7🐺

59 62 20
                                    

Karin yng mencari keberadaan bik di setiap sudut rumah namun hasil tidak ada,Karin yng mendudukkan dirinya di tangga dan menatap pintu berharap bik inem datang dan memasakkan dia makanan malam.

Karin yng bosan duduk di tangga beranjak pergi menuju kamarnya,di kamar Karin merebahkan dirinya dan menatap langit kamarnya.

"Kalau gua gak bisa nepatin janji gua ke lu gimana ris,lu gak marah kan"ucap Karin yng menatap langit kamarnya.

"Taun depan gua lulus dan akan masuk kuliah tapi gua gak mau di sini ris,di sini terlalu melelahkan"ucap Karin yng mendudukkan dirinya.

Karin berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya,Karin yang tidak membutuhkan waktu lama untuk membersihkan diri,Karin yng selesai berjalan menuju balkon dan duduk di balkon menikmati langit malam.

Seseorang pernah bilang pada Karin,jika km merindukan seseorang dan orang tersebut sudah tidak ada lagi di bumi, lihatlah bintang yng paling terang dari semua bintang.

Karin yng merasa ngantuk beranjak menuju kasurnya dan merebahkan dirinya,Karin yng tidak menutup pintu balkon hanya menatap keluar pintu dan menutup matanya perlahan.

Keesokan harinya........

Matahari yng sudah naik dan menyapa seseorang yang masih bergelut dengan selimut tebal miliknya,Karin yng tidak menghiraukan cahaya matahari yng menyinari wajahnya malah menutup seluruh badannya.

Karin yng sangat malas untuk berangkat sekolah,Karin tidak tau apa yng membuat dia merasa malas hari ini apa karena tidak ada yng menarik dalam hidupnya atau bagaimana.

Karin yng bangun dari tidur dan merenggangkan tubuhnya,Karin yng menatap lurus menuju sinar matahari yng menembus jendelanya.

"Capek gak,"ucap Karin yng menatap cermin kecil di sampingnya.

Karin beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci muka, tidak mandi karena bagi Karin cukup mandi sekali kalau tidak ada yng ngajak keluar kecuali sekolah.

Karin yng menuruni tangga menemukan bik inem yng menghidangkan makanan,Karin menatap bingung dengan suasana rumah hari ini.

"Bik"ucap Karin.

"Iya non,ada apa"ucap bik inem yng menatap Karin.

"Tidak,bibik tidak perlu masak makan siang ya"ucap Karin yng menatap bim inem.

"Kenap non,"ucap bik inem bingung, tumben.

"Tidak ada,saya ke atas dulu"ucap Karin dan beranjak menuju kamarnya.

Karin yng sedang berdiri di balkon dan menatap langit pagi yng cerah,Karin yng tidak terlalu menyukai langit tapi sangat indah jika di abaikan.

Karin menghembuskan nafas panjang dan beranjak menuju lemari,dan mengeluarkan sepasang pakaian dan menggantinya,Karin yng selesai menatap dirinya di pantulan cermin dan memberikan senyuman terbaiknya.

"Gak boleh capek ya, sedikit lagi"ucap Karin yng menatap dirinya sendiri di pantulan cermin.

Karin menuruni tangga dan menuju ke luar rumah untuk mencari keberadaan mang Ujang.

"Mang, minjam kunci mobil dong"ucap Karin dengan penuh harap.

"Untuk apa dong"tanya mang Ujang.

"Ada deh, minjam dong"ucap Karin.

"Bentar mang cari dulu"ucap mang Ujang yng pergi mencari kunci mobil.

"Cepat yng mang"ucap Karin .

Karin yng duduk di depan rumah dan menatap tembok pagar yng di penuhi dengan bunga  yang indah,Karin yng menatap bunga kesayangannya mati merasa heran dan mendekati bunga tersebut.

"Kok km bisa mati, Kenapa apa km kekurangan air atau makan tapi bik inem sering nyiram kamu"ucap Karin yng jongkok dan menatap bunga yang layu .

"Nanti kayak km gak ya"ucap Karin yng membayangkan.

"Ni non kuncinya"ucap mang Ujang dari belakang Karin.

"Ha,oh iya mang makasih"ucap Karin yng menerima kunci.

"Hati-hati non"ucap mang Ujang yng dihadiahi anggukan kepala oleh Karin.

Karin yng mengemudi mobil dengan kecepatan sedang, Karin yng tidak tau mau kemana dia hanya ingin melepaskan segala beban yang berada dalam kepala.

Karin yng mengemudi menuju toko es krim dan pergi menuju pantai,Karin yng tidak terlalu peduli dengan pengunjung yang menatap Karin aneh, bagaimana tidak seorang siswi yang malas bersekolah malah nyasar Ke pantai dengan membawa satu ember es krim.

Karin yng mendudukkan dirinya di bawah pohon yng rindang dan dekat dengan air,Karin yng meluruskan kakinya dan menikmati keindahan pantai dan menikmati dinginnya es yng ia beli tadi di tambah kaki Karin yng di sapu oleh ombak.

"Nyaman,gua pengen deh tinggal di sini selamanya tapi bukan sekarang"ucap Karin yng memakan es krim.

"Lu ngapain di sini"ucap seseorang yng di belakang Karin.

"Cari tuan crab "ucap Karin yng membalikkan badannya dan menatap orang tersebut.

"Hahahaha,lu lucu banget dah"ucap orang tersebut dengan mengusap kepala Karin dan mendudukkan dirinya di samping Karin.

"Nyenyenye,lu ngapain di sini"tanya Karin yng menatap regan,ya orang itu Regan lelaki yng ia temui di sebuah toko es krim.

"Nyari bidadari soalnya dia tidak masuk jadi gua cariin eh malah nyasar ke sini"ucap Regan yng menatap Karin lekat.

"Oh,lu bolos ya"ucap Karin yng menatap Regan.

"Ya,itu es sebanyak itu habis"ucap Regan yng menatap ember es krim berada di pangkuan Karin.

"Habis,mau"ucap Karin.

"Tidak untuk lu aja"ucap Regan yng tersenyum tipis.

Hening,itu lah yng terjadi mereka terlalu sibuk dengan pikiran mereka hanya suara ombak dan angin yng hanya terdengar.

"Bentar lagi ujian,abis itu kita lulus"ucap Regan yng menatap lurus ke depan.

"Iya abis itu kuliah, kuliah di mna gan"tanya Karin yng menatap Regan dengan lekat.

"Swiss, kalau lu"ucap Regan yng menatap mata coklat Karin.

"Suatu tempat yang tidak bisa di kunjungi oleh orang lain"ucap Karin yang menatap Regan dengan tersenyum manis.

Regan merasa ada yang tidak beres dengan Karin, tapi apa padahal dia Barus beberapa kenal tapi kenapa dia merasa sangat dekat dan bisa merasakan apa yang Karin rasakan.














































Jangan lupa ninggalin jejak dulu kak, sekalian vote ya Kaka

Makasih

semesta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang