chapter 4

358 95 11
                                    

       Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh keluarga Aisyah dan fajar. karena hari ini adalah hari dimana mereka berdua akan dipersatukan oleh ikatan pertunangan, pertunangan ini hanya di hadiri oleh ke dua keluarga saja memang benar Aisyah tak memberi tau ke 4 teman nya itu mungkin setelah bertunangan ia akan memberi tau pikirnya.

Genta dari tadi hanya bisa menggoda adiknya itu.

"Ekhmm, cie yang mau dilamar Gus fajar" goda Genta membuat aisyah kesal.

"Gak jelas jadi Abang kenapa coba aku punya Abang sengklek kayak bang Genta" gerutu Aisyah.

Genta yang mendengar itupun menjawab "eh harusnya bersyukur dong punya Abang ganteng kek Abang gini" ucapnya sambil mengguyar rambutnya kebelakang.

Aisyah yang melihat itu menye-menyekan abangnya "ih hirisnyi birsyikir Ding pinyi ibing ginting Kik ibing gini" Genta yang melihat tertawa keras.

"Hahahahaahaahah, muka mu dek hahahha bengek" ucapnya sambil tertawa.

"Udah lah sana pergi bang" usir Aisyah.

"Iya deh iya Abang pergi"

Setelah kepergian Genta aisyah merebahkan tubuhnya karna merasa capek seharian ini ia habiskan untuk kuliah selesai kuliah ia harus langsung pulang. Lain hal dengan yang di lakukan fajar ia masih berada di markas yg berada di Jakarta.

Drattt... Drattt...

"Assalamualaikum nak" ucap orang dari sebrang sana.

"Waalikumsallam umi, kenapa tumben nelfon fajar" jawab fajar.

"Kamu jangan lupa nanti malam setelah magrib kita kerumah Aisyah" jelas umi.

"Iya mi, fajar ingat kok" ucapnya.

"Jangan pulang sore nak ingat harus sholat juga" peringat umi.

"Iya umi sayang nanti fajar habis ini pulang terus nanti sholat di masjid kok" jawab fajar.

"Iya udah kalau gitu umi mati in telfonnya ya, assalamualaikum" ucap umi dari sebrang.

"Waalikumsallam umi"

Setelah sambungan di matikan secara sepihak terdengar suara seseorang.

"Siapa jar" ternyata angkasa yang menanyakan nya.

"Umi" jawab fajar.

Raka yang mendengar itu ikut menimbrung "Udah sana pulang aja ntar umi mu khawatir loh bukan nya nanti Lo mau lamaran ya?"

Fajar menoleh dan hanya menganggukkan kepalanya.

"Iya udah gue pulang dulu assalamualaikum" ucapnya kemudian melangkah pergi.

"Waalikumsallam"

                              🌻💍

     Tibalah yang di tunggu-tunggu ya keluarga fajar saat ini tengah di kediaman keluarga Aisyah.

"Jadi mari kita mulai acaranya" suara Abi Ridwan memecahkan keheningan.

Hendra melihat itu pun menjawab "iya silahkan"

Abi Ridwan menoleh ke arah anaknya "fajar ayo nak" ujarnya.

Lalu fajar mengehela nafas lirih dan menegakkan badan nya ""Bismillahirrahmanirrahim Saya 𝗠𝘂𝗵𝗮𝗺𝗺𝗮𝗱 𝗙𝗮𝗷𝗮𝗿 𝗔𝗹-𝗸𝗵𝗮𝗳𝗶 dengan berniat baik danwar ingin memenuhi salah satu sunnah Rosul yakni membentuk Keluarga yang Sakinah Mawaddah Warohmah, Dengan Ini Saya ingin melamar putri Dari Bapak 𝗛𝗲𝗻𝗱𝗿𝗮 𝗗𝗶𝗿𝗴𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗶𝗯𝘂 𝗠𝗮𝘆𝗮 𝗗𝗶𝗿𝗴𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 untuk menjadi pasangan hidup sayasaya, pendamping Hidup dalam Susah maupun senang, 𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡 𝐀𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧𝐚 𝐃𝐢𝐫𝐠𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 Bersediakah Kamu menjadi istri saya hingga menuju jannah Allah "ucap Fajar Dengan Yakin.

𝐃𝐈𝐀 𝐅𝐀𝐉𝐀𝐑 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang