21st : Something Odd

729 94 39
                                    

Kaisar Jed terus saja menyunggingkan senyum selama pangeran David menyanyikan satu lagu untuknya. Ia memang tidak tau lagu apa yang disenandungkan olehnya, tapi suara sang pangeran yang halus dan unik membuatnya terhanyut kedalamnya.

Iris heterochromia miliknya menatap ke atas pada wajah pangeran David yang sedang memangku kepalanya, mengagumi pahatan sempurna itu dalam hati. Kaisar Jed benar-benar bersyukur bisa sedekat ini dengan sang pangeran mahkota.

"Bagaimana?" tanya pangeran David begitu lagunya selesai.

Kaisar Jed mengulurkan tangannya, mengusap pipi sang pangeran pelan

"Sangat indah. Aku merasa seperti ada di surga sekarang"

Pangeran David tertawa lepas.

"Kamu ini ada-ada saja" selorohnya.

Kaisar Jed terpaku untuk kesekian kalinya karna senyum indah milik pemuda itu. Lengkungan bibir dan lesung pipi ditambah kedua mata yang menyipit membuat pangeran mahkota Declan'os itu tampak tak nyata.

"Bagaimana bisa kamu secantik ini, David?" tanyanya.

Pangeran David menipiskan bibir, ia memasang ekspresi kesal sembari mencubit hidung bangir kaisar Jed main-main.

"Berhentilah memujiku, Yang Mulia Kaisar Jed yang tampan seperti dewa"

Kaisar Jed menyeringai.

"Apakah aku memang setampan itu, Yang Mulia Grand Prince David?"

Pangeran David mengulas senyum.

"Tentu aja"

Jari-jari sang pangeran Declan'os itu mulai menyusuri setiap lekukan wajah kaisar Jed dimulai dari alis lalu ke kelopak matanya.

"Kamu tau? Warna matamu yang berbeda ini membuatku iri, Jed. Biru dan ungu, sangat cantik dan selaras. Saat aku menatapnya, aku selalu bisa merasakan emosi yang bertolak belakang disana. Binar matamu ini sangat cantik, dan selalu saja bisa menyedot ku masuk ke dalamnya" 

Pangeran David tersenyum lebar saat jarinya menyentuh hidung kaisar Jed.

"Hidungmu ini sangat sempurna! Aku jadi iri dan ingin mengigit nya!"

Kaisar Jed mengangkat sebelah alis, "Kalau begitu, gigit saja David"

"Oh benarkah aku boleh melakukan itu?" tanya pangeran David. Alisnya bergerak naik turun menggoda sang kaisar muda.

Kaisar Jed menarik tengkuk pangeran David mendekat, membuat yang lebih muda menunduk ke arahnya.

"Gigit saja"

Pangeran David berfikir sejenak. Ia merasa ragu, tapi entah kenapa saat Jed memberi izin hati dan pikirannya mendesaknya melakukan itu.

"Jangan menangis jika ini sakit" ujarnya tak serius, seiring kepalanya makin mendekati wajah kaisar Jed.

Dan dalam sedetik, pangeran David benar-benar mengigit ujung hidung kaisar Jed, meninggalkan tanda gigi nya disana.

Kaisar Jed terpaku sebelum tawanya terbit.

"Hahaha ini menyenangkan. Ayo gigit aku lagi, David"

Pangeran David sontak memasang ekspresi horor.

"Tidak! Kamu- bukan seorang masokis kan Jed?!"

Kaisar Jed menggeleng pelan.

"Entahlah. Tapi aku tidak masalah jika itu kamu"

Telunjuk kanan pangeran David langsung membungkam bibir kaisar Jed. Menghentikan pembicaraannya yang melantur.

"Jangan bicara begitu. Aku tidak suka"

EPOCH | HwankyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang