CIRCLE

173 20 11
                                    

Keluarga adalah rumah.
Begitu menurut kebanyakan orang, ia bisa menjadi tempat bernaung dikala hati dan pikiran penuh dengan hiruk pikuk penatnya kehidupan dunia luar. Tempat dimana bisa membuat suasana diri menjadi damai terkendali.

-

Tapi tidak menurut Aleena Afrilya Putri, gadis remaja yang baru memasuki usia 17 tahun. Ia mendefinisikan keluarga sebagai sebuah ketakutan dan trauma. Dengan usia yang masih belia. Ia telah menelan pahitnya kehidupan. Keluarga utuh yang pernah ia rasakan pada masa itu, kini hilang arah. Rumah yang seharusnya sebagai tempat bernaung, tempat ia merasa aman dan terlindungi kini telah sirna.

-

Aleena merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia memiliki saudara laki-laki bernama Evan Mahendra yang baru duduk di sekolah dasar.

-

Sama seperti gadis remaja lainnya Aleena merupakan siswi kelas sebelas sekolah menengah kejuruan. Ia termasuk siswi berprestasi dan dikenal aktif dalam berorganisasi. Presentasi adalah pelajaran yang ia gemari, karena ia merasa tampak keren ketika teman-temannya fokus mendengarkan ia berbicara di depan kelas.

-

Dulu,
Saat harus menjadi role model bagi adiknya, Aleena merasa beruntung juga dilema karena umur yang terpaut cukup jauh dan terlampau nyaman dengan istilah anak tunggal. Ketika segala keinginan dan selalu diprioritaskan. Berbeda jika dibandingkan dengan saat ini yang semuanya sudah harus dibagi dua, atau bahkan adiknya yang lebih besar mendapatkan bagian.

-

Aleena merupakan gadis yang periang. Siapapun orang yang menjadi lawan bicaranya seketika mudah nyaman dan merasa tenang. Sifatnya yang mudah akrab, senang berbicara, mudah mengenal orang merupakan poin lebih dimata teman-temannya,

-

“menjadi sosok ceria sangat menghabiskan tenaga” gumamnya.

-

Aktivitas harian tidak jauh dari anak sekolah pada umumnya. Bangun tidur ku terus mandi~
(ga nyanyi juga kali hahaha, oke aku jelaskan lagi). Bangun pagi, kemudian mandi, persiapan peralatan sekolah, dilanjut sarapan, dan berangkat, begitu kira-kira kegiatan harian yang dilakukan Aleena.

-

Pagi ini,
setiap hari senin Aleena dan teman organisasinya sudah berjaga di lapangan untuk persiapan upacara. Ia selalu berdiri dibelakang peserta upacara untuk menjaga agar upacara berjalan dengan baik.
Selesai upacara sepertia biasa, Aleena masuk kelasnya yang berada di lantai dua. Posisi kelas Aleena yang menghadap lapangan tampak teduh dengan pohon besar yang ada didepan halaman kelas ketika siang telah datang.
(Jam pelajaran pun dimulai)

-

(kring kring kring) Bel istirahat berbunyi.
Murid-murid keluar kelas, Aleena keluar kelas bersama teman-temannya. mereka sedang ingin jajan di kantin yang mana posisi kantin cukup jauh dari kelas. Mereka berencana untuk jajanan cilor yang merupakan jajanan kegemaran Aleena. (makan waktu buat jalan. Hadeuh).

-

(tak tak tak tak tak) suara langkah sepatu menaiki tangga.
Ternyata mereka naik lagi menuju kelas dengan jingjingan plastik yang lumayan banyak ditangan mereka.

-

Teman jajan Aleena adalah Clara Salsabilla yang merupakan teman sebangkunya dan keempat temannya yang lain yaitu Fani, Mira, Diana, dan Mela. Mereka berenam merupakan geng kelompok belajar. Tidak ada niat menjadi temen dekat, namun memiliki pemikirian yang sama dan akhirnya mereka memutuskan untuk mengesahkan grup itu pada semester tiga, tepatnya pertengahan kelas sebelas.
(mereka tiba di kelas).

-

Setelah mereka selesai menyantap cilor dan jajanan bersama. Tidak lama terdengar suara bel berbunyi pertanda pelajaran akan segera dimulai kembali.

-

(dalam ruangan kelas)
Waktu saat itu menuju siang, entah memang kodratnya siswa atau bagaimana. Sebagian murid ada yang tidur, main gadget, dan ada pula yang tidak berhenti ngaca sambil merapikan kerudung. (ditiup-tiup gitu, kebayangkan? Haha)

-

Sekolah Aleena yang merupakan sekolah dengan sistem full day, hingga jam 4 sore. Bahkan bisa lebih bila ada jam tambahan.
Lucunya saat jam pelajaran terakhir dan ketika guru mengucapkan salam tanda pembelajaran berakhir. Siswa di kelas mendadak fokus dan saling bergumam “Alhamdulillah akhirnya pulang euy” ucap reno yang duduk di bangku paling belakang. “hayuuk ah, gas gas gas” lanjutnya seraya mengajak siswa lain sembari berjalan keluar kelas.

-

ALEENA'S LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang