chapter 12

264 72 10
                                    

                     Happy Reading

    Setelah mendapat ocehan dari Aisyah kini fajar sudah tertidur padahal sebentar lagi sudah adzan Dzuhur tpi ia belum terbangun Aisyah sedang mencoba membangunkan nya.

Aisyah begitu capek membangunkan fajar kali ini semoga fajar bangun "MUHAMMAD FAJAR ALKHAFI BANGUNNNNN!!! CAPE AISYAH BANGUNIN KAKAK" teriak Aisyah.

Fajar yang mendengar itu terlonjak kaget "astaghfirullahalazim"

Aisyah terlihat begitu senang karna caranya kali ini berhasil "Alhamdulillah udah bangun" ucapnya.

Fajar melihat Aisyah oke kali ini ia tak boleh kesal pasalnya tadi ia sedang bermimpi indah dan apa ini? Aisyah merusaknya "Aisyah bangunin nya gak usah teriak-teriak gitu dikira ntr saya kenapa lagi" sahut fajar frustasi.

Aisyah menyengir "ya orang dasar kamu nya kebo, kan Ais jadi kesel" cicit Aisyah "udah sana kak mandi habis tuh kemasjid" lanjut Aisyah menyuruh fajar.

Fajar berjalan dengan sempoyongan ia sedang malas untuk berjalan, Aisyah segera menyiapkan keperluan fajar untuk berangkat ke masjid.

                              🌻💍

Fajar sudah pulang dari masjid ntah kesambet setan apa tiba-tiba ia tidur di paha Aisyah dan menenggelamkan kepalanya di perut Aisyah, sementara Aisyah sedang asik menonton tv.

"Kak udah bangun iss paha Aisyah ngilu ini" rengek Aisyah.

Fajar hanya menggeleng "gak mau pokoknya gini dulu" sahut fajar.

Aisyah yg mendengar itu hanya memaklumi nya "tadi sidang nya gmn lancar gak" tanya nya sambil mengusap kepala fajar.

Fajar melihat kearah wajah Aisyah "iya tadi lancar kok" jawab nya dan kembali keposisi semula.

Aisyah tersenyum "Alhamdulillah kalau gitu"

"Syah ntar aku mau punya anak kembar deh kayaknya lucu" ucap fajar tiba-tiba.

Blush

Aisyah segera memalingkan wajahnya lihat lah wajah nya sudah memerah "i-iya sedikasihnya Allah aja sih kak" sahutnya gugup untung saja fajar tidak melihatnya.

Fajar kembali berbicara "aku nanti mau punya anak banyak mau buat tim sepakbola" wait aku kamu nih jadinya.

Aisyah melotot "gak kak ga boleh banyak-banyak" sahutnya

Fajar menatap Aisyah "gak ya pokoknya mau anak banyak ihh" rengek fajar.

Suami nya ini memang harus diperiksa ke dokter aneh sekali "Tidak boleh ya gak boleh banyak-banyak aku gak mau"

Fajar melengkungkan bibirnya ke bawah "gak ya umma aku mau punya banyak anak pokoknya katanya kan kalau banyak anak banyak rezeki"

Benar-benar suaminya ini sudah aneh pikir Aisyah "tapi gak sebanyak itu astaghfirullahalazim kak" sahut Aisyah frustasi.

Fajar menggeleng keras "boleh umma gakpp banyak biar rame rumahnya" cicitnya.

Ck, suaminya ini sudah mirip anak kecil Saja "gak ya gak boleh banyak-banyak okey nanti umma marah nih" sahut Aisyah lagi.

"No no no no umma boleh Abi pengen punya anak banyak" sahut fajar jangan lupakan jari telunjuk nya sudah digerakkan kekanan dan kekira serta kepalanya digeleng-gelengkan.

"Kak kamu sehat kan kok jadi manja gini bentar deh aku mau tanya umi bentar awas kak" ucap Aisyah aneh melihat fajar begini pasalnya ia bingung dengan sikap fajar.

Fajar melengkungkan bibirnya ke bawah "aku gakpp, gak boleh pergi ya umma disini aja" sahutnya.

Kalau sudah begini caranya memang sudah susah untuk ia pergi "iya deh aku elusin kepalanya terus tidur ya" ucap Aisyah Sambil mengelus rambut fajar, 'biarin aja deh gpp ntar kalo dia tidur aku kebawah kasihan juga umi gak ada tmn nya' ucapnya dalam hati.

    Setelah fajar tidur Aisyah memindahkan kepala fajar agar ia bisa berdiri, akhirnya setelah beberapa saat ia bisa terbebas kini ia ingin ke bawah, ia segera mengambil niqab dan turun.

Setibanya di bawah Aisyah segera menemui umi nya yg ada di dapur ternyata sedang bersama Zahra.

"Assalamualaikum kak, umi" ucapnya.

"Eh, waalikumsallam" sahut mereka secara bersamaan.

"Kemana tuh bayi besar kamu Syah" lanjut Zahra, kalo kalian tebak itu fajar benar.

Aisyah bingung kali ini memang otaknya loading "siapa kak, kan Aisyah gak punya bayi" sahut Aisyah lugu.

Zahra yang mendengar itu tertawa "umi Aisyah belum tau ya kalau fajar itu sifatnya kayak bayi" ucap Zahra sambil tertawa.

Aisyah ikut tertawa "bnr sih kata kak Zahra kukira siapa ternyata anak umi to" sahut Aisyah.

Umi yang melihat itu menggeleng "iya Syah dari dulu anak itu memang manja walaupun muka nya pas di luar datar"

Zahra kembali tertawa ia tidak bersama vano karna vano sedang tidur "setuju sih sama pendapat umi mukanya dari dulu triplek bwahahaha" julid Zahra.

    Ternyata dari tadi ada yang mendengar percakapan mereka itu ya fajar, tadi fajar sempat terbangun karna tak mendapati Aisyah di kamar ternyata sedang ikut menjulid bersama umi dan kakaknya.

"Yang diomongin denger kak" ketus fajar tak membuat Zahra berhenti tertawa, sedangkan Aisyah dia justru langsung diam.

"Bwahahaha kan kenyataan nya gitu" Zahra merasa capek karna tertawa kini ia berhenti tertawa.

"Ngapain kamu kesini kak?" tanya Aisyah Kepada fajarm

Muka fajar terlihat begitu masam tentu kenapa istrinya itu malah tak memperdulikan nya.

Zahra mulai paham kenapa fajar ke dapur "nyariin kamu paling Syah" goda Zahra.

Aisyah menatap fajar aneh "bukan nya tadi kamu tidur kak kok bangun, udah sana tidur lagi" perintah aisyah.

Fajar melengkungkan bibirnya ke bawah "mana bisa tidur aku" sahutnya.

Umi yang melihat itu terkekeh "udah sana syah ajak ke kamar aja gpp" sahut umi.

"Iya umi, yok kak" cicit Aisyah.

Kini mereka berjalan beriringan jangan lupakan wajah fajar masih kusut.

Sesampainya dikamar fajar langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan Aisyah tentu ia duduk di sofa, toh dia mau nonton tv aja "Ais" panggil fajar hanya mendapat gumaman dari Aisyah "ihhh Syah" sudah lelah Aisyah meladeni fajar ntah knp suami nya ini dari tadi terus manja.

"Kenapa sih kak tidur tinggal tidur aku udh nemenin disini" sahut Aisyah frustasi.

Fajar yang mendengar itu melengkungkan bibirnya ke bawah dan bergulung-gulung tidak jelas di atas ranjang.

"Hikss" suara tangisan fajar.

Aisyah begitu kaget pasalnya ia baru tau fajar bisa menangis segera ia menghampiri fajar "loh kok nangis" ucapnya kepada fajar.

Fajar melihat kearah Aisyah "hiks.. hikss.. k-kamu sih hiks gak mau hiks disini aku kan hiks gak bisa tidur huaa" sahut fajar sesegukan.

Aisyah melotot "udah udah aku disini kok jangan nangis lagi sini aku peluk biar bisa tidur" cicit Aisyah menenangkan fajar.

Fajar langsung memeluk pinggang Aisyah secara agresif ia langsung menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Aisyah dia masih sesegukan.

Aisyah hanya bisa bersabar untuk kali ini mungkin akan menjadi kebiasaan bagi nya nanti terdengar dengkuran halus "akhirnya tidur juga bayi besar ini" molong nya ia ikut tertidur pasalnya ia juga mengantuk.














Haiii!! Readers gimana kabarnya, soryy ya telat up soalnya author lagi sibuk hahaha oh iya jangan lupa follow ignya author ya.

@wp.kacisa_
@vanzaros.gang

𝐃𝐈𝐀 𝐅𝐀𝐉𝐀𝐑 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang