Eps 4(part 1) ✔️

670 66 15
                                    

"NI-KI SIALAN!" Sunoo berteriak nyaring ketika membuka matanya mendapati Ni-Ki yang berada diranjang nya

Tepat didepan wajahnya. Ni-Ki berusaha menciumnya. Sunoo mendorong Ni-Ki sampai terjatuh dan ikut turun dari ranjang

"APA YANG KAU LAKUKAN?" Sunoo menutupi pakaian nya yang memang terbuka

"lalu, kenapa kau menendangku?" Ni-Ki kesal karna Sunoo menendangnya sampai terjatuh. Punggung nya terasa nyeri

"seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kau berada ditempat tidurku?" Ni-Ki terlihat bingung. Sungguh, dirinya tidak ingat apapun tentang kejadian semalam

"lalu, apa yang terjadi semalam?" Sunoo ikut bingung, karna masih merasa pusing

"aku merasa sebelum pingsan, aku berada di sekitar sungai mungkin. Dan....aku merasa telah mencium seseorang. Atau itu hanya mimpi?" Ni-Ki memiringkan kepalanya dengan bingung menatap Sunoo yang setia mendengarkan

"mimpi? Mimpi indah atau buruk?" goda Sunoo

"beritahu aku!" Ni-Ki menggeleng tidak tahu. Dia tidak ingat siapa yang mencium nya

"tapi rasanya aneh"



Ni-Ki berniat untuk merokok. Dirinya menjauh dari yang lain. Namun pemantik nya tidak nyala. Padahal baru kemarin Ni-Ki membelinya

'klek'

Seseorang menyodorkan pemantik nya. Ni-Ki segera menerimanya "tuan Jake" ah ini sangat canggung untuknya

"jangan khawatir. Aku berada disini untuk menjalankan beberapa tugas" Jake tidak ingin Ni-Ki merasa tidak nyaman jika berada didekatnya

"aku minta maaf untuk sebelumnya" terlihat sekalih jika Ni-Ki belum nyaman dengan nya

"maksudmu, Beomgyu?. Hei, pria seperti dia pantas mendapatkan nya. Terkadang aku juga ingin memukulnya" Jake tersenyum melihat Ni-Ki yang tertawa kecil

"kau berada disini untuk mengurusi tuan Heeseung?. Jadi kau sudah terbiasa?" tanya Jake

"hm.. Sebenarnya tidak juga. Namun sekarang aku sudah dipindahkan untuk mengurusi tuan Yeonjun"

"tuan Yeonjun. Yang satu itu juga luar biasa" Jake tertawa pelan membayangkan betapa lelahnya Ni-Ki menghadapi Yeonjun

Mereka terlalu asik mengobrol, sampai tidak sadar jika Heeseung memantau sedari tadi

[cemburu bapak Heeseung ini]



"kenapa kau memanggilku?" Ni-Ki menghampiri Heeseung yang bersandar dipinggir kolam kaca menatap pemandangan dari atas bangunan tinggi

"maaf. Aku mengganggu ya? Kulihat kalian berdua sedang asik mengobrol" terlihat tenang, namun nada bicara Heeseung seperti seseorang yang sedang dilanda cemburu

Awalnya Ni-Ki tidak tau siapa yang dimaksud. Namun mengingat terakhir kali mengobrol dengan Jake membuat nya mengerti "ouh. Tuan Jake?. Aku hanya meminjam pemantiknya"

"tidak ada yang memberitahumu?. Jika itu tidak penting, jangan berurusan dengan keluarga Minor" Heeseung terlihat kesal dengan Ni-Ki yang terlihat santai

"memangnya kenapa? Aku tidak tau apa yang terjadi dikeluargamu. Namun jika orang itu baik padaku, maka aku juga akan baik padanya. Kau tidak tau jika itu namanya sopan santun?" Ni-Ki memilih pergi karna merasa pembicaraan ini tidak penting

"tunggu" Heeseung mencegat nya

Ni-Ki menatap nya jengah "apa?"

"em..tentang semalam, kau baik-baik saja?" Heeseung memaksakan diri untuk bertanya

kinnporsche versi [Heeki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang