Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.
Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.
Ada beberapa adegan yang tidak pantas, di dalamnya jika di baca anak di bawah umur, jadi aku harap kalian jangan nyalahin aku ya. Dari awal udah di peringati. Abusive, Mental illness, Angst, Pelecehan, Mental disorder. Yang gampang ke triger sebaiknya jangan baca ya.
Summary : Layaknya sebuah canvas putih yang ternoda kehidupan Haruto mulai berubah memiliki banyak warna, Tetapi tidak seperti warna indah pelangi yang dia harapkan warna itu justru menghancurkan hidupnya membuat dia merasa akan jauh lebih baik untuk mati saja dari pada terus hidup.
Jika hanya menjadi budak bagi kelima orang egois yang memiliki cerita tersendiri.
Jeongharu- Kyuharu - Asaharu- Jaeharu - Hwanharu. (Kapal suka suka yang nggak suka jangan baca, Karena nanti cerita ini bakal aku buat sebagian ada di karyakarsa buat jadi pdf)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini giliran Jaehyuk yang menemani Haruto, Sejak semalam ketika Junkyu serta Asahi tiba di depan Apartemen pribadi miliknya dia tahu jika ada sesuatu yang tidak beres yang kemungkinan penting. Hingga tidak biasanya dua orang yang tidak pernah berkunjung ke Apartemen pribadinya justru malah ada di sini, Benar saja Asahi pemuda dingin itu segera menyerahkan Haruto yang tertidur ke tangan Jaehyuk.
Lalu mengatakan untuk tidak mengganggunya karena anak itu sangat lemah serta membutuhkan waktu istirahat yang banyak supaya bisa segera pulih, Alhasil Jaehyuk hanya menurut saja dan membaringkan tubuh Haruto untuk tidur bersama dengannya. Dan ketika Jaehyuk terbangun pukul 7 pagi, Pemuda cantik yang dia peluk semalaman itu masih betah tertidur.
Jadi dia pergi keluar untuk sementara waktu dengan membeli semua makanan Haruto yang suka sekali pemuda cantik itu makan, Lalu ketika selesai memindahkan semua makanan ke piring dia baru mulai mencoba membangun kan Haruto dengan peelan.
"Hei.. jalang cepet bangun, Sarapan dulu lo baru lanjut tidur lagi."ucap Jaehyuk sembari menggoyangkan bahu Haruto pelan, Membuat pemuda yang sejak semalam tertidur mulai membuka mata coklatnya yang terlihat cantik.
"Nghh.. Jaehyuk."panggil Haruto lemah tidak terlalu merasa heran, Sebab Asahi memang mengatakan jika dia akan di antar ke tempat Jaehyuk dulu untuk sementara waktu.
Dia terlalu banyak menggunakan kekuatannya akhir akhir ini, Terutama ketika berada di dunia bawah serta menonaktifkan sementara segel yang mengurung ibu Jeongwoo di kediaman Park yang membuat tubuhnya sempat pingsan. Dan terakhir kemarin dia juga perlu menggunakan kekuatannya ketika mobil Junkyu di tabrak, Oleh truk besar yang pastinya bisa membuatnya serta Junkyu mengalami luka parah jika tidak di tahan dengan kekuatannya.
"Ck.. Sini gue bantuin bangun, Lemah banget lo jadi cowok bisanya nyusain gue aja."decak Jaehyuk sembari memasang wajah galak, Meski begitu ucapan tidak sejalan dengan sikapnya yang sekarang terlihat begitu lembut membantu Haruto supaya pemuda cantik itu duduk dengan nyaman bersandar pada bantal serta kepala ranjang.
Baru setelah yakin jika Haruto telah merasa nyaman dengan duduknya, Dia segera mengambil mangkuk sedang berisi oatmeal dengan banyak sekali potongan buah di dalamnya. Sedangkan di samping nakal masih ada beberapa makanan yang cocok dijadikan sarapan pagi, Sebab memang Haruto itu tidak terlalu menyukai makanan berat jika tengah sakit seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Canvas Yang Ternoda.
FanfictionAbusive, Mental illness, Angst, Pelecehan, Mental disorder. Yang gampang ke triger sebaiknya jangan baca ya. Summary : Layaknya sebuah canvas putih yang ternoda kehidupan Haruto mulai berubah memiliki banyak warna, Tetapi tidak seperti warna indah p...