12. GHÉMAA

69 28 0
                                    

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Ghea langsung pergi ke aplikasi tersebut, agak ragu untuk dia membukanya bagaimana jika ada jumpscare atau semacamnya.

Ghea langsung pergi ke aplikasi tersebut, agak ragu untuk dia membukanya bagaimana jika ada jumpscare atau semacamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alangkah kagetnya Ghea melihat berita Viral tersebut, matanya membulat. Bahkan diberita tersebut terpampang jelas nama sekolah nya.

"S-scornavior?" Ghea berbicara terbata-bata.

"A-arkan, jadi ini masalah dia tadi? Tapi, siapa yang terakhir? Raja, Reza b-berarti ini anak Scornavior? Polisi?!"

"RAKA?! GA MUNGKIN RAKA GA IKUT!"

➳༻❀✿❀༺➳

Arkan keluar dari jeruji besi dan melihat orang tua nya sedang menatap kearahnya. Tanpa berbicara satu kata pun orang tua Arkan memberi handphone milik Arkan yang baru saja disita polisi dan mengisyaratkan untuk menyuruh Arkan pergi keluar dari tempat itu.

Melihat orang tuanya masuk kedalam mobil, Arkan pun mengikutinya dengan duduk dibelakang sendirian. Didalam mobil sama sekali tidak ada suara yang keluar dari mulut.

Sesampainya dirumah, Arkan turun dari mobil dan memasuki rumah terlebih dahulu. Arkan tau apa yang terjadi selanjutnya.

"Arkan! Berhenti disitu, papa mau bicara sama kamu!"

Tidak melakukan perintah dari papanya, Arkan langsung masuk begitu saja dan menaiki tangga menuju kamar nya tanpa beban.

"Mau dijelasin juga percuma, ga ada yang ngertiin gua," batin Arkan.

"ARKAN!"

"ARKAN! JANGAN KURANG AJAR KAMU SAMA ORANG TUA. ARKAN!"

Brakk

Terdengar tutupan pintu yang keras dari lantai dua, yaitu dari kamar Arkan sendiri.

Setelah mengunci pintu, Arkan langsung menjatuhkan diri ke kasur empuk miliknya. Menatap kearah langit-langit kamar, membuang nafas berat. Lalu mengambil handphonenya.

Selang beberapa menit, dia pun menaruh handphonenya diatas tempat tidur itu dan dia berjalan menuju kamar mandi yang ada dikamar nya.

Terdengar suara air yang menyala dari shower, ya Arkan sedang mandi. Sementara itu dibawah, orang tua Arkan sedang membicarakan hal yang serius. Bisa ditebak mereka sedang membicarakan apa?

➳༻❀✿❀༺➳

"WOI BACA TWITTER TERBARU LAMBE SMALANG SEKARANG!" teriak beberapa orang yang berlarian sepanjang koridor.

"Apa katanya?"

"Baca tweet terbaru lambe smalang."

Mendengar itu semua murid yang mendengar itu bergegas membuka handphone masing-masing.

"HAH!"

➳༻❀✿❀༺➳

"Argh, kenapa lukanya ga sembuh-sembuh. Kalo gini gimana gua ke sekolah."

"Gimana ga sembuh, baru juga semaleman."

"Mama?"

"Ya, siapa lagi kalo bukan mama yang ke kamar kamu. Sini mama obatin lagi, lagian kenapa bisa berantem dijalan gitu? Ga, bukan berantem lagi itu namanya tapi tawuran pelajar. Kenapa coba kamu ikut begituan, Marvin-Marvin."

"Aku juga ga tau bakal jadi gitu ma, itu gara-gara aku pake jaket temen."

"Jangan main salah-salahan."

"Ini bener ma."

"Istirahat, jangan sekolah dulu sebelum kamu sembuh. Biar mama kirim surat ke sekolah kamu."

Terlihat seorang wanita yang dipanggil mama itu keluar kamar dan menutup kembali pintu kamar.

"Kenapa perasaan gua ga enak ya," batin Marvin.

Mata Marvin tertuju pada handphone yang berada diatas meja kecil disebelah tempat tidurnya.

"Ga ada yang menarik di handphone. Yang menarik kan ada disekolah," batin Marvin meletakkan kembali handphonenya dan lebih memilih membaca buku baik novel maupun komik.

Sementara disekolah, "Dimana Marvin?" Seorang guru masuk kedalam ruang osis secara mendadak yang membuat Azka dan Justin yang berada di dalam ruangan terkaget.

"Maaf Pak, Marvin tidak masuk hari ini. Berdasarkan surat izinnya dia sakit Pak," ucap Azka.

"Bagaimana dengan Arkan dan teman-temannya itu? Mereka masuk?"

"Kami tidak melihat mereka hari ini, Pak. Surat mereka juga tidak ada," jawab Justin.

"Anak-anak itu benar-benar minta dihukum," seorang guru itu mengucapkan hal itu dan pergi begitu saja dari ruang osis.

Justin dan Azka saling menatap, Azka tersenyum ke arah Azka memberi isyarat seolah mengatakan tidak perlu khawatir, ini baik-baik saja.

"Azka, ngapain Marvin terlibat aksi ga penting kek gitu?"

"Marvin ga bakal ngelakuin hal kek gitu menurut gua. Mungkin ada alasan yang kita ga tau, lo tenang aja Marvin ga bakal diapa-apain. Karena, Marvin bukan siapa-siapa nya Arkan," jawab Azka dengan tegas dan menepuk pelan pundak Justin.

➳༻❀✿❀༺➳

"Gila, ini beneran Marvin waketos kita ikutan aksi tawuran itu?"

"Parah, gua kira dia anak baik-baik."

"Yakan, tapi tambah keren aja dia kalo lagi berantem gitu."

"Lo mah gitu. Gimana pun juga dia kan waketos, harusnya kasih contoh yang baik lah."

Semua murid yang melewati koridor berbisik-bisik tentang tweet terbaru yang diupload oleh sebuah pengguna tweet dengan nama Awlambe Smalang untuk lebih jelas, itu adalah akun gosip untuk sekolah ini SMA Gemilang.

"Gua masih ga paham deh sama Marvin, bisa-bisanya dia ikut-ikutan gitu," ucap Natasha.

"Kita ga bisa nyalahin Marvin sepenuhnya Nat, kita ga tau kejadian yang sebenernya gimana," balas Ghea.

"Ya tapi kan tetep aja dia ikut tawuran."

Natasha dan Ghea berjalan menuju kelasnya mereka habis dari toilet. Dipertengahan jalan, Ghea melihat Justin.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Thank you for reading, please vote if you like it and comment for your suggestions.

See you in the next chapter!

GHÉMAA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang