan yng di anggukin oleh Karin dari belakang.
Karin yng menatap regan dari kaca spion motor regan tersenyum,sosok lelaki yng selalu ada untuk dia padahal dia baru saja mengenal regan Karin yng bahagia jika bersama regan dan bisa melupakan segalanya masalahnya.
Begitupula regan yng menatap Karin dari kaca spion nya dan tersenyum,Karin sosok perempuan dengan segalanya rahasianya dan sosok perempuan yng lemah jika bersama dengan regan, regan berharap ke Tuhan dan semesta untuk membiarkan dia untuk sesaat bersama Karin.
"Gua harap lu jangan hadir disaat gua bahagia ris"ucap regan yng menatap Karin melalui kaca spionnya.
Karin yng menikmati suasana sore yng akan berubah menjadi malam,dan di temenin oleh sosok yng membuat dia kuat walau hanya sesaat.
Karin yng meletakan kepalanya di pundak regan dan menatap jalanan yng sedikit padat,Karin yng menatap jalanan hanya terdiam untuk memikirkan sesuatu hal yng bisa memecahkan keheningan.
"Jika gua minta lu jadi pacar gua gimana"ucap Karin yng menatap lurus ke depan.
"Hah,lu ngomong apa barusan"ucap regan dengan suara keras agar Karin mendengar ucapannya.
"Nggk, cuacanya dingin"ucap Karin yng mengalihkan pertanyaan.
"Oh, yaudah kita berhenti bentar ya"ucap regan yng mencari sebuah tempat untuk berhenti.
Regan yng memberhentikan motornya dan turun,regan yng melihat ke seluruh penjuru tempat dan sepi cocok untuk seorang Karin Adila yng membenci keramaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta
Short Storymaaf kalau banyak typo bertebaran. "kita punya keinginan, tapi semesta punya kenyataan, kenyataan yang memperjelas semuanya, bahwa kita memang tak akan pernah bisa bersama" - - - - - - - - -"selamat menjelajahi petualangan baru dengan pemeran utama...