15

46 6 2
                                    

Di pemakaman

Sahi dan lainnya mencabut rumput liar disekitar makam sahabatnya

Yang lain sibuk mencabut rumput sedangkan ruto dan jeongwoo saling usil (red: bacot)

"woo nih makan" ruto menyodorkan segenggam rumput

"lu kira gua kambing lu kasih rumput, buat lu aja gih, biar lu gemuk to" melempar tanah ke ruto

"bacot ae terus sampe gua gali kubur buat kalian berdua" jihoon kesal memperhatikan ruto dan jeongwoo saling usil

"astofirloh kek emak tiri lu ji" ucap junkyu

"kita kristen cok" ucap yedam ngegas

"heh ini dipemakaman bukan dihutan, kalian mau di gondol setan" ucap jaehyuk menakut nakuti

Mereka menggeleng

"diem gak usah bacot, di gondol setan tau rasa lu" tambah jaehyuk

............

Selesai berdoa, sahi bercerita pada 3 gundukan tanah

"maaf ya, aku baru sempat kesini, gimana kabar kalian disana, ku harap kalian bahagia, jangan seperti ku disini yang menangis terus, dulu kita kan pernah punya rumah pohon di belakang rumah Yeongue sekarang aku tidak tau kondisi rumah pohon itu, keluarga Horison (keluarga Yeongue) sudah pindah entah kemana aku tidak tau, aku gak bisa masuk, mmm aku sekarang menemukan teman, aku senang tapi aku belum bisa tersenyum, entah lah rasanya sangat sulit untuk tersenyum, tersenyum saja aku tidak bisa apalagi tertawa hiks hiks ini terlalu dalam untuk ku, aku mencoba untuk keluar dari sepi ku hiks hiks kenapa kalian pergi hiks dulu udah janji kita terus bersama, kenapa hanya kalian bertiga yang bersama tanpa aku hiks hiks aku lelah tapi gak bisa berhenti aku tidak tau harus bagaimana lagi selain menerima kenyataan, jika ada kesempatan aku ingin menemui kalian sebentar saja tidak apa"

"lu yakin sa pengen ketemu sama mereka?" tanya jae

"iya gua pengen ketemu mereka, lu bisa bantuin gua jae?" tanya sahi sambil mengusap air matanya

"ayah gua bisa bantuin lu, beliau bisa manggil arwah"

"besok pulang sekolah gua kerumah lu"

"ayah gua masih luar kota nunggu lusa ya kalau mau ketemu"

Sahi mengangguk "yunseo yeongue seokhwa, aku kangen banget sama kalian, aku pengen kalian kembali tapi itu mustahil, aku pengen ketemu kalian, kangen ke taman bersama sambil makan ice cream, kangen main air di kolam renang, kangen nginep di rumah pohon sambil liat bintang, kangen main timezone, aku rindu dengan masa masa dulu, kenangan kita masih ku kenang sampai sekarang, tas yang dulu pernah kalian pakai masih tersimpan dilemari ku, bahkan seragam smp kalian masih aku simpan, terlalu aneh ya, tapi itu semua untuk aku simpan"

Angin berhembus

Jaehyuk menatap sekitar 'disana toh' batin jae

"kita pulang yuk, dah sore banget nih, kalian pasti dicariin orang tua"

"gak papa, kita dah ijin, lu kalau mau cerita, lanjutin aja gak papa, gak usah sungkan" ucap yoshi mengusap punggung sahi

"gua mau balik, besok kita ketemu lagi kok" ucap sahi tenang

"besok lu sekolah kan?"

"gak, gua belajar di rumah sama pak hanbin, besok ketemuan aja"

"gua gak mau bantu kalau lu gak berangkat besok" ancam jae

"setiap gua naik tangga gua selalu terbayang bayang omongan seokhwa, gua ngerasa bersalah"

"lu kek gitu terus kapan bangkitnya sa, lu harus lebih berani menghadapi rintangan lu gak usah khawatir kan ada kita kita yang siap membantu" ucap junghwan

"semangat asahi, lu pasti bisa, jangan menyerah" yoshi mencoba membangkitkan asahi yang terpuruk

Asahi mengangguk

"senyum dong" ucap ruto sambil tersenyum (ganteng)

Sahi tersenyum tipis tapi tidak begitu jelas saking tipisnya

"gak papa, suatu saat nanti lu bisa kok senyum bahkan tertawa seiring berjalannya waktu, kita bantu" ucap mashiho

"iya"

Diam diam jaehyuk tersenyum pada 3 arwah yang sedari tadi mengawasi asahi dari kejauhan





Tbc

why...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang