· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
"Sagar," Arkan langsung menyentuh pundak Sagar dengan tatapan khawatir.
"Arkan? Ngagetin lo."
"Udah minum obat? Kita, kita pulang hari ini. Jangan kecapekan, please. Udah makan? Gua masakin, tapi gua ga bisa masak. Gua suruh Raka deh, tunggu ya," Arkan begitu mengkhawatirkan sahabat itu sampai-sampai dia panik sendiri.
"Arkan, kenapa lo mau temenan sama gua?"
"Maksud lo?"
"Gua bingung aja, kenapa ada yang mau temenan sama gua. Ditambah Scornavior yang nerima gua sebagai anggotanya, padahal kalian semua tau kalo gua penyakitan. Kapten David baik banget mau nerima gua di Scornavior begitu juga kalian. Tapi, gua ga bisa lama-lama di Scornavior, gua penyakitan yang ada gua beban buat kalian semua," ucap Sagar tanpa menatap Arkan.
"Stop nyebut diri lo penyakitan. Gua benci dengernya, dan stop bicara yang enggak-enggak. Kita harus siap-siap, bentar lagi kita pulang," tegas Arkan dan kembali masuk. Segera Arkan membangunkan teman yang lainnya.
Arkan memasuki kamar mandi, menyalakan shower. Setetes demi setetes air mata Arkan keluar, dia tidak ingin menangisi hanya karena hal ini tapi dia tidak bisa menahan. Arkan yang terlihat kejam dan dingin ternyata memiliki hati yang lembut dan peduli.
➳༻❀✿❀༺➳
Seperti yang dikatakan Arkan tadi, mereka akan pulang pagi ini. Arkan pun mengantar para teman-temannya, yang pertama dihantar adalah Sagar.
"Gua duluan ya, thanks banget. Kemarin bener-bener hari yang paling seru. Hati-hati ya lo pada," ucap Sagar memberikan tosan kepada para temannya.
"Jaga kesehatan Gar," ucap Dipta
"Tiati," ucap Reza yang sedang memakan cemilan.
Sagar mengangguk dan tersenyum.
➳༻❀✿❀༺➳
Beberapa hari kemudian, 29 November 2018
Di markas Scornavior hanya beberapa orang yang datang, termasuk Arkan dan teman-temannya.
"Sepi banget, bosen gua," ucap Cakra.
"Iya, mending kita liat Sagar," ucap Reza yang sedang mencoret-coret sebuah foto.
"Udah berapa hari Sagar di rumah sakit, padahal gua pengen ngajak dia nge-game."
"Temuin Sagar ajalah, Arkan."
"Gas."
"REZA MAU IKUT GA? GABUT AMAT CORET APAAN SIH," teriak Raja.
"SABAR COK BELUM KELAR."
"Ah elah lama lo."
"Bentar mau buat bulet-bulet dulu."
"BISA DISAMBUNG NANTI."
"AH RAJA CEREWET," dengan cepat Reza bersiap-siap dan meninggalkan karya coretannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHÉMAA [ON GOING]
Teen FictionMenceritakan tentang seorang gadis SMA yang dipertemukan dengan beberapa laki-laki yang berbeda golongan, golongan yang dimaksud adalah perbedaan pergaulan. Akankah gadis tersebut berhasil tertarik kepada salah satu nya atau tidak tertarik kepada ke...