Sahi menatap gedung sekolah
"dulu kita pernah bilang kan, kita SMA nya harus satu sekolah kenapa hanya aku yang berada disini, kenapa tidak berempat, kenapa harus satu yang disini, kenapa Tuhan harus menjemput kalian tanpa aku, why? Apa Tuhan menghukumku agar aku mandiri dan tidak menjadi anak manja sampai sampai orang tuaku berpisah hanya menyisakan aku dirumah seorang diri" mengusap air matanya
"hhh aku terlalu lemah"
Sahi masuk ke dalam sekolah
Ia tak tau bahwa ada salah satu siswa yang memperhatikannya dari kejauhan
Sahi berjalan pelan menyusuri koridor
"kelas 11 Mipa 1 lantai 2 hhh harus menaiki tangga, semoga bayang bayang itu tidak muncul"
Namun...
Sahi menatap tangga ia melihat bayang bayang masa lalu saat ditangga
"eh aku punya ide nih, gimana kalau mampir ke mall, kita main timezone dulu" seokhwa
"enggak ah, aku belum ijin ke mama sama papa ntar dicariin, besok aja gimana" asahi
"aku setuju sama asa" yunseo
"ok lah besok aja, yuk pulang"
"bayang bayang itu kembali, kenapa semuanya masih jelas dipikiranku, hhh aku ingin pulang tapi itu tidak mungkin, aku sudah berada disini, kenapa dulu aku menolak permintaan seokhwa, harusnya aku mengiyakan bukan menolak" mengusap pipinya yang basah karena air matanya terus mengalir
Ia dengan cepat segera naik ke lantai 2
Dari kejauhan ada seorang siswa memperhatikan asahi
"tuh anak aneh bat dah, di luar nangis lha disini juga nangis, ada masalah hidup apa sih tuh anak"
Di kelas
Sahi masuk kelas, ia menjadi pusat perhatian siswa/i
"dia siapa?"
"anak baru kah"
"salah kelas atau gimana?"
"siapa sih dia, tiba tiba kok disini"
"lha itu bukannya anak tadi yang nangis, kenapa bisa disini?"
Seperti itulah yang ia dengar
Sahi duduk dibangku paling belakang dekat jendela, tadi pak hyunyeong sudah memberitau saat di telpon
"dia duduk dibangku kosong itu"
"gak ngomong gak apa tiba tiba nyelonong masuk langsung duduk, dikira orang orang disini transparan apa"
"gak usah julid"
Siswa yang didepan asahi membalikan badannya "hai, elu siswa baru?"
Sahi hanya menggeleng
"terus kok lu bisa disini?"
"ak mm gua emang siswa disini" mencoba setenang mungkin dan gaya bahasanya ia ubah agar tidak dikira ketinggalan jaman
Ding dong ding dong
Bell masuk telah berbunyi
Tak lama pak Hyunyeong masuk ke kelas
"eh sahi, kamu berangkat hari ini, saya sangat senang kamu berada disini, semoga kamu betah ya"
"iya pak" jawabnya singkat
"anak anak, dia adalah Asahi, nama lengkapnya Sylvester Asahi Gideon, dia siswa dikelas ini, hanya saja sahi ini terbiasa belajar dari rumah, bapak harap kalian bisa membantunya dan membuatnya nyaman" ucap pak hyunyeong mewakili perkenalan asahi
"iya pak" jawab serempak
"sahi kalau ada sesuatu kamu bisa bilang pada saya atau teman temanmu ataupun pada pak hanbin, ya"
Sahi mengangguk paham
"kalian bisa berkenalan nanti saat istirahat"
............
"lu ngapa liatin tuh anak mulu sih jae, herman gua"
"lu ngeliat sesuatu jae?"
"iya, tuh anak di pantau 3 arwah"
"heehh yang bener lu anjir, lu bikin gua takut aja"
"siang siang mana ada hantu"
"heh semprul, gua indigo ya, jadi tau lah yang begituan"
"gua kok ngeri ya, padahal tadi gua ngobrol ma dia gak ngerasain apa apa, biasa aja malah"
Segerombolan siswa itu menatap asahi penuh penasaran
Tiba tiba asahi terlihat menangis dalam diam lalu buru buru keluar kelas
"arwahnya ngikutin, btw dia kenapa ya, penasaran banget gua"
"eh c*k coba lu ajak komunikasi dia, siapa tau dia cerita sesuatu ntar"
"ck gua lagi yang lu tumbalin ji, jan gua napa"
"lu kan orangnya friendly bat woo, lu ntar bisa cerita ke kita, si jae juga bakal ikut kebantu ntar"
"tumben otak lu jalan ji, biasanya kan isinya gosip dan julid"
"mau gua julidin lu pakyu"
"alah bacot mulu lu bedua gua kawinin nyaho lu"
"dih hombreng"
"gua cabut dulu mau ngikut tuh anak, ntar gua kasih info, bye gay(s)"
Sylvester Asahi Gideon (SMA)
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
why...?
Fantasytentang seorang anak tunggal yang kesepian Ingin tau alasannya? Baca aja Terserah mau vote mau klik bintang terserah kalian Gw gk maksa