Mama sudah menyangka bahwa saat ia pulang suasana bukan malah membaik, justru emosi makin membludak. Suasana dirumah yang jauh berbeda dari biasanya. Dengan beberapa perabotan rumah yang sudah tidak ada diposisinya. Tapi mau tidak mau mama harus tetap masuk dalam penjara itu lagi. Terikat oleh ke tidak acuhan suami pada kondisi keluarga. Semakin mama mendiamkan sifat papa maka semakin menjadi juga tingkah laku papa.
Tindakan Mahendra sudah tidak bisa ditolerir lagi oleh mama. Tembok keluarga bahagia dan nyaman yang telah Marina bangun seperti selalu dikikis oleh Mahendra. Harapan untuk mendapatkan keluarga seperti layaknya keluarga bahagia bak sinetron mungkin telah sirna.
-
Akhirnya,
Gugatan perceraian pun mama layangkan. Namun saat itu papa tidak mau datang kepengadilan, apalagi menandatangani surat perceraian. Akhirnya pengacara mama yang membereskan semuanya. Singkatnya mama resmi berpisah dengan papa. Aleena yang belum terlalu paham itu menangis karena tidak terima papa dan mamanya berpisah, ia memohon pada mama agar mau bersatu lagi. Terlebih papa sudah minta maaf pada mama sambil menangis saat itu, dengan mengakui kesalahannya-
Beberapa bulan mama memikirkan dengan penuh pertimbangan. Mama mencoba membuka pintu maaf untuk Mahendra. Alhasil mama mau menerima papa masuk kembali ke dalam rumah keluarga mereka. Karena melihat Aleena yang seolah hilang semangat dan Evan yang benar-benar masih bayi waktu itu membuatnya tidak ada pilihan. Ia hanya bisa berharap kalau Mahendra akan berubah. Menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan tidak main kasar.
-
Kembali,
keluarga itu memulai lagi lembaran baru layaknya manusia yang baru terlahir. Setelah rujuk, sifat Mahendra berubah menjadi ayah yang penyayang dan pekerja keras. Papa memulai lagi melakukan proyeknya di luar kota. Tidak hanya itu, aktivitas lainnya seperti percakapan, bercanda bersama, dan melakukan aktivitas jalan bersama. Marina dan Aleena pun seakan lupa tentang kejadian buruk yang dahulu pernah menimpa mereka. Satu persatu tembok keluarga bahagia mereka bangun.-
Memang benar roda kehidupan itu berputar. Kehangatan keluarga yang awalnya seperti api unggun lambat laun api tersebut akan padam juga. Kedamaian keluarga itu hanya berlangsung kurang lebih tiga bulan. Tembok keluarga bahagia yang telah dibangun seakan dicabut paksa dari tiap-tiap selanya. Sikap papa yang awalnya manis, sedikit demi sedikit kembali ke sifat sebelumnya. Imbasnya, Mama kembali harus menahan lagi batinnya yang sangat ingin menjerit.
-
Tahun demi tahun berlalu,
Tak terasa Evan yang dulu masih bayi, sekarang akan masuk taman kanak-kanak. Miris, Evan tidak penuh mendapatkan perhatian mama dan papa karena konflik yang selalu terjadi. Mama sempat bekerja di Jakarta untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Berawal dari mama yang diajak oleh temannya untuk merantau.
Tawaran seperti bekerja ke Malaysia pun sempat mama terima. Namun, mama tidak tega jika harus berbeda negara meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil. Akhirnya Jakarta adalah kota yang mama pilih untuk bekerja.-
Ditinggalkan mama untuk bekerja menjadi kesedihan Aleena. Karena baru kali ini ia akan merasakan berjauhan dengan mama yang tidak tahu kapan akan pulang. Kesedihan Aleena selalu ditutupi oleh mama yang menyemangati dengan percaya bahwa Aleena sudah mampu mengatur semua. Ia yakin bahwa Aleena bisa belajar mandiri agar dapat menjadi sosok wanita tangguh kelak.
-
Keseharian Aleena tanpa mama menjadi ujian yang sangat berat. Lebih berat dari sesuatu yang pernah ia lalui. Ia dipaksa untuk menjadi sosok ibu di rumah. Mulai dari mengurus rumah, mengurus Evan dan keperluan sekolahnya, hingga menyiapkan makanan untuk orang rumah. Ia melakukannya sendiri setiap harinya. Aleena merawat Evan layaknya seorang ibu. Mulai dari membantu mengerjakan tugas sekolah dan membantu Evan untuk belajar baca dan hitung. Aleena pun dapat masalah dalam peringkat di sekolah karena masalah yang ia alami. Ia mengorbankan kewajibannya sebagai murid yang harusnya menimba ilmu. Banyak tugas sekolah yang telat bahkan tidak sempat ia kerjakan.
Meski begitu Aleena ingin menjadi sosok yang dapat Evan percaya dan banggakan. Aleena mengubah pola pikirnya bahwa ia bisa menghadirkan kehangatan untuk adiknya, juga memberi perlindungan dan pendengar yang baik untuk Evan. Terlebih dengan fakta bahwa kurangnya sosok ayah yang bisa diandalkan.
-
Waktu pun berlalu,
Marina akhirnya pulang dari perantauan. Kaget bukan kepalang ketika mama masuk ke dalam rumah. Seketika lelah mama dalam perjalan berubah menjadi emosi yang hampir meledak. Bukan tanpa alasan, ia melihat rumah yang hampir bersih tanpa perabotan yang dulu tertata rapih olehnya. Mesin cuci, kulkas, televisi, dan barang-barang lainnya pun telah hilang dari tempatnya.Marina yakin barang-barang itu tidak mungkin dicuri atau dirampok. Ia percaya kalau Mahendra yang melakukan ini semua. Ternyata benar, barang-barang tersebut Mahendra gunakan tidak lain sebagai modal berjudinya.
-
Saat itu, cara ampuh menghilangkan stres bagi mama ialah berselancar di sosial media. Aleena sudah tahu bahwa mama menjalin komunikasi dengan pria lain. Berdalih untuk mengalihkan sakit hatinya terhadap papa. Pernah sesekali mama memperkenalkan teman laki-lakinya kepada Aleena yang ia kenal lewat sosial media. Namun, Aleena tidak senang dengan tindakan mama seperti itu.
-
Lagi,
Perselisihan hebat yang kian hari kian membesar. Menyebabkan mama kembali menggugat papa untuk berpisah. Tapi prosesnya sangat lama, karena papa tidak menerima gugatan itu. Aleena hanya bisa pasrah dengan keadaan. Sekarang ia sudah lebih dewasa. Meski sakit dan sesak yang ia rasakan. Ia menanggapi dengan kepala dingin. Sudah jelas siapa yang salah. Batin Aleena lebih mengkhawatirkan Evan ketimbang kasus perceraian. Aleena sangat sayang kepada adiknya itu.-
Marina dan Mahendra pun akhirnya berpisah untuk kesekian kalinya. Bertepatan dengan umur Evan yang kurang lebih sudah memasuki usia 7 tahun. Kini tidak ada kata rujuk lagi dibenak Marina. Ia sudah terlampau lama menahan sesak dan perihnya sakit hati. Hatinya sudah hancur mengalami rumah tangga yang ia jalani sebelumnya.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEENA'S LIFE
Teen FictionKeluarga adalah rumah. Begitu menurut kebanyakan orang, ia bisa menjadi tempat bernaung dikala hati dan pikiran penuh dengan hiruk pikuk penatnya kehidupan dunia luar. Tempat dimana bisa membuat suasana diri menjadi damai terkendali. Tapi tidak menu...