2

97 13 0
                                    

"dimana aku, yunseooo seokhwaaa yeongue kalian dimanaaa"

Asahi bingung tiba-tiba dia berada di ruangan putih

"asahi" panggil yunseo seokhwa dan yeongue bersamaan

Asahi menghadap kebelakang, ia terkejut melihat penampilan sahabatnya yang memakai pakaian serba putih

"kenapa kalian..."

"iya, kita beda sekarang, jangan sedih ya" ucap seokhwa tersenyum

"kita tetap bersama kok walaupun sudah dijalan yang berbeda, gak papa ya asa, jangan sedih" ucap yeongue

"asa, jangan lupakan kita ya, kita juga gak lupain kamu, kamu jalanin semuanya dengan baik ya, kita akan ketemu lagi kok nanti" ucap yunseo

"jangan tinggalin aku sendirian hiks hiks aku gak bisa apa apa tanpa kalian"

"kamu bisa kok, kita pulang dulu ya asa" pamit seokhwa sambil menggandeng tangan yeongue dan yunseo menuju tangga entah apa maksudnya sahi tidak tau

"jangan tinggalin aku, ku mohon, yunseoooo yeongue seokhwa jangan pergi hiks hiks, aku janji besok kita main ke timezone, jangan tinggalin aku hiks hiks" sahi tidak kuat berdiri ia terjatuh

Lalu...

Asahi perlahan membuka matanya
Ia berada di bangsal

Ia duduk dan mengamati sekitar, ia sendirian, seragamnya penuh darah, tangan kirinya dibalut perban, kaki nya diperban karena luka

"yeongue seokhwa yunseo" ia teringat sahabatnya

Asahi berjalan tertatih tatih sambil pegangan benda yang ada di sekitarnya, sambil menahan sakit ia terus berjalan untuk mencari sahabatnya

Ia bertemu seorang perawat di lorong

"suster, dimana teman teman saya?"

"apa maksudmu para korban kecelakaan bus tadi siang?"

"iya, mereka dimana?"

"ada 3 siswa di ruang UGD dan beberapa korban lainnya, ruang UGD ada disebelah sana" ucap perawat sambil menunjukkan arah

"teman teman saya selamat kan?"

"tadi mereka masih dirawat, saya tidak tau kondisinya sekarang"

Asahi langsung menuju ke arah UGD tanpa permisi, ia membutuhkan sahabatnya

Saat di UGD ia melihat beberapa pasien sudah tertutupi kain putih

Asahi takut, ia mencoba bertanya pada seorang dokter yang masih menangani pasien

"dokter dimana teman saya?"

Dokter itu menatap asahi "maaf sebelumnya, teman temanmu sudah tiada, mereka disana" menunjuk korban yang tertutupi kain putih

Asahi segera menghampiri jenazah korban kecelakaan bus, ia membuka satu persatu kain itu dan ia menemukan yunseo, keadaannya sangat mengenaskan bahkan wajahnya sulit untuk dikenali karena terlihat sebagian hancur

"yunseoooo hiks hiks kenapa kamu ninggalin aku? Kenapa? Hiks hiks aaggghh harusnya aku ikut kalian biar nggak sendirian disini hiks hiks kenapa kalian gak ngajak aku?"

Asahi membuka kain putih korban yang berada di sisi sampingnya
"seokhwa bangun hiks hiks kita kan mau main besok kenapa kamu ninggalin aku hiks hiks" kondisi seokhwa sama parahnya seperti yunseo

Lalu asahi beralih pada korban yang disamping seokhwa, ia membuka kain putih, keadaan yeongue sangat parah di bagian wajah

"hiks hiks yeongue, tadi kamu sama aku kan? Kenapa sekarang kamu ikut yang lain, aku sendirian, hiks hiks" asahi mengusap tangan yeongue yang masih ada sisa pecahan kaca yang menempel

why...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang