[11] Tomorrow

6.2K 49 7
                                    

Senin pagi yang damai tidak ada suara bising dari handphone nya. Kali ini Celine bangun lebih awal sebelum alarm menyala, entah mengapa ia lebih bersemangat untuk menjalani kehidupan sekolahnya hari ini.

Celine melakukan ritual pagi nya dengan normal bahkan bisa di bilang terlalu normal dilakukan untuk seorang Celine yang sedikit abnormal saat pagi hari.

Ia sampai di sekolah 40 menit lebih awal dari biasanya.

"SELAMAT PAGI RAKYAT JELATA!" Celine menoleh ke sumber suara, lalu ia mengembangkan senyumnya kepada Carly.

"Kok tumben lu udah dateng duluan biasanya telat mulu"

Celine hanya mengangkat bahunya sebagai respon.

"Gak usah sok cool lu monyet" Carly menoyor kepala Celine, mereka hanya tertawa karena hal itu. Tak lama setelah itu Selena datang dengan muka masam nya.

Tak ada yang bertanya kepadanya, Celine dan Carly hanya saling bertatapan.

"Tanya kek gue 'kenapa atau ada masalah apa?' kalian malah diem gitu, babi" protes Selena karena merasa tidak di perhatikan kedua sahabatnya itu.

"Aduh sayangku ini ada apa?" Ucap Celine membujuk Selena sembari mengusap pipi Selena.

"Nyokap gue, mau nikah LA-GI" ia menekankan kalimat akhirnya.

"Loh?! kenapa?"

"Kok bisa?"

"Sama siapa?"

"Berantem lagi ortu lu?"

"Terus lu setuju?"

Pertanyaan yang bertubi mereka lontarkan pada Selena, mereka sudah saling terbuka satu sama lain sehingga tidak ada keraguan saat berbicara walaupun membicarakan hal sensitif.

"Masalahnya gue juga gak tau nyokap mau nikah sama siapa, gue jelas gak setuju dengan pilihan nyokap gue yang terlalu gegabah ini, gue berani sumpah kalau urusan biaya hidup gue mampu membiayai buat hidup berdua sama nyokap aja"

"Gue gak tau akar permasalahan mereka itu apa" lanjut Selena.

Jujur saja Celine dan Carly merasa iba melihat sahabatnya seperti itu, tapi ia tidak dapat melakukan apa-apa selain membantu menguatkan sahabatnya itu.



Jam istirahat pertama telah dimulai kali ini Celine makan dengan tenang dan damai tanpa adanya gangguan dari Alex. Entah mengapa Celine merasa ada yang kurang saat Alex tidak mengganggunya, bahkan batang hidungnya saja tidak terlihat.

Tentu tidak jika Celine berpikir dia menaruh perasaan pada Alex hanya karena kejadian kemarin. Celine bukan anak rumahan polos yang kerjaannya hanya belajar dan menuruti perkataan orang tuanya, ia pernah melakukan itu sebelumnya dengan mantan kekasihnya bahkan ciuman pertama dia terjadi saat ia berada di bangku SMP tetapi tetap saja Celine tidak membiarkan sembarang orang menyentuh tubuhnya.

Celine dan Carly pergi ke halaman belakang sekolah untuk menghirup udara segar dan menjauh sebentar dari kebisingan yang ada. Sedangkan Selena ia sedang berada di ruang konseling untuk mengurus beasiswa.

 Sedangkan Selena ia sedang berada di ruang konseling untuk mengurus beasiswa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pantes aja ini sekolah mahal udah seharga 2 ginjal gue" Ucap Carly.

Celine terkekeh mendengar ucapan temannya itu.

Kedua gadis itu bercengkerama sampai tidak sadar sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua dari kejauhan. Orang itu mengambil beberapa foto dengan kamera ponselnya, bodohnya orang itu lupa mematikan suara ponselnya sehingga saat memotret mereka kehadirannya di sadari oleh Celine dan Carly.

Mereka berdua menoleh ke sumber suara dan dengan tenang orang itu melihat ponsel dan hendak memotret lagi.

Celine dan Carly menghampiri orang itu.

"Maaf, lu fotoin kita berdua?" Tanya Celine.

"Itu mengganggu privasi kita, gak sopan loh begitu" Carly menambahkan ucapan Celine.

"Ah, maaf tadi gue foto kupu-kupu yang lewat, gue lagi test hp baru gue sampe gak sadar ada kalian dan kebawa di kamera gue, sekali lagi maaf ya" Orang itu pergi meninggalkan kedua gadis itu kebingungan.

"Freak banget dah" ucap Carly

"Kok gue ngerasa pernah lihat orang itu ya?" Tanya Celine pada dirinya sendiri yang terdengar oleh Carly.

"Ya iyalah bodoh! dia kan satu sekolah sama kita"

Celine tidak menanggapi ucapan Carly, ia tetap merasa sedikit familiar dengan orang itu, mungkin saja memang karena satu sekolah tetapi rasanya sedikit mengganggu untuk Celine.



"Sial, hampir aja ketahuan"

MAAF LAMBAT BANGET YAA :(
PENCET TOMBOL BINTANGNYA YAA!

Friends with Benefit [18++] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang