Prologue [Revised]

40.2K 557 1
                                    

Another boss-secretary story. Maaf kalo temanya udah pasaran tapi aku pengen banget nulis ttg boss dan sekretarisnya. Semoga ada yang baca 🙏🏻

(Revised version)

Kalau ada tulisan revised version berarti itu yang sudah aku edit ulang ya guys!

Prologue

"Mau kemana, Pak?" Bara menjengit kaget ketika ia mendengar suara Mae. Sekretarisnya yang galak itu tiba-tiba datang dari belakang sambil melipat kedua tangannya di dada dan menembakkan tatapan penuh kecurigaan padanya.

Ini hampir selesai jam istirahat, jadi sebelum Mae kembali Bara ingin melarikan diri pergi ke ruangan sepupunya, sang CEO, yang bernama Baskara. Ia ingin melihat keadaan sepupunya itu karena hari ini tiba-tiba saja muncul kabar tentang perjodohannya dengan seorang putri dari keluarga konglomerat lainnya. Pria itu hanya ingin tahu yang sebenarnya dan juga ingin menggoda adik sepupunya itu seperti biasa.

Tapi sepertinya niat itu harus urung ia lakukan karena sekretarisnya yang galak sudah kembali. Ditambah memang sebentar lagi ia harus menghadiri rapat dengan manager dan koordinator pemasaran dan setelahnya juga ada janji temu dengan klien mereka untuk membicarakan proyek baru.

Meskipun jujur saja Bara ingin sekali menunda meeting untuk berbicara sebentar dengan Baskara. Ada sedikit rasa khawatir pada sepupunya itu, karena lagi-lagi ia akan jadi korban perjodohan yang berakhir dengan perceraian lagi.

Ya. Lagi.

Bara sangat kenal dengan sepupunya dan sebagai seorang kakak, ia ingin Baskara tidak lagi menjadi boneka orang tuanya yang sepertinya tidak pernah puas dengan kehidupan pribadi anak mereka.

"M-mau makan siang bentar, Mae. Kamu mau dibawain sekalian?" Bara menunjukkan senyuman terbaiknya yang ia yakini selalu berhasil membuat semua wanita senam jantung dan baper. Pria itu berusaha tetap tenang dan yakin bahwa Maesaroh juga akan—

"Nggak usah nyari penyakit deh, Pak! Meeting dulu baru ngerumpi!" Tandasnya dengan mata melotot menyeramkan.

Well, damn it.

Sepertinya Bara harus menerima bahwa memang Mae kebal dengan pesonanya. Gadis itu memang sudah terlalu paham tabiatnya. Kalau dulu memang Mae hampir terperdaya dan hampir jatuh ke dalam pelukannya, tapi setelah tahu kalau ternyata bukan hanya dirinya yang dibuat baper dan ada wanita-wanita lain yang juga mendapatkan perlakuan istimewa dari bos buayanya, Mae bersumpah tidak akan pernah percaya lagi dengan tipu daya muslihat seorang Bara Hadi Wajendra!

"Beneran makan siang kok, Mae. Kamu ikut aja, yuk! Nanti saya traktir, deh!" Kilah Bara lagi. Kali ini ia berniat benar-benar akan mampir ke food court di lantai satu agar tidak dikira bohong oleh sekretarisnya sendiri. Tidak rela jika harga dirinya sebagai laki-laki gagah malah dibilang mau ngerumpi. Meskipun nyatanya benar.

"Nggak usah, Pak. Saya sudah makan tadi!" Tolak Maesaroh tegas lalu gadis itu melengos menuju meja kerjanya dan kembali tidak menghiraukan atasannya.

Bara menghela napas panjang lalu memutar bola matanya. Ini sudah kesekian kalinya ia mendapatkan perlakuan kurang ajar dari seorang sekretaris tapi ia tidak bisa berbuat apapun karena meskipun berat mengakuinya, Bara sangat membutuhkan Mae dan kemampuannya sebagai sekretaris yang memang handal. Keinginannya untuk menemui Baskara menguap. Ia memilih untuk kembali saja ke ruangannya. Sepertinya hari dimana Bara bisa mengalahkan sekretarisnya saat berargumen tidak akan pernah datang. Lagipula kalau dipikir-pikir benar kalau sekretarisnya seperti itu, sebentar lagi ada meeting penting dan sebagai person in charge ia mempunyai tanggung jawab. Lihat kan bagaimana Bara memang membutuhkan Mae?

Dari kursi kebesarannya, Bara sesekali melirik sekretarisnya yang sudah bekerja dengannya sejak setahun yang lalu. Ia merasa bahwa Mae sedikit berubah. Ingatannya kembali lagi pada saat pertama kali Mae bekerja padanya. Gadis yang saat itu berusia 22 tahun itu masih terlihat seperti kucing manis. Selalu menurut dan tidak pernah melawan ucapannya. Wajahnya gampang merona kalau Bara sedikit menggodanya. Tapi kucing manis itu sekarang sudah berubah jadi kucing garong! Mode senggol bacoknya kalau sudah aktif, sulit sekali Bara mengatasinya sendiri.

Lalu kenapa Bara betah dan tetap mempekerjakan Mae? Ya seperti yang sudah dijelaskan tadi, Bara sangat membutuhkan Mae dan sepertinya hanya gadis itu saja yang diberikan restu oleh Baskara untuk menjadi sekretaris kakak sepupunya yang terkenal playboy metropolitan dan mudah untuk menggaet wanita siapa saja. Bara bahkan sama sekali tidak pernah berpikir untuk memindah tugaskan atau mengganti sekretarisnya dengan yang lebih penurut atau yang lebih menghormatinya. Ditambah dengan jarak usia mereka yang terpaut sepuluh tahun lebih mungkin akan membuat Bara berpikir berkali-kali lagi untuk menggoda Mae karena setahu dirinya, hanya wanita berusia dewasa dan terlihat matang yang menarik perhatiannya.

Jadi, begitulah mengapa Bara tetap mempertahankan Maesaroh yang sudah sering kali membentak dan bahkan memarahinya demi kebaikan dirinya sendiri dan kebaikan karir dan gaji Mae tentu saja.

To be continue...

Revised version.

Bara & Mae [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang