chapter 2

420 91 15
                                    

Happy Reading

·typo bertebaran

     Sesampainya di rumah fajar segera menemui Abinya karna kata Abi nya ia sudah menunggu di ruang tamu.

"Assalamualaikum Abi, umi" ucap fajar sambil melangkahkan kakinya menghampiri umi dan Abinya untuk mencium tangan kedua orang tuanya tersebut.

"Waalikumsallam nak" ucap mereka bersamaan.

"kenapa bi kok fajar disuruh pulang cepet gak biasanya" tanya fajar kepada Abinya dengan wajah penuh tanda tanya.

"Jadi begini jar, kamu sudah besar pasti kamu akan segera menikah bukan, Abi ingin yang terbaik buat kamu nak. Abi tak ingin kalau nantinya anak Abi terjerumus dalam perbuatan yang dilarang Allah" ucap Abi dengan wajah serius.

"Abi ingin menjodohkan kamu dengan anak teman Abi nak" jelas Abi dengan mantap.

"Tapi bi, fajar belum tentu bisa menuntun istri fajar ke jalan yang benar, fajar belum siap bi untuk menikah bahkan fajar belum tentu bisa memberikan nafkah karna fajar masih kuliah bi" jelas fajar dengan nada memelas.

"Nak dengarkan Abi, kamu itu sudah besar bukan kah kamu memiliki caffe? Itu membuktikan kalau kamu itu sudah cukup dewasa, kamu juga pasti bisa menuntun istri mu kejalan yg benar Abi tidak memaksa mu tapi Abi harap kamu mau" jelas Abi kepada fajar.

"Benar kata Abi mu fajar, wanita yang di jodohkan dengan mu juga paham dengan agama dia berbeda dengan wanita-wanita yang selama ini mendekati mu" ucap umi dengan penuh kasih sayang.

"Baik lah abi, umi kalau itu memang yang terbaik untuk fajar, fajar terima" ucap fajar dengan menatap umi dan Abinya secara bergantian.

"Alhamdulillah, umi senang nak" ucap umi dengan senyum yang merekah.

"Alhamdulillah kalau begitu Abi akan bilang kepada Mereka ya umi" ucap Abi Ridwan kepada sang istri.

"Iya Bi umi gak sabar ingin segera menemui calon menantu umi" ucap umi dengan semangat.

"Ya udah umi abi, fajar mau kekamar mau bersih-bersih badan dlu" ucap fajar sambil ingin berdiri.

                              🌻💍

Sesampainya dirumah aisyah langsung masuk dan menenui ayah dan bundahnya

"Assalamu'alaikum aisyah pulang" Ucap Aisyah.

"Waalaikumsalam aisyah, sini nak duduk dulu" Ucap ayah dan bundanya.

"Ada apa yah bund ini kok serius bangettt ada hal penting apa" Ucap Aisyah saat sudah duduk dengan tenang.

"Jadi begini syah bentar lagi kan kamu udah mau lulus kuliah dan akan segera menikah bukan, ayah dan bunda ingin yang terbaik buat kamu nak, kami tidak ingin Kamu nantinya akan terjerumus ke perbuatan yang dilarang Allah, Jadi Kami akan menjodohkan kamu dengan anak teman ayah" Ucap ayah dan bunda aisyah.

Aisyah menatap ayah dan bundanya yang duduk didepannya. Ia tidak tau harus bereaksi bagaimana ketika ayah dan bundanya menjodohkan dia.

"Bagaimana Nak apakah kamu siap menerima perjodohan ini" Tanya ayahnya aisyah

Aisyah menunduk,ia ingin menolak tapi tak mau orang tuanya kecewa
"Aisyah terserah ayah sama bunda saja, keputusan kalian pasti yang terbaik untuk Aisyah" Ucap Aisyah.

" Alhamdulillah Kami kira kamu akan menolak perjodohan ini Nak" Ucap ayah dan bunda Aisyah dengan senyum merekah.

"Kalau begitu ayah akan bilang dulu kepada mereka ya bund" Ucap Ayah Hendra kepada istrinya.

𝐃𝐈𝐀 𝐅𝐀𝐉𝐀𝐑 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang