Chapter 20.

1.7K 173 32
                                    

Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.

Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.

Ada beberapa adegan yang tidak pantas, di dalamnya jika di baca anak di bawah umur, jadi aku harap kalian jangan nyalahin aku ya. Dari awal udah di peringati. Abusive, Mental illness, Angst, Pelecehan, Mental disorder. Yang gampang ke triger sebaiknya jangan baca ya.

Summary : Layaknya sebuah canvas putih yang ternoda kehidupan Haruto mulai berubah memiliki banyak warna, Tetapi tidak seperti warna indah pelangi yang dia harapkan warna itu justru menghancurkan hidupnya membuat dia merasa akan jauh lebih baik untuk mati saja dari pada terus hidup.

Jika hanya menjadi budak bagi kelima orang egois yang memiliki cerita tersendiri.

Jeongharu- Kyuharu - Asaharu- Jaeharu - Hwanharu. (Kapal suka suka yang nggak suka jangan baca, Karena nanti cerita ini bakal aku buat sebagian ada di karyakarsa buat jadi pdf)

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya Haruto harus kembali di tempatkan di rumah Junkyu, Sebab Asahi serta Jeongwoo secara bersamaan menerima panggilan dari keluarga mereka untuk segera berada di dunia bawah. Ada suatu hal penting yang tidak bisa di ceritakan, Dan keduanya harus datang sebagai pewaris utama keluarga.

Karena memang kehadiran mereka akan selalu begitu penting di setiap rapat apapun, Sedikit banyaknya meski belum menjadi kepala keluarga mereka masih memiliki hak penuh untuk ikut mendengarkan apapun yang terjadi di keluarga mereka. Bahkan ada beberapa momen dimana pendapat mereka akan mengubah keputusan, Jadi kalian sudah bisa menebak sebegitu pentingnya kehadiran mereka.

Sebenarnya Haruto sekarang merasa begitu kesal sendiri, Kenapa mereka terlihat memperlakukannya seperti sebuah piala bergilir yang bisa di miliki siapapun dengan mudah. Tetapi dia juga yang menginginkan hal ini dengan masih berurusan dengan 5 orang terkait.

Hanya saja yang jauh lebih menyebalkan dari pada semua itu, Kenapa tidak Junghwan, Jeongwoo ataupun Asahi pasti membuat perasaannya memburuk setelah dia melayani mereka di tempat tidur. Setidaknya biarkan dia berbaring jauh lebih lama di kasur, Atau menetap di salah satu rumah selama beberapa hari.

Bukan satu hari pindah satu hari pindah, Dia sudah seperti seorang jalang saja yang setiap hari pindah ke rumah berbeda. Untuk Junkyu serta Jaehyuk, Haruto memang belum melakukan hubungan seks lagi dengan keduanya jadi dia tidak terlalu kesal pada mereka berdua.

Tetapi untuk ketiga orang lainnya, Jika Haruto melihat mereka mengajaknya pergi maka dia akan menolak secara tegas. Mereka pikir mereka siapa bisa memaksanya menurut, Dia jauh lebih berhak untuk mengontrol mereka dari pada mereka mengontrol dirinya.

Lihat pagi pagi saja dia harus menggerutu lalu memasang wajah cemberut di samping Junkyu yang tengah menyetir, Tadi saat pamit Haruto bahkan tidak mau menoleh sedikitpun ke arah Jeongwoo serta Asahi. Dia lebih memilih segera masuk ke dalam mobil, Hanya untuk menutupnya keras untuk membuat mereka tahu jika dia merasa sangat kesal.

"Jangan terus cemberut kayak gitu, Nanti cantiknya ilang."ucap Junkyu santai sembari dengan jahil mencubit pipi Haruto pelan membuat sang empunya segera melakukan protes, Yang tentu saja menimbulkan kekehan dari Junkyu karena merasa lucu.

Canvas Yang Ternoda.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang