Part 9: Lagi-lagi (wattpad ver.)

9.7K 233 3
                                    

⚠️⚠️WARNING 21+ SCENE⚠️⚠️

Double update!! Yayy!!

Jangan lupa vote dan komen yaaa🙏🏻

Ini kejadian malam setelah Bara ngajakin Mae jadi plus one. Jdi masih di hari yang sama or di malamnya menjelang pagi dini hari esoknya 🙏🏻

Malam itu Bara terlihat gelisah di dalam tidurnya. Kernyitan di dahinya kentara sekali terlihat. Keringat mengalir di pelipisnya. Sepertinya ia kembali memimpikan sesuatu yang membuat dirinya tidak tenang.

Di dalam mimpinya itu ia melihat seorang gadis memakai gauh berwarna putih sedang duduk selonjoran di atas tempat tidur di sebuah villa. Villa yang eksotis karena semuanya terbuat dari bahan kayu berwarna coklat gelap. Banyak sekali ukir-ukiran rumit di beberapa bagiannya. Lalu kelambu-kelambu di sekitaran ruangan di villa yang memang tak bersekat dan terbuka luas ke arah luar dengan pemandangan pegunungan yang indah.

Gadis itu terlihat menunduk sambil membaca buku. Ia bersandar pada sebuah bantal di kepala dipan kayu yang berwarna sama dengan sekitarnya. Rambutnya yang panjang dan hitam tertiup angin. Jemarinya yang indah menyingkirkan helaian rambut itu di balik telinga kirinya. Membuat Bara ingin mendekat dan menghirup wangi yang menguar dari rambut dan tubuh si gadis yang masih belum ia ketahui siapa.

Perlahan tapi pasti, Bara mendekat. Ia naikkan satu lutut lalu ia duduk di samping sang gadis yang masih menunduk, sibuk dengan bacaannya.

"Sayang..." Bara mendengar dirinya sendiri memanggil gadis itu. Seakan dirinya tahu siapa yang ia panggil.

"Hmm..." Balas si gadis dengan suara lembutnya.

"Coba lihat Mas," Ucap Bara lagi. Di dalam hatinya ia mengernyitkan panggilan 'Mas' yang ia pakai untuk membahasakan dirinya. Ia singkirkan beberapa helaian rambut yang jatuh menutupi wajah si gadis.

"Lagi baca, ah! Lagi seru ini." Sergah si gadis menolak dengan masih menunduk. Tangannya menepis tangan Bara.

Penasaran dengan wajah di gadis, Bara kembali menyingkirkan helaian rambutnya. Kali ini ia bahkan merangkul pundak yang berkulit putih dan lembut itu. Ia dekatkan lagi duduknya sampai tidak berjarak sama sekali. Dari posisi duduknya Bara bahkan bisa melihat apa yang sedang dibaca oleh si gadis. Tidak hanya itu, dari sana ia juga bisa melihat belahan dadanya yang sama sekali tidak tertutup. Gaun yang dipakai ternyata berbelahan dada rendah dan bertali spageti yang tipis. Bara tentu saja sangat menyukai apa yang ia lihat. Tanpa menunggu lagi, ia langsung menurunkan tali spageti dari kedua bahu si gadis sampai turun ke siku.

Tak pelak kedua gunung kembarnya terekspos. Puting susunya yang berwarna coklat muda kemerahan mencuat bebas terkena sepoi angin. Memang ia tidak memakai bra dan kini dengan bebas kedua asetnya itu menyapa udara luar tanpa halangan.

"Mas!" Si gadis yang terkejut meluruskan tubuhnya yang tadi bersandaran di bantal. Ia memiringkan badannya ke kiri untuk memukul dada bidang milik Bara.

"Apa, Sayang?" Bara terkekeh, tangan kirinya langsung menangkup payudara si gadis sebelah kanan. Ia remas sekali lalu ia godai putingnya dengan jempol dan jari telunjuknya.

Terdengar si gadis melenguh dengan lirih. Ia singkirkan bukunya lalu sedikit bergeser mendekati Bara.

"Kebiasaan, deh..." Ujarnya manja.

Bara terkekeh lagi, kemudian mencium kening si gadis dengan sayang sambil terus melanjutkan meremas dan menggodai kedua payudara yang terasa lembut di kedua telapak tangannya. Bara memilin-milin, mencubit-cubit lalu menarik-narik kedua puncak yang sudah tegang itu berkali-kali. Ia sungguh takjub dengan bentuknya yang besar dan indah. Bulat dan kencang. Apalagi dua puting susu yang kini membengkak sempurna dan siap ia santap sudah ada di depan matanya.

"Mau sekarang?" Tanya si gadis dengan lembut. Menyisakan sedikit desahan yang ia keluarkan saat Bara dengan tanpa ampun mengerjai kedua puncak payudaranya.

Bara mengernyitkan dahi lagi. Ia merasa pernah mendengar suara gadisnya itu. Tapi dimana? Milik siapa?

Lalu, pertanyaan yang baru saja dilontarkan itu juga membuat Bara seolah tahu apa maksudnya meski ambigu dengan apa artinya.

Si gadis yang masih misterius itu mendorong Bara untuk merebahkan diri di samping. Ia nyamankan tubuhnya, lalu ia fokuskan pandangannya ke wajah si gadis yang meskipun sudah tidak tertutup helaian rambut panjang, tetap masih tidak jelas baginya. Seperti buram. Blur.

Siapa kamu?

Masih terus berpikir, Bara turuti saja mau si gadis ingin ia rebahan dengan posisi bagaimana. Ia rebahkan punggungnya rata dengan kasur, dengan satu bantal menyangga kepala. Tapi si gadis memintanya untuk memiringkan badannya ke kanan menghadap dirinya, itu pun ia turuti. Tak lama kemudian Bara mengerti apa yang mereka lakukan saat si gadis menempelkan salah satu puting susunya di bibir Bara.

"Pak Bara, ayo katanya mau nenen?" Ujar gadis itu tiba-tiba. Tidak hanya itu saja, saat Bara mendongakkan wajahnya, terlihat wajah sekretarisnya di sana.

Tak urung Bara tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

Mae yang cantik. Mae yang seksi. Mae yang sudah setengah telanjang di dekatnya, dan Mae yang selama ini Bara impikan. Mae yang Bara inginkan.

Namun, lagi-lagi sebelum ia kembali membuka mulut dan menjulurkan lidahnya untuk menyantap hidangan lezat di depan matanya, kesadarannya membawa ia kembali ke dunia nyata. Ke dunia yang tidak mungkin seorang Maesaroh akan dengan rela melakukan hal seperti itu untuk Bara.

Bara membuka kedua matanya, lalu merasakan detak jantungnya yang memacu cepat. Keringatnya mengalir deras. Ia juga bisa merasakan rasa nyeri di bagian pangkal pahanya.

Lagi-lagi ia gagal.

Padahal sudah ia rasakan di ujung bibirnya dan tinggal hap!

Bara mendesah kesal. Ia benar-benar frustrasi dengan mimpi-mimpinya akhir-akhir ini. Rasa jengkel, marah, horny, dan sedih bercampur jadi satu.

Yang awalnya mimpi hanya ia anggap sebagai bunga tidur, tapi setelah berkali-kali disiksa tiap malam seperti ini, kini ia jadi benar-benar menginginkan Maesaroh. Hanya saja Bara belum tahu keinginannya ini apakah sementara saja atau... entahlah.

Fuuuuccckk!!

To be continue...

Ayo jangan lupa vote dan komen yahhh!!

Maaf kalo ada typo 🙏🏻

‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️

PART 9 sudah diperbarui dirombak semuanya dan hanya ada di Karya Karsa. Tapi jika pembaca ingin membaca versi wattpad saja tidak apa-apa. Intinya tetaplah mimpinya Bara tapi dengan mature scene yang sangat berbeda.

Link: https://karyakarsa.com/jiyool13/bara-dan-mae-p

‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️

Bara & Mae [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang