⛔CHAPTER INI KHUSUS UNTUK ANGKASA DAN MELISA
Pasword nya: MENYALAHHH ABANGKUHHH 🔥🔥
Happy Reading Guys💐💐
"Jangan insecure lo cantik dimata
orang yang menghargai lo" —Angkasa.Sesuai perjanjian Angkasa kemarin, kini dia sedang berada dirumah Melisa ia menunggu gadisnya ehh kok gadisnya, maksudnya menunggu perempuan itu yang sedang bersiap-siap.
Setelah menunggu sekitar 20 menit akhirnya Melisa turun dari kamar dan menghampiri Angkasa yang tengah mengobrol dengan ayahnya.
"Sa ayo jadi gak?" Tanya Melisa ke Angkasa.
Angkasa menoleh ke arah Melisa ia sedikit tercengang melihat penampilan Melisa yang menurutnya begitu perfect "ehh Jadi, ya udah om izin bawa anaknya ya bentar" Izin Angkasa ke ayah Melisa.
Ayah Melisa mengangguk dan berkata "bawa aja sa, daripada dia di rumah cuma rebahan terus" Ejek ayah Melisa.
Melisa yang mendengar perkataan ayahnya kini melotot karena ayahnya sudah membuka aib dirinya didepan Angkasa, oh ayo lah image nya kini turun "ayah... Ya udah yah lisa pamit ya kepasar malam bareng Angkasa dulu bye ayah" Ucap Melisa tak lupa menciun tangan ayahnya dan mendahului Angkasa.
"Ya udah om kami berangkat dulu" Ucap Angkasa sambil salim kepada ayah Melisa.
"Jagain anak om ya, kalau pulang jangan malam-malam" Peringat ayah Melisa kepada Angkasa.
Angkasa mengangguk dan menyusul kepergian Melisa.
Angkasa mengangguk dan menyusul Melisa. Saat sudah berada diluar Angkasa melihat Melisa yang tengah menunggu dirinya sembari duduk di teras rumah Melisa "Ayo cepet kalo lama gua tinggal lu" Ucap Angkasa menuju motornya.
Melisa lalu berdiri dan langsung naik ke motor yang tengah Angkasa naiki "cepet naik atau mau gua tinggal" Ucap Angkasa lagi, Melisa yang mendengar nya mendelik karena omongan Angkasa sangat pedas sekali.
Kini mereka sudah sampai di tempat pasar malam yang mereka tuju dan Melisa turun sambil menunggu angkasa memarkirkan montornya. Mereka berdua pun masuk mengelilingi pasar malam Angkasa yang melihat mata Melisa sangat berbinar pun sedikit tersenyum.
"Mau Main apa dulu" tanya Angkasa kepada Melisa yang sedang melihat sekeliling mereka.
"Emm kita kesana dulu soalnya gua beli gulali, udah lama banget gua ga makan gulali" jawab Melisa sambil menunjuk penjual gulali dan Angkasa hanya mengangguk saja lalu mengikuti nya.
"Pak beli gulali satu ya"pesan Melisa kepada penjual gulali setelah itu dia melihat ke arah Angkasa dan bertanya "mau gak biar sekalian" Angkasa pun hanya mengeleng.
"Iyh neng, sebentar ya" jawab penjual gulali "nih neng udah jadi" Ucap penjual gulali lagi.
"Berapa pak?" Tanya Melisa kepada sang penjual gulali
"10ribu aja" jawab penjual, saat Melisa ingin mengambil uang dari tasnya.
Namun, Angkasa mencegahnya "pake uang saya aja pak, ini uangnya pak" Ucap Angkasa memberikan uang 50rb kepada penjual gulali tersebut.
"wahh ini belom ada kembali nya mas" Jawab penjual gulali.
"Gausah pak ambil aja kembaliannya" jawab Angkasa lagi.
"Terimakasih mas semoga langgeng hubungan nya sama mbaknya" doa bapak penjualnya dan Angkasa hanya tersenyum Melisa yang juga mendengar pun salting seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐈𝐀 𝐅𝐀𝐉𝐀𝐑 (END)
SpiritualMuhammad fajar alkhafi seorang Gus tampan di suatu pondok pesantren Nurul Azmi, bukan hanya seorang Gus tetapi dia juga seorang ketua geng motor yang bernama Vanzaros, namun sayangnya dia memiliki sifat yang sangat dingin. Suatu ketika, ia dijodohka...