3

93 10 2
                                    

Sejak kejadian itu sahi jarang sekolah, ia tidak mau mengingat kejadian tragis itu

Ia juga tidak mau naik bus lagi

Mama papanya juga menyadari hal itu bahkan orang tuanya rela tidak bekerja demi menemani sang anak yang masih bersedih

Apalagi anaknya saat mimpi buruk, itu membuat mereka takut karena asahi selalu berteriak memanggil nama ketiga temannya dan tragedi kecelakaan itu terus terulang dimimpinya

5 bulan kemudian

06:30 WIB
Diruang makan

"mah pah kenapa mimpi itu terus terulang, sahi takut apalagi mengingat kejadian itu" adunya sambil memeluk sang papa

"sahi seperti itu karena belum ikhlas, sahi dengerin papah, temanmu sudah bahagia dipangkuan Bapa, jadi sahi harus merelakan mereka, sahi gak mau kan teman temanmu ikut sedih, berdoa untuk kebaikan mereka, jangan ditangisi" ucap papah

"ayo sarapan dulu, mamah udah buatin makanan kesukaan sahi lho"

"makan dulu ya, mau papah suapin?"

"nggak mau, sahi udah gede"

Seminggu kemudian

Sahi hanya diam dikamar posisinya tengkurap , ia sedang membuka album kenangan bersama ketiga sahabatnya

"kangen, gimana kabar kalian disana? Ku harap kalian selalu bahagia, maaf aku belum sempat ke pemakaman, aku masih belum bisa menerima kepergian kalian"

Tiba tiba asahi melihat seberkas cahaya dihadapannya ia merubah posisinya menjadi duduk

Asahi menitihkan air matanya, ia mencoba menyentuh ilusi itu

Ketiga sahabatnya berdiri tegak dihadapan sahi dengan senyuman

"yunseo, yeongue, seokhwa" mencoba menyentuh ilusi tapi tidak bisa

"jangan menangis, kita disana bahagia kok, jangan sedih, hidupmu masih panjang, jangan sia siakan waktu mu di dunia ini" ucap yunseo

"kenapa kalian ninggalin aku sendirian?"

"kita gak ninggalin, hanya berbeda saja" ucap yeongue

"kita tetap bersama, jadi jangan bersedih, kita bahagia, kamu juga harus bahagia, alam boleh beda tapi persahabatan tetap sama" ucap seokhwa

"kita pamit dulu ya, asa, waktu kita sudah hampir habis" ucap yunseo

"jangan pergi dulu hiks hiks"
Ilusi itu hilang

"seokhwaaa yeongue yunseooo hiks hiks jangan tinggalin aku hiks hiks"

Klek

"sahi, kamu kenapa nak?" mama memeluk sahi erat

"tadi mereka datang hiks hiks"

"gak mungkin sayang, itu imajinasi kamu sampai kebawa nyata, udah ya jangan nangis, nanti mata sahi perih keterusan nangis"

"tadi itu nyata, sahi gak bohong hiks hiks mereka tadi berdiri disini terus bilang ke Sahi hiks hiks kalau mereka bahagia disana"

"iya iya, udah dong nangisnya,  sahi gak mau kan mereka ikutan sedih, jadi sahi harus membuktikan pada mereka kalau sahi bisa bahagia disini"

"hiks hiks mereka yang bisa buat sahi bahagia, mereka udah ninggalin sahi sendirian disini, sahi gak bisa bahagia lagi hiks hiks"

"kan ada papa dan mama, sayang, udah ya nangisnya, sekarang sahi istirahat biar enakan"

"temenin mama"

"iya mama temenin

Skip

1 tahun kemudian

why...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang