3🐺

91 85 27
                                    

Karin yng terbangun dari tidurnya dan membuka matanya secara perlahan untuk mencari kebenaran ponselnya,Karin yng melihat jam 05:55 sangat cepat sekali dan sangat tumben sekali.

Karin yng mendudukkan dirinya dan beranjak dari tempat tidur menuju lantai bawah untuk mengambil minum,Karin yng menuruni anak tangga terhenti karena melihat sosok wanita yng selama ini sangat ia rindukan tapi juga membencinya.

"Kamu sudah bangun,"ucap wanita itu yng duduk di kursi meja makan.

"Yang anda lihat,"ucap Karin yng berjalan menuju meja makan dan menuangkan air ke dalam gelas.

"Hahahaha,sini duduk samping mama,"ucap wanita Dengan senyum manis

Olivia Wilde Jakson, wanita karier yang sukses dalam bisnis dan fashion, Olivia adalah seorang ibu yng melahirkan Karin ke dunia dan seorang wanita yang merawat Karin, Olivia sangat sibuk dengan bisnisnya hingga melupakan putri kecilnya dan membuat hubungan keluarga merenggang.

Zergan Jakson,sosok lelaki yang di sebut dengan sebutan papa, lelaki yng memiliki perusahaan besar dan memiliki bisnis sukses lainnya, lelaki yng menjadi luka pertama untuk Karin sekaligus cinta pertama Karin.

"Ada apa,"ucap Karin yang mendudukkan dirinya di samping sang mama.

"Gimana sekolah km,mama dengar sebentar lagi kamu akan melakukan ujian,"ucap Olivia.

"Tidak ada yng menarik,iya"ucap Karin dengan nada malas jika membahas tentang sekolah

"Kamu harus belajar yng rajin,dan harus dapat nilai yng bagus"ucap Olivia  dengan mengelus rambut hitam Karin .

Karin yng hanya tersenyum tipis mendengar ucapan sang mama,nilai yng bagus, apakah kali ini Karin akan mengecewakan mereka lagi untuk keduakalinya atau apa, Karin sangat berharap semoga dia tidak mengecewakan mereka lagi.

"Iya ma,Karin ke atas dulu,"ucap Karin yng beranjak dari tempatnya

Karin yang memasuki kamarnya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah, Karin yng tidak lupa untuk menatap dirinya sendiri di pantulan cermin dan berharap untuk hari ini semoga semua baik-baik saja.

Karin yng sudah selesai dengan seragamnya, beranjak pergi dari kamarnya dan turun kebawah,Karin yng menatap  lurus ke depan tanpa mengalihkan pandangannya dari objek yang dia pandang.

"Sini sarapan dulu,"ucap zergan dengan tersenyum ke arah Karin.

Karin yang mendapat senyum dari sang papa, hanya terdiam dan berdecih tidak suka dengan perilaku sang papa.

Karin yang mendudukkan dirinya di hadapan sang mama tanpa melihat atau menoleh ke arah sang papa,Karin yng menikmati sarapannya dengan damai dan hikmah.

"Belajar yng rajin, ingat Minggu depan km ujian papa ingin kamu mendapatkan nilai yng bagus,"ucap zergan yng fokus dengan makanannya.

"Kenapa harus nilai yng bagus,"tanya Karin yng mulai tidak suka dengan pembahasaan.

"Karena papa menginginkan itu,apa kamu tidak malu dengan teman-teman km yng mendapat nilai tinggi,"tanya zergan yng menatap Karin intens.

"Tidak,ini diri Karin bukan diri mereka yng terlalu ambisius,"ucap Karin yng menatap sang papa dengan tajam.

"Dasar anak bodoh"ucap zergan yng tersenyum tipis

"Keturunan anda,saya pergi"ucap Karin yng beranjak dari tempatnya

Karin yng di antarkan oleh mang Ujang, hanya diam dan memikirkan perkataan papanya,malu untuk apa malu jika Karin bisa Karin pasti akan memperjuangkan keinginannya tapi apa keinginannya Karin sendiri aja bingung.

"Tumben lemas non,"ucap mang Ujang

"Kurang tidur aja mang,"ucap Karin dengan tersenyum manis.

Karin yng menghela nafas panjang dan berharap untuk dapat keajaiban atau lampu ajaib yng dapat merubah alur cerita hidupnya,Karin yng ke luar jendela, langit yng cerah dan udara yng sejuk membuat Karin nyaman dengan udara pagi .

"Kita udah sampai non,"ucap mang Ujang yng ingin keluar

"Makasih mang,saya bisa buka pintu sendiri "ucap Karin

"Yaudah kalau gitu saya pergi lagi ya non"ucap mang Ujang dan dihadiahi anggukan oleh Karin

Karin yng berjalan malas menuju kelas yng berada di lantai dua,Karin yng melewati koridor yng ramai, Karin yng tidak segaja melihat aurel dengan sosok lelaki yang memiliki daya tarik tersendiri bagi Karin.

Karin yng memasuki kelasnya dengan lemas dan lesu, Berhadapan dengan Clara yng lengkap dengan almet osisnya.

"Rin,bisa ikut bentar"tanya Clara yng menatap Karin intens

"Bisa"ucap Karin yng penasaran

"Gua tunggu di rooftop ya"ucap Clara yng beranjak dari hadapan Karin.

Karin yng meletakan tasnya,merasa bingung dengan sikap Clara pagi ini ada apa.karin yng melangkah kakinya menuju rooftop sambil melihat ke sekeliling arah.

Karin yng membuka pintu rooftop,dan melangkah masuk mencari keberadaan Clara,Karin yng melihat sudut rooftop seseorang yng memakai almet biru,dan karin menghampiri sosok itu.

"Kenapa"tanya Karin

"Lu ada masalah apa sama aurel"tanya Clara dengan menatap Karin intens.

"Gua gak suka di atur Ra,lu tau kan terlalu banyak beban yng gua pikirin dan dia meminta gua untuk berusaha untuk mendapatkan nilai bagus dan lu"ucapan Karin berhenti dan menatap Clara dengan tajam dan intens.

"Gua benci Ra,gua punya banyak mimpi, mimpi gua bukan cuma satu Ra banyak dia terlalu memaksa kehendak dia"ucap Karin

"Karena lu selalu membuang-buang waktu Rin"ucap Clara dengan rotasi bicara yang tinggi

Karin yng mendapatkan bentakan dari Clara hanya diam, tubuh Karin beku bagaimana bisa seorang Clara yng sangat memahami Karin bisa mebentaknya.

"Ya lu bener"ucap Karin dengan menahan diri agar tidak mengeluarkan air mata.

"Sadar juga lu,lu tu terlalu bodoh Rin"ucap Clara yng beranjak dari hadapan Karin.

Karin yng membeku dengan perilaku Clara, merasa itu bukan diri Clara melainkan orang lain,Karin yng mengeluarkan cairan bening yang dari tadi ia tahan sekarang mengalir dengan deras,Karin yng menatap lurus ke depan tanpa beranjak dari tempatnya.

"Semesta tidak bisa di berkerja sama hari ini"monolog Karin yng menundukkan kepalanya.

















POV Clara........

Clara yng menatap Karin muak, Dengan segala tingkah lakunya Clara sendiri tidak tau apa yng membuat dia muak,Clara yng bisa memahami Karin dengan sempurna dibandingkan aurel.

"Karena lu selalu membuang-buang waktu Rin"ucap Clara dengan nafas memburu.

"Ya lu bener"ucap Karin

"Sadar juga lu,lu tu terlalu bodoh Rin"ucap Clara yng pergi dari hadapan Karin

Clara yng pergi dari hadapan Karin,dan mendudukkan dirinya di bawah pohon dengan lutut yang Clara tekuk, Clara menangis apa yng lakukan dia membentak Karin dan mengatakan Karin bodoh.

Clara yang memukul kepala berulang kali,dan menangis dengan ucapannya ke Karin,ini bukan dirinya dan ini bukan Clara yng selalu bersifat manis dan baik ke Karin.

"Gua kenapa ini bukan gua,gua benci diri gua sendiri"monolog Clara dengan menatap ke arah rooftop







































Jangan lupa ninggalin jejak kak.....

Maaf kalau typo bertebaran hehehe,jgn lupa vote kak..

Makasih...
see you in the next chapter
♡♡♡

semesta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang