"Argh shit!" Celine mengerang saat ia hendak bangun dari tidurnya.
"Sialan gue minum terlalu banyak semalam" Celine melangkah menuju kamar mandi, ia membuka kotak obat mencari aspirin di dalamnya.
Tok tok tok
"non celine, sarapan dulu sebelum sekolah ya non" ucap asisten rumah tangga Celine yang telah bekerja lama padanya.
Celine menuruni tangga rumahnya menuju dapur.
"abang ga pulang lagi bi?" tanya Celine sambil mengambil sepotong roti.
"Lagi banyak kerjaan katanya, jadi ga pulang lagi"
Terus aja gitu.
Ucap Celine dalam hatinya.Setelah sarapan Celine berangkat ke sekolah, membawa mobil pribadinya.
Melanggar peraturan sekolah tentunya, tetapi Celine tidak peduli.***
"Carly! Gue lupa sekarang upacara, gue lupa bawa dasi gimana dong? Bolos aja gimana?" Ucap Celine setengah panik.
"Gue bawa cel, tapi gue males upacara bolos aja lah njir" kali ini Selena yang bersuara.
Setelah sepakat akhirnya mereka melarikan diri menuju rooftop sekolah. Kawasan yang sangat jarang di kunjungi.
"Cel, lu tau Alex ga? Kelas 12 ips 4" Selena mulai membuka obrolan.
"Oh tau orang yang terkenal pembuat onar itu kan? Kenapa, lu suka?"
"Enak aja lu kalo ngomong, lu ga inget kejadian semalam cel?"
Celine mulai mengingat saat mereka berada di sebuah bar.
"bangsaatt!" Celine tiba-tiba saja berteriak, kedua temannya langsung menoleh ke arah celine.
"gue inget, malu banget astaga kenapa gue se-sad girl itu sih" ucap celine dengan pipi merah seperti kepiting rebus.
***
"Cepetan anjing jalan nya!" alex dan ketiga temannya berjalan dengan terburu-buru tetapi sangat berhati-hati.
"Cepetan setan ke naik tangganya, buset lo cowok tapi lelet banget dah" ucap Farhan pada Iqbal.
Mereka membuka pintu rooftop. Dengan nafas lega karena tidak ada yang melihat mereka. Ya, mereka juga bolos upacara dan melarikan diri kesana.
"Sstt diem woy" William mendengar sesuatu, mereka berempat tak bersuara.
"Apa sih will" Ucap Alex berbisik.
"Denger ga kalian? Kaya ada orang yang teriak" Mereka menajamkan pendengarannya lalu mereka mengangguk dengan serempak.
"Paling anak sebelah yg bolos juga" Alex melangkahkan kakinya menghampiri suara tersebut.
Alex dan temannya terdiam mematung.
"Lex itu celine sama temen-temennya, ga salah liat gue?" william bertanya seakan tak percaya.
Mereka menghampiri Celine dan temannya. Celine terkejut saat menyadari kedatangan Alex bersama temannya, begitupun teman celine yang sama terkejutnya.
"Ngapain kalian?" Tanya alex pada ketiga gadis tersebut.
Celine menundukan kepala karena malu atas perbuatannya semalam kepada alex, Alex yang menyadari itu berjalan lebih dekat menuju celine dan mengangkat dagu celine agar menatap alex.
"Kenapa nunduk? Inget sama yang semalem?" tanya alex dengan nada yang sedikit meledek.
Celine bergumam sambil mengangguk, lidahnya terasa kaku mungkin karena gugup.
"Maafin celine ya kak alex, lupain juga kejadian semalem" Ucap selena pada alex meminta maaf, selena takut alex marah pada celine dan melakukan hal yang tidak di inginkan.
Alex menganggukan kepalanya beberapa kali lalu berkata, "Well, gue maafin tapi dengan syarat"
"Apa?" akhirnya Celine bisa mengeluarkan suaranya.
"Lo harus jadi milik gue dan ikutin semua perintah gue"
.
.
.
.Hallo! Gue update lagi, gimana chapter ini, bosen? Maap deh. Semoga suka ya, vote and coment juga. See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends with Benefit [18++] [HIATUS]
RomanceWARNING!! INI BUKAN BUAT BOCAH! Alex, lelaki tampan bertubuh atletis dan juga pandai dalam banyak bidang. sayangnya, dia memiliki otak yang sangat mesum. Celine, Gadis cantik yang memiliki postur tubuh indah yang mampu menggoda semua lelaki saat mel...